Keesokan paginya, Gongshim datang ke rumah atap. Dia melihat bibit bunga matahari yang mulai tumbuh dan tersenyum. Namun dia tak melihat tanda – tanda ada Dan Tae disana. Gongshim pun menunggu Dan Tae. Dan Tae yang telah melihat ayahnya menggali sesuatu di bawah pohon di Yangpyeong sangat terkejut. Dia mengira bahwa ayahnya telah membunuh JunPyo. Dan Tae tak kembali ke rumah. Gongshim menunggunya hingga malam. Sebelumnya Dan Tae mengatakan bahwa dia akan menunggu Gongshim hari itu untuk mengatakan bahwa Gongshim tak jadi pergi ke Jeju. Gongshim terus menunggu, namun Dan Tae tak memberi kabar apapun. Akhirnya Gongshim memutuskan untuk kembali ke rumah.

1Di rumah, ayah dan ibu Gongshim sudah membuatkannya makanan kesukaan Gongshim agar dia bisa membawanya besok ke Jeju. Gongahim sudah mengepak semua barangnya. Ayah Gongshim merasa sedih melihat anaknya akan ke Jeju besok. Berpisah dengannya. Gongshim pun berpamitan untuk tidur.

2Di kamarnya, dia masih melihat ponselnya. Menunggu kabar dari Dan Tae. Diapun menatap kopernya. Dan Tae terdiam di tepi sungai Han. Kenyataan yang dilihatnya, bahwa ayah nya menggali sesuatu di bawah pohon itu, sangat membuatnya shock. ” Ayah, apakah benar kau membunuh JunPyo?” tanyanya pada diri sendiri.

3Keesokan harinya, Gongshim kembali menemui Dan Tae di rumahnya. Hari itu adalah hari keberangkatannya ke Jeju. Dia melihat Dan Tae ada disana. Langsung saja dia menghampirinya. Menanyakan apa yang terjadi kemarin. ” Gongshim… kau seharusnya pergi ke Jeju. ” Gongshim kaget. Kemarin malam baru saja Dan Tae memohon agar dirinya tak pergi. Namun sekarang dia malah menyuruhnya pergi. ” Mengapa kau selalu melakukan hal ini? Apakah aku terlihat gampangan bagimu? Kau kemarin bilang bahwa aku tak boleh pergi dan sekarang kau menyuruhku pergi. Apa menurutmu aku orang yg bisa kau permainkan sesuka hatimu?” tanya Gongshim. Dan Tae merasa jika dia menahan Gongshim untuk pergi, dia menjadi terlalu egois. Gongshim merasa sangat bodoh karena semalaman dia tak bisa tidur memikirkan kata – kata Dan Tae. Gongshim mengatakan bahwa pesawatnya jam 3 sore akan berangkat. Dia bertanya lagi, apakah dia harus pergi atau tidak. ” Kau harus pergi, Gongshim..” kata Dan Tae perlahan. Gongshim mendorong Dan Tae. Dan Tae tak melawan. Tanpa basa – basi lagi, Gongshim meninggalkan Dan Tae yang tak bisa berbuat apapun.

4Gongshim tiba di bandara. Bersiap untuk berangkat. Dan Tae termenung di kamarnya. Kini dia harus merelakan Gongshim pergi. Meskipun dia tak ingin. Kenyataan bahwa ayahnya yang ia sangka membunuh JunPyo, sangat memberatkan. Dia tak ingin Gongshim melihat semuanya.

Gongshim terkejut saat melihat Joonsoo ada di bandara menunggunya. Joonsoo ingin melepas Gongshim. Gongshim mengucapkan terima Kasih. ” Aku akan mendukungmu sampai kau berani. ” kata Joonsoo. Gongshim juga mengucapkan terima Kasih akan hal itu. Joonsoo meminta agar Gongshim mentraktirnya saat dia dapat gaji pertama nanti. Joonsoo akan meminta makanan mahal katanya. ” Kau terlihat sangat serakah…” kata Gongshim. Joonsoo pun tersenyum. Joonsoo melambaikan tangannya melepas kepergian Gongshim. Gongshim membalasnya dengan memberikan salam perpisahan.

5Tibalah Gongshim di pulau Jeju. Di tempat pekerjaannya yang baru. Gongshim berjanji akan melakukan yang terbaik. Dia pergi menemui kepala bagian di sana. Mereka semua menyambut Gongshim dengan ramah. Mereka memberitahu apa pekerjaan Gongshim dan apa yang harus Gongshim lakukan. Bahkan salah satu karyawan di sanapun membantu Gongshim untuk memperbaiki wignya.

