“Jinwoo…kau sudah kembali?” tanya In Ah. Namun ekspressi Lee In Ah tiba – tiba berubah. Ternyata yang datang bukan Seo Jinwoo melainkan Nam Gyu Man. Nam Gyu Man sekarang sudah tahu siapa yang ditargetkan oleh Jinwoo. Nam Gyu Man menjawab pertanyaan In Ah mengapa dia ada di sana. ” Apakah kau pikir videomu bisa mengancamku?” kata Nam Gyu Man. Dengan penuh percaya diri In Ah mengatakan bahwa Nam Gyu Man adalah orang yang paling tahu apa yang sudah ia lakukan. Nam Gyu Man mengancam In Ah, jika dia dan Jinwoo terus menganggunya, maka dia akan menghancurkan semua keluarga dan teman – teman In Ah.” Jangan coba menakutiku. Kami akan mengalahkanmu demgan hukum.” kata In Ah. Gyu Man pun tersenyum mengejek.

1Dengan gontai, Jinwoo masuk ke dalam kantornya. Di depan pintu kantornya dia berhenti sejenak. Teringat kata – kata dokter yang mengatakan bahwa semakin keras Jinwoo berusaha memakai ingatannya, itu akan membuat kondisinya bertambah buruk.

2Jinwoo masuk ke dalam kantornya. In Ah menyapanya. Mengatakan bahwa Gyu Man baru saja masuk ke dalam ruangan rahasianya dan sudah mengetahui semuanya. Jinwoo sempat tersentak. Tapi kemudian mengkontrol emosinya. ” Baguslah..sekarang tidak ada lagi yang kusembunyikan darinya. Pertarungan melawan Nam Gyu Man…sudah dimulai…” kata Jinwoo.

3Nam Gyu Man bertanya kepada Seo Beom, apakah bisa Jinwoo dan In Ah bisa membantu sama lain. Mereka kan orang yang tidak punya apa – apa. ” Mungkin maksudnya mereka saling mensupport menggunakan hati…” kata Seo Beom. ” Ah….jadi seperti take and give?” tanya Gyu Man. ” Ya betul….mereka mensupport menggunakan hati karena ada yang mereka inginkan. ” kata Seo Beom lagi.

4Jinwoo datang ke gudang tempat dia hampir ditembak mati dulu oleh Gwak Han Soo. Di sana ternyata sudah ada Gwak Han Soo menunggunya. Jinwoo bertanya apa lagi yang akan dikatakan oleh Gwak Han Soo kepadanya. Gwak Han Soo mengatakan bahwa Nam Gyu Man bukanlah seseorang yang bisa ia lawan sendirian. karir Gwak Han Soo sudah berakhir sekarang. Dia sudah diinvestigasi dan menjalani pemeriksaan. Dia juga mengatakan bahwa dia akan memberikan hadiah kepada Jinwoo sebelum dia masuk penjara.

5Nam Gyu Man menerima video pengakuan Gwak Han Soo. Di video itu, Gwak Han Soo mengatakan semuanya. 4 tahun lalu dia dipaksa oleh Hong Mo Suk dan juga Nam Gyu Man untuk memaksa Seo Jae Hyuk mengaku bahwa dia membunuh Oh Jung Ah. Gyu Man berdiri dari kursinya. Hampir saja dia membanting ponselnya. Namun tak jadi, dia malah melempar semua barang yang ada di atas mejanya. Seo Beom hanya berdiri di samping tanpa bisa mengatakan apapun. Ekspressinya datar. Tinggal menunggu perintah apa yang akan diberikan Gyu Man kepadanya.  ” Hya…..katakan oada Joo Il bahwa sdia harus memanggil beberapa anak buahnya…” kata Gyu Man pada Seo Beom. Kemudian Seo Beom menuruti perintah Gyu Man.

6In Ah terkejut saat mengetahui bahwa Hong Mo Suk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai jaksa. Menurut Jaksa Tak, itulah cara Hong Mo Suk untuk melarikan diri. Hong Mo Suk tahu bahwa dirinya saat ini sedang dalam penyelidikan, sebelum semuanya diketahui oleh publik dan sebelum dirinya malu karena semua rahasianya terbongkar, akan lebih baik jika Hong Mo Suk melarikan diri terlebih dahulu. Setidaknya dia mundur dengan kemauannya sendiri dan bukan karena ” dipecat”.

7Di hadapan para Jaksa lain, Hong Mo Suk mengucapkan salam perpisahan. Dengan raut wajah yang dibuat sedih, menyesal membuat Jaksa yang lain juga ikut menundukkan kepala,  ikut bersimpati dengan keputusan Hong Mo Suk. Kata – kata manis keluar dari bibir Jaksa Hong. Berusaha menyemangati Jaksa yang lain walaupun tidak ada dirinya. “Aku..akan bekerja lebih keras untuk membela orang yang tidak punya kekuatan…” kata Hong Mo Suk. Kemudian dia membungkukkam badannya sebagai permintaan maaf.