6Ahn Dan Tae mengirimkan surat kepada nenek. Isinya adalah permintaan maaf karena dia tak bisa melanjutkan untuk mencari JunPyo lagi. Dia sangat menyesal dan terus meminta maaf dalam suratnya. ” Berapa banyak dia ucapkan maaf dalam suratnya yang pendek ini?” kata nenek.

7Dan Tae merapikan berkasnya terkait dengan penyelidikannya untuk mencari JunPyo. Tak lama bibi Jiwon datang. Dia memberitahu bahwa pohon yang di YangPyeong sudah sukses di pindahkan jadi Dan Tae tak perlu khawatir. Dan Tae hanya mengangguk. ” Bibi…apakah ayahku pernah menghubungimu?” tanya Dan Tae. Bibinya menggeleng. Dan Tae mengatakan bahwa ayahnya tak pernah menghubunginya semenjak dia pergi ke Filipina. ” Ya..begitulah ayahmu..” jawab bibi Jiwon. Dan Tae masih menduga – duga. Apakah bibinya benar – benar tidak tahu atau bibinya menyembunyikan fakta bahwa ayahnya berada di Korea.

8Ahn Dan Tae mendapat bantuan dari kawannya untuk melacak apakah ayahnya benar melakukan perjalanan keluar negeri atau tidak. Hasilnya adalah, ayahnya selama ini ada di Korea. Tidak ada catatan perjalanan ke luar negeri atas nama Ahn Soo Young. Jadi, ayahnya benar telah berbohong kepadanya. Telah menipu dirinya mengatakan bahwa dia pergi ke Filipina.

9Yeom Tae Cheol sedang mencari tahu keberadaan ayah Dan Tae Ahn Soo Young. Karena semua ini harus segera di hentikan. Yeom Tae Hee tahu bahwa Ahn Soo Young adalah pria yang kehilangan Dan Tae waktu penculikan itu. Tae Cheol mengatakan bahwa dia akan mengurus semuanya dengan baik, hingga adiknya tak perlu khawatir. ” Jika terjadi sesuatu yang salah, kita akan mati…” kata Tae Hee. ” Sudah kukatakan padamu bahwa aku akan mengurusnya! ” kata Tae Cheol dengan kasar.

10Nenek menemui Dan Tae di kantornya. Dan Tae terkejut dengan kedatangan nenek yang tiba – tiba. Nenek datang mengatakan bahwa meskipun Dan Tae tak lagi bisa mencari keberadaan JunPyo, dia masih tetap bisa menghubungi nenek. Nenek paham bahwa akan sulit mencari anak yang hilang 26 tahun lalu. ” Walaupun seperti iti, kau masih bisa datang menemuiku ataupun menelponku. Kau mengerti? ” tanya nenek. DanTae mengangguk perlahan.

11Sepertinya ayah Joonsoo sudah terbiasa dengan Gongshim yang menjadi sekertarisnya. Disaat dia datang ke kantor, dia mengira yang menyambutnya adalah Gongshim. Dia bahakan senang mengatakan bahwa Gongshim sudah kembali bekerja lagi. Sesaat dia sadar, bahwa dia berhalusinasi. Ayah Joonsoo pun bergidik. Tak menyangka bahwa dia akan selalu terbayang oleh Gongshim. Ternyata yang ada di depannya adalah sekertaris barunya. Dia pun meminta sekertarisnya itu membuatkannya kopi.

12Gongshim selalu diingatkan oleh Ahn Dan Tae. Setiap hal kecil yang terjadi di tempat kerjanya selalu mengingatkan dirinya akan Ahn Dan Tae. Bibim Guksu yang jadi menu makan siang mereka hari itu mengingatkannya ketika dia membuatkannya untuk Dan Tae yang tangannya sakit karena dirinya. Kemudian lirik lagu ” Andante” , juga membuatnya shock karena dia berpikir bahwa mereka menyebut nama Ahn Dan Tae setiap saat. Gongshim merasa stress. Bahkan…temannya yang berdebat soal kopi manis atau tidak, di telinganya juga terdengar seperti memanggil nama ” Ahn Dan Tae “.

13Bibit bunga matahari yang diberikan oleh Dan Tae di hari ulang tahunnya sudah mulai memperlihatkan daunnya. Pada saat memberikan bibit itu, Dan Tae tak ingin mengatakan bibit apa yang dia tanam. Namun Gongshim sudah tahu apa yang ditanam Dan Tae di sana hanya dengan melihat daunnya. Dia menanam Bunga Matahari.

Dan Tae berdiam diri di tepi pantai. Pikirannya penuh saat ini. Tak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia tak percaya bahwa ayahnya sebagai pembunuh Jun Pyo.

14Joonsoo datang untuk menengok Dan Tae. Sudah lama Dan Tae tak menghubunginya. Di saat dia datang, dia tak melihat Dan Tae pulang ke rumah. Kemudian dia menelpon Gongshim. Joonsoo mengatakan bahwa dia berada di depan rumah Dan Tae. Dan Tae sudah seminggu lebih tak menghubunginya. Joonsoo khawatir. Gongshim menjawab dengan sedikit lemah dan tak bersemangat. ” Kudengar dari suaramu sepertinya Dan Tae juga tak menghubungimu. ” kata Joonsoo. ” Ya…dia juga tak menghubungiku…” jawab Gongshim. Gongshim kemudian menyarankan agar Joonsoo mencoba datang ke kantornya. Beberapa waktu yang lalu Joonsoo juga sudah datang ke kantornya, namun Dan Tae tak ada di sana dan staffnya pun mengkhawatirkan Dan Tae. ” Apakah kau benar – benar tidak tahu apa yang dia lakukan?” tanya Joonsoo sekali lagi. Gongshim mengatakan bahwa memang dia tak tahu apa yang Dan Tae lakukan selama semingguan ini. Kemudian Joonsoo menanyakan apakah semua berjalan baik di Jeju. ” Ya…semuanya  berjalan dengan baik dan aku suka disini…” kata Gongshim. Gongshim kemudian menghela napas panjang setelah mengakhiri panggilan teleponnya dengan Joonsoo. Dia juga menebak – nebak,  kemana Dan Tae pergi.

15Hari demi hari berlalu. Pohon bunga matahari itu mulai membesar. Batangnya mulai tumbuh tinggi. Gongshim merawatnya dengan baik dan penuh Kasih sayang. Semakin hari semakin bertambah tinggi batangnya. Kuncup bunga pun sudah mulai terlihat. Selain melihat pertumbuhan bunganya setiap hari, Gongshim kembali teringat dengan semua kenangan yang sudah ia lewati bersama Dan Tae. Suatu hari Gongshim terbangun dan sangat terkejut mendapati bunga mataharinya sudah berbunga. Gongshim senang dan tersenyum sangat lebar. Dia pun mengambil foto bunga tsb dan mengirimkannya pada Dan Tae. Berharap Dan Tae akan membalas pesannya.

16Malam itu, Dan Tae kembali bermimpi soal JunPyo kecil. Kali Dan Tae mengingat wajah anak kecil tsb. Kemudian dia mengambil foto JunPyo kecil yang pernah diberikan oleh sang nenek. Dan Tae tersentak. Benar. Anak kecil di mimpinya adalah Seok JunPyo. Apa Hubungan semua ini dengan dirinya?

17Gongshim melihat tempat kerjanya berantakan. Tak ada orang di sana. Dia menebak – nebak apa yang terjadi. Tiba ada beberapa pekerja yang datang dan mereka terlihat cemas meributkan sesuatu. Gongshim datang menghampiri mereka. Dan bertanya apa yang terjadi. Mereka bertanya apakah Gongshim mendengar sesuatu dari kantor? Gongshim menggeleng. ” Manajer membawa uang kita dan pergi…” kata salah satu pekerja laki – laki. Gongshim terkejut bukan main. Kemudian para pekerja berniat untuk menuntut managet. Mereka tidak bisa membiarkan managet membawa kabur uang mereka. Gongshim segera berlari ke kantor.

Di kantor terlihat beberapa orang yang membawa barang – barang kantor seperti kompute, meja dsb. Gongshim menghampiri salah satu pekerja dan memohon agar mereka tak membawa barang – barang tsb. Tapi sepertinya pria itu tak mendengarnya. ” Tolong jangan lakukan ini. Manager pasti kembali. Hanya tunggu dia kembali. ” kata Gongshim.  Para pekerja terus mengambil barang – barang tanpa mendengarkan Gongshim. Tanpa sepengetahuan Gongshim, Joonsoo melihat dirinya sedang memohon kepada Para pekerja tsb.

18Mereka berdua mengobrol. Joonsoo sedang dalam perjalanan bisnis ke Jeju. Dia bertanya pada Gongshim, apakah Gongshim senang bisa bekerja disana. Gongshim merasa sedikit aneh dengan pertanyaan Joonsoo. ” Mungkin ini adalah keahlianmu. Tapi belum tentu ini adalah hal yang kau inginkan..” kata Joonsoo. Gongahim menarik napasnya. Sepertinya kata – kata Joonsoo benar. Joonsoo meminta Gongshim untuk m em ngambil waktu sebentar, dan memikirkan apa yang benar – benar ingin dia lakukan. Karena Gongshim masih muda. ” Apakah menurutmu aku harus melakukan hal seperti itu?” tanya Gongshim. ” Tentu saja…” jawab Joonsoo yakin. Joonsoo mengajak Gongshim untuk memancing besok. Tapi sayang, besok Gongshim harus kembali ke Seoul karena ayahnya berulang tahun. Akhirnya pembicaraan mereka sampai kepada Dan Tae. Dan Tae sudah menghilang selama 1 Bulan tanpa kabar. ” Aku sangat mengkhawatirkannya…” kata Joonsoo. Gongshim juga mengatakan bahwa dia sangat mengkhawatirkan Dan Tae. Joonsoo melihat wajah Gongshim, dan memang terlihat kecemasan di wajahnya.

19Dan Tae sendiri sedang menyelidiki apa kaitannya mimilpinya dengan JunPyo. Mengapa JunPyo bisa hadir di mimpinya? Bukseodong adalah tempat tinggalnya dulu sewaktu kecil. Dan Tae mencoba menunjukkan photo Jun Pyo kepada salah satu penduduk disana. Namun pria tua itu tak mengingatnya. ” Bagaimana bisa aku mengingat wajah orang setelah 26 tahun?” katanya. ” Lalu bagaimana dengan studio Photo Hyundae? ” tanya DanTae. Pria itu mengatakan bahwa dia tak perlu mengingat hal itu, karena studio photo tsb masih ada. Dan Tae kemudian membaca alamat studio photo yang diberikan oleh pria tua tsb. 175, Bukseodong…itu adalah alamatnya duku, sewaktu dia masih kecil.

20Dan Tae mengunjungi studio photo tsb. Kemudian dia bertemu dengan anak si pemilik. Dan Tae bertanya apakah dia tahu pemilik studio photo 26 tahun yang lalu?. ” Mungkin itu adalah ayahku..” kata lelaki itu. Akhirnya Dan Tar meminta agar dia bisa bertemu dengan ayah si pemilik. Ayah pemilik menjalankan bisnisnya selama 40 tahun. Pemilik dan anaknya tidak tinggal disana. Mereka hanya menggunakan studio photonya sementara untuk tempat tinggalnya mereka sewakan. Disanalah dulu Dan Tae dan keluarganya tinggal. ” Apa yang ingin kau tanyakan padaku? ” kata Ayah pemilik studio photo tsb. Dan Tae menunjukkan foto JunPyo kecil. Pemilik studio tidak mengingatnya. Kemudian Dan Tae bertanya apakah pemilik itu mengingat dirinya? Pemilik juga mengatakan dia tidak ingat. Dan Tae kemudian memjelaskan bahwa dia dan keluarganya dulu tinggal di sana. ” Aku adalah anak dari Ahn Soo Young, Ahn Dan Tae. ” kata Dan Tae. Mendengar ini, pemilik studio photo nampak bingung. Dia ingin Dan Tae mengulang siapa namanya. ” Bagaimana mungkin kau adalah Dan Tae? Dan Tae sudah meninggal. Dia meninggal karena tenggelam sewaktu umurnya 5 tahun ” kata kakek itu. Giliran Dan Tae yang shock. Kakek itu mengatakan bahwa dia yang menolong tubuh Dan Tae sewaktu tenggelam. Dia juga bercerita bahwa ibu Dan Tae menderita depresi setelah dia kehilangan Dan Tae. Ibu Dan Tae melarikan diri di tengah malam. Dia juga tahu persis dengan siapa Dan Tae tinggal.

21Dan Tae benar – benar shock. Kenyataan ini membuat jiwanya terguncang. Dan Tae segera melarikan diri keluar studio. Jalannya sempoyongan. Pikirannya menuju ke ingatannya masa lalu. Saat bibinya terkejut hingga memecahkan gelas saat dia berkata tentang pohon di YangPyong. Kemudian dia mendapati bahwa dirinya sudah meninggal. Apa semua ini?. ” Apakah ini berarti aku adalah Junpyo?” tanya Dan Tae. Tiba – tiba dia merasa matahari terik sekali saat itu. Dan Tae tumbang. Kemudian dia jatuh dan tak sadarkan diri di jalan tsb.

22Gongshim tiba kembali di Seoul. Ketika dia sampai rumah, tampak ibu dan ayahnya sedang mempersiapkan masakan untuk merayakan ulang tahun ayahnya. Gongshim memberikan sepot bunga warna kuning untuk ulang tahun ayahnya. Kemudian dia bertanya dimana GongMi. Ayah Gongshim menjawab bahwa Gong Mi sedang bekerja. Gongshim bingung karena setahunya, Gong Mi belum mendapatkan pekerjaan. Ternyata ibu Gongshim belum mengatakan kepada Gongshim bahwa GongMi bekerja di Star Grup. ” Sebenarnya aku juga tidak mau dia bekerja di perusahaan yang sudah salah memecatmu. Tapi aku tak bisa melawan keinginannya. ” kata ibu Gongshim merasa bersalah. Gongahim mengatakan bahwa dia ingin pergi ke atap dan menengok tanamannya. Ayahnya kemudian bertanya tentang Dan Tae. Ibunya juga mengatakan bahwa dia sudah menghilang selama sebulan. ” Apakah kau tak tahu orang yang kenal dengan Dan Tae?” ibu Gongshim bertanya. Gongshim tak menjawab.

23Dia pergi ke atap dan memang tak ada tanda – tanda bahwa Dan Tae pulang ke rumah atap. ” Sebenarnya apa yang terjadi?” Tanya Gongshim pada dirinya sendiri.

24Perayaan ulang tahun ayah Gongshim berjalan meriah. Meskipun hanya di hadiri keluarga inti dan Goo Nam, mereka terlihat bahagia. Masing – masing dari mereka memberikan hadiah kepada ayah Gongshim. Sedang asyik merayakan ulang tahun ayahnya, ponsel Gongshim berdering. Dari Dan Tae. Ternyata yang menelpon adalah dari pihak RS yang meminta agar Gongshim segera datang ke RS. Dan Tae ditemukan pingsan di jalan. Dengan segera Gongshim langsung berangkat ke RS.

25Dengan terengah – engah Gongshim menuju ke RS. Dia panik melihat Dan Tae yang tak sadarkan diri. ” Apa yang terjadi dengannya? Apakah dia baik – baik saja? ” tanya Gongshim. Perawat mengatakan mereka harus melakukan pengecekan lanjut pada Dan Tae dan meminta Gongshim untuk menunggu. Gongshim memandang lemas Dan Tae yang dibawa menuju ruang pemeriksaan.

26Gongshim merawat Dan Tae dengan baik. Dia menjaga Dan Tae. Sampai dokter datang, dia terus menjaga Dan Tae yang masih tertidur. Dokter mengatakan bahwa Dan Tae pingsan karena shock. Dan Tae hanya perlu beristirahat. Setelah itu keadaannya akan membaik. Gongshim bernafas lega. Kemudian suster meminta Gongshim untuk mengisi beberapa form rumah sakit. Gongshim pun mengikuti suster untuk keluar ruangan.

27Dalam tidurnya Dan Tae bermimpi. Saat ayahnya memberikannya sebuah sepeda baru. Dan Tae sangat senang pada saat itu. Ayahnya juga terlihat sangat bahagia. Dan Tae terbangun. ” Ayahku tidak membunuh Jun Pyo. Ayahku bukan pembunuh..” batin Dan Tae. Kemudian Dan Tae melihat ada tas Gongshim disana.

28Selesai mengisi form, Gongshim kembali ke kamar dan mendapati Dan Tae sudah sadar. Gongshim bertanya apakah dia baik – baik saja atau tidak. Dia ingin memanggil dokter namun dilarang oleh Dan Tae. ” Sebenarnya apa yang terjadi denganmu? Aku tak bisa menghubungi selama sebulan…” kata Gongshim. Dan Tae mengatakan bahwa terjadi sesuatu yang buruk kepada ayahnya. ” Namun semuanya sudah baik sekarang…” kata Dan Tae.  Dan Tae juga bertanya mengapa Gongshim ada disana dan bukan ada di Jeju. Gongshim berkata bukan itu yang harus mereka bicarakan sekarang. Gongshim terus mengoceh di depan Dan Tae. Dia nampak sangat bersemangat. Sementara Dan Tae hanya melihat Gongshim terus berbicara tanpa henti di hadapannya. Gongshim juga bercerita tentang bunga mataharinya yang sudah mulai mekar. Dia menceritakannya pengalaman di Jeju disaat dia selalu mendengar lagu ” Andante” yang mengingatkannya pada Dan Tae. ” Ah…kau sangat berisik..” kata Dan Tae. Gongshim pun meminta maaf karena sudah bercerita banyak pada pasien seperti Dan Tae. Makanan Dan Tae datang, Gongshim membantu mengambilkannya. ” Aku merindukanmu…Gongshim…” kata Dan Tae dalam hati.

Dan Tae tak nafsu untuk makan. Kemudian dia meminta Gongshim untuk makan – makanannya. Tapi dia tak mau. Padahal Gongshim menginginkan makanan itu. ” Bagaimana bisa aku makan – makanan orang sakit seperti ini?” kata Gongshim ketika Dan Tae memaksanya untuk makan. Dan Tae tetap tak ingin makan makanan tsb.

29Akhirnya Gongshim mengatakan bahwa dia akan mengantarkan makanan itu kembali kepada pembawa makanan di RS.

Gongshim berpapasan dengan Dan Tae yang ingin berjalan – jalan keluar. Dan Tae merasa tak betah berada di dalam kamar terus menerus. Gongshim menawarkan diri untuk membantu. ” Apakah itu enak?” tanya Dan Tae. Gongshim menelan ludah. Berpura – pura tak mengerti apa yang dikatakan oleh Dan Tae. ” Kau makan makananku kan? ” tanya Dan Tae lagi. Gongshim tak mengaku sampai akhirnya mulutnya mengeluarkan bau makanan yang dimakanannya. Akhirnya Gongshim mengaku bahwa dia makan makanan Dan Tae. Dia hanya ingin tahu, bagaimana rasa makanannya. Dan parahnya lagi, ada sisa nasi tertinggal di bibir Gongshim. Dari situ sudah jelas bahwa Gongshim memakan habis makanan Dan Tae. ” Mengapa kau tak makan di dalam, di saat aku menyuruhmu tadi?” tanya Dan Tae. ” Bagaimana bisa aku makan makanannmu di depanmu…” jawab Gongshim. Kemudian Dan Tae memutuskan untuk masuk ke dalam kamar.

30Joonsoo selesai mengadakan pertemuan dengan kliennya. Dan sepertinya dia terlalu banyak minum. Kliennya menawarkannya banyak minum untuk membuat kesepakatan.

Dan Tae tersenyum melihat Gongshim yang ketiduran di samping tempat tidurnya. Dan Tae bangun dan ingin memberikan selimut pada Gongshim. Namun sayangnya Gongshim bangun dan Dan Tae batal melakukan aksinya. Menurut Dan Tae, Gongshim terlihat sangat lelah dan Dan Tae memintanya untuk pulang. Namun Gongshim mengatakan bahwa dia baik – baik saja. Dia tak ingin pulang. Dia ingin membantu Dan Tae jika dia butuh sesuatu nanti. ” Aku benar – benar tidak apa – apa…” kata Gongshim meyakinkan. Dan Tae pun menyerah.

Tiba – tiba Joonsoo masuk ke dalam kamar Dan Tae. Dia bertanya apa yang terjadi pada Dan Tae. Dia tak meninggalkan kabar tapi tiba – tiba ada di RS. Joonsoo agak sempoyongan, kemudian Gongshim memintanya untuk duduk. ” Dia agak mabuk…” kata Gongshim sambil mengambilkan air minum untuk Joonsoo. ” Aku benci kau !!!” kata Joonsoo tiba – tiba. Membuat Gongshim dan Dan Tae terkejut. Joonsoo mengatakan dalam mabuknya bahwa dia sangat mengkhawatirkan Dan Tae. Joonsoo mencoba menghubungi Dan Tae, tapi Dan Tae tak menjawabnya. Gaya mabuk Joonsoo persis sekali seperti anak kecil. Membuat Gongshim tertawa karena Joonsoo terlihat sangat imut saat dia mabuk. ” Aku tak akan membiarkan jika kau melakukan hal ini lagi. Kau mengerti?” tanya Joonsoo sambil menunjuk mata Dan Tae dengan kedua jarinya. Kemudian Gongshim membantunya tidur di kasur kecil yang berada di ruang pasien. ” Aku juga membencimu…!!” kata Joonsoo sambil menunjuk Gongshim. Akhirnya diapun tertidur.

31” Bagaimana ini? Sekarang ada 2 pasien di ruangan ini…” kata Gongshim. ” Ya…sepertinya juga seperti itu.  Tapi aku berterimakasih karena dia mau datang kesini…” kata Dan Tae. Dan Tae kemudian meminta Gongshim untuk pulang karena sudah terlalu malam. Gongshim masih menolak karena sekarang ada 2 pasien disana. Namun Dan Tae mengatakan bahwa dia yang akan merawat Joonsoo nanti. Akhirnya Gongshim menyerah. Dia pulang dan berpesan pada Dan Tae, jika terjadi sesuatu, Dan Tae bisa menghubungi Gongshim . Dan Tae mengangguk menurut.

Keesokan paginya, Joonsoo terbangun. Dia teringat akan kejadian semalam dan menyesal. Dia merasa malu pada Gongshim dan juga Dan Tae. Dan Tae kemudian masuk ke dalam kamar. Joonsoo langsung bertanya, bagaimana keadaan Dan Tae. Apakah dia baik – baik saja atau tidak.” Justru itu yang ingin aku tanyakan padamu. Apakah tempat tidurmu nyaman?” tanya Dan Tae dengan senyum. Joonsoo tampak merasa canggung. Dia mengatakan bahwa semalam dia mabuk. ” Aku tak membuat kesalahan kan?” tanya Joonsoo. Dan Tae menjawab bahwa Joonsoo tak melakukan kesalahan apapun. Dan Tae kemudian memperagakan tingkah Joonsoo semalam. Joonsoo langsung Buru – buru berpamitan.

Di luar ruangan, dia bertemu dengan Gongshim. Mereka saling menyapa. ” Kau sangat baik…” kata Joonsoo. Karena Gongshim datang pagi – pagi dari rumah hanya untuk membantu Dan Tae. Gongshim menggeleng sambil memperagakan tingkah lucu Joonsoo semalam. Joonsoo meminta maaf karena semalam dia mabuk. Kemudian dia bertanya, apakah Dan Tae bercerita apa yang terjadi? ” Hanya ada sedikit masalah keluarga. Namun dia mengatakan bahwa semuanya sudah beres sekarang. Jadi kita tak perlu khawatir. ” kata Gongshim. Joonsoo tersenyum dan meminta Gongshim untuk masuk kamar Dan Tae. Dia sendiri pun berangkat ke kantor.

32Gongshim membantu Dan Tae untuk keluar dari RS. Dan Tae sangat berterima Kasih akan hal itu. Dia berjanji akan membayar Gongshim suatu hari nanti. Di tengah perjalanan, Dan Tae meminta Gongshim pulang duluan. Dan Tae akan mampir ke kantornya sebentar. ” Kau harus istirahat walaupun sudah keluar dari RS. Kau belum sembuh benar. Jangan pulang terlambat…oke?!” Gongshim terlihat khawatir. ” Aku tahu…” jawab Dan Tae.

33” Dan Tae!!  Apa yang kau lakukan selama 1 Bulan? Kemana saja kau selama ini? ” Bibi Jiwoon langsung mencerca Dan Tae. Dari wajahnya sangat terlihat jelas bahwa dia sangat mengkhawatirkan keponakannya itu. Dia melihat ke arah Dan Tae, memeriksanya apakah dia terluka atau tidak. ” Bibi…..aku tahu bahwa aku bukanlah Dan Tae…” kata DanTae. Mendengar hal ini, bibi Jiwoon bagai tersambar petir. Dia shock, kaget. Dia melangkah mundur dari Dan Tae. Lalu Bibi Jiwoon mulai menangis. Dan Tae menceritakan semua yang dia lakukan selama dia menghilang. Dia pergi ke Bukseodong. Dia tahu bahwa Dan Tae yang asli audah meninggal karena tenggelam. Dia tahu bahwa dulu ayah, ibu, bibi dan DanTae yang asli pernah tinggal di rumah dekat photo studio. Dan dia bahkan juga tahu bahwa DanTae yang asli dikubur di bawah pohon YangPyeong. Dia menceritakan semua kenyataannya pada bibi Jiwoom, hingga bibi Jiwoon tak lagi kuasa menahan tangisnya. ” Apakah ayah menculikku?” tanya DanTae. Dengan cepat bibi Jiwoon menggelengkan kepalanya dan berkata ” Tidak..” . ” Lalu kenapa? Lalu kenapa lalu kenapa aku tinggal sebagai Dan Tae jika aku bukan dirinya???” Tanya DanTae dengan suara agak tinggi. Bibi Jiwon akhirnya menceritakan semuanya.

34Kakaknya, Ibu DanTae yang asli, menderita depresi karena dia kehilangan DanTae. Dia tak mau makan, minum ataupun berbicara. Yang dia lakukan hanya duduk dan memandang ke atas. Ibu Dan Tae bahkan pernah mencoba untuk bunuh diri. Hingga akhirnya ayah DanTae datang dan membawa anak kecil. Dia berpikir bahwa itu adalah Dan Tae. Dia merasa sangat bahagia dan merawat Dan Tae dengan penuh kasih sayang.  “ Hari demi hari berjalan. Kau yang pada saat pertama datang tak mau bicara, kau mulai mau berbicara, tersenyum dan bertingkah normal. “ kata Bibi Jiwoon. Dan tae meyakinkan sekali lagi, apakah ayahnya menculik dirinya?. “ Tidak Dan Tae..itu tak pernah terjadi..” kata bibi Jiwoon lagi. Ada seseorang yang meminta Ahn SooYoung untuk menjaga Dan Tae selama 1 hari. Namun kemuidan dia mendengar bahwa orang itu akan membuangnya atau membunuhnya. Mereka khawatir akan terjadi sesuatu hal yang buruk jika mereka menyerahkan Dan tae kepada si penitip anak tsb.  Itulah mengapa mereka semua melarikan diri di tengah malam. “ Siapa yang menitipkan aku kepada ayah?” tanya Dan Tae. Bibi Jiwoon mengatakan bahwa dia tak tahu. Ayahnya tak pernah menceritakan hal itu. Bibi Jiwoon juga mengatakan bahwa ayahnya sebelumnya ingin mengungkapkan semuanya kepada Dan Tae, tapi bibi Jiwoon melarangnya. Bibi Jiwoon takut kalau mereka akan menjadi penjahat dan mereka akan kehilangan Dan Tae. “ Maafkan aku..Dan tae…” kata Bibi Jiwoon samil pergi meninggalkan Dan Tae.

35Bibi Jiwoon menangis di tangga luar samping kantor. Dan Tae menghampirinya. Merangkul pundaknya.  “ Kau akan selalu menjadi bibiku. Kau melakukan itu semua untukku. Terima kasih banyak, sudah membesarkan aku seperti ini..” kata Dan Tae. Bibi Jiwoon masih menangis. Dan Tae meminta tolong kepada bibinya agar dia bisa bertemu dengan ayahnya. “ Baiklah…baiklah Dan Tae..” jjawab bibi Jiwoon sambil memegang kedua pipi Dan Tae dengan penuh kasih sayang. Mereka berdua kemudian kembali ke dalam kantor.

36

Bunga matahari pemberian DanTae, tiba dengan selamat di rumah Gongshim dari jeju. Gonghsim menaruhnya di atap. Dia terlihat sangat bahagia melihat bunga matahari tsb. Kemudian dia melihat bahwa Dan tae belum pulang. Padahal dia sudah mengatakan bahwa dan tae tak boleh terlambat. “ Dia benar – benar tak pernah mendengarkan apa yang kukatakan..” kata Gongshim.

Gongshim memasak makanan untuk dan tae. Cukup banyak makanan yang ia masak untuk Dan Tae. Selain itu dia juga menggambar. Dan Gongshim merasa puas melihat hasil gambarnya.

37Kini semuanya sudah jelas bagi Dan Tae. Sepertinya dia memeng Junpyo. Di abukanlah Dan Tae yang asli. Ayahnya bukan ayah kandungnya. Semuanya sudah jelas. Tapi dia belum tahu, siapa pria yang menitipkannya pada ayahnya. Pria itu ingin memisahkan dirinya dengan keluarganya. Membuangnya serta membunuhnya. Sipa Pria tsb?

38 Dan Tae kembali ke rumah atap. Di sana dia melihat makanan yang sudah Gongshim siapkan untuknya. Disampingnya ada gambar. Gambar tsb seolah – seolah seperti Gongshim yang berbicara kepadanya. Sangat lucu.

39Entah kenapa Dan tae tak bisa menahan tangisnya. Melihat gambar dan makanan buatan Gongshim, Dan tae kemudian menangis.

40