8” Yang tadi adalah kata perpisahan yang bagus. Aku seperti melihat buaya yang menangis…” kata Jaksa Tak disaat dia dan In Ah bertemu di luar. In Ah menambahkan bahwa jangan berpikir dengan pengunduran diri yang dilakukan oleh Hong Mo Suk, Hong Mo Suk bisa bebas dari jeratan hukum.  Dengan santai Hong Mo Suk mengatakan bahwa dirinya telah berbuat salah pada sidang pembunuhan Oh. Jung Ah 4 tahun lalu. Jadi dia mengundurkan diri sebagai Jaksa untuk membayar kesalahannya. Dan Hong Mo Suk merasa bahwa sikap itu sudah cukup untuk menunjukkan bahwa dia menyesali perbuatannya. ” Kita akan sering bertemu…karena posisi kita sebagai pengacara sekarang…” kata Mo Suk sambil berlalu dari hadapan In Ah dan Tak Young Jin. Mereka berdua kesal bukan main.

9Gwak Han Soo duduk di kursi di tengah – tengah gudang. Tak lama Nam Gyu Man, Joo Il dan anak buah mereka masuk. Gyu Man mengatakan b wa gwak Han Soo sudah menikamnya dari belakang. Gyu Man mengampuni Gwak Han Soo di saat Detektif Gwak tergantung di sana. Pada saat itu Gwak Han Soo memohon – mohon agar di benaskan dan akhirnya Nam Gyu Man membebaskannya. ” Kau pikir aku akan membiarkanmu membunuhku? Kau hanya anak kecil yang pemarah…’ kata Detektif Gwak. Joo Il berusaha menghentikan detektif Gwak yang terus mengoceh. Menyulut kemarahan Gyu Man secara perlahan. ” Kau harus diberi pelajaran…” kata Nam Gyu Man geram. Awalnya dia sendiri yang akan menghajar Gwak Han Soo. Namun dihalangi oleh Joo Il, dan Joo Il pun menyuruh anak buahnya untuk memberi pelajaran kepada Nam Gyu Man.

Anak buah Joo Il kemudian memegang 2 lengan tangan Gwak Han Soo secara paksa. Gwak Han Soo tak bisa bergerak karenanya. Namun belum sempat dibawa keluar, sirine mobil polisi terdengar oleh mereka. Tak lama polisi masuk ke dalam gudang tsb. Mereka hendak menangkap Gwak Han Soo. ” Siapa kalian…” tanya kepala regu tsb. Tak ada yang menjawab. Kemudian Gwak Han Soo mengangkat tangannya dan mengatakan bahwa dia adalah Gwak Han Soo dan orang yang menghubungi pihak polisi. Joo Il dan Gyu Man tak bisa berbuat apa – apa. Merka tak bisa memukuli Gwak Han Soo di depan polisi. Detektif Gwak selamat dengan bantuan polisi. Nam Gyu Man terlihat makin kesal.

10Seo Jinwoo sedang melihat video rekaman pengakuan yang dibuat oleh Gwak Han Soo. Manager Yeon datang dan membawakan minuman untuk Jinwoo. Jinwoo mengatakan bahwa untuk mengalahkan Nam Gyu Man, dia memerlukan banyak rekaman video seperti itu. ” Pengacara Seo, keadaanmu semakin parah kan?”tanya Manager Yeon. Jinwoo tak menjawab. Manager Yeon kemudian meminta Jinwoo untuk menghentikan semuanya. ” Tidak!! ” Jinwoo menjawab tegas. “Aku akan membawa Nam Gyu Man ke pengadilan sebelum aku lupa akan semua hal..” tekadnya.

11Hong Mo Suk sedang berbincang dengan Nam Il Ho. Penyelidikan yang dilakukan oleh tim Jaksa pusat sangatlah teliti. Tapi Hong Mo Suk mengatakan bahwa Nam Il Ho tak perlu khawatir. Dia sudah menjadi jaksa selama 20 tahun. Tanpa sengaja, Nam Yeo Kyung mendengar percakapan mereka berdua. ” Apakah kasus Pembunuhan mahasisalwa Seochon juga disebutkan?” tanya Il Ho. ” Ya…tapi kau tak perlu khawatir. Itu tidak akan mempengaruhimu. Begitu juga dengan Nam Gyu Man. ” jawab Hong Mo Suk. ” Terima kasih atas kerja kerasmu. Datanglah lebih dekat denganku dan kita capai target kita bersama – sama…” Nam Il Ho kemudian mengeluarkan tawanya. Nam Yeo Kyung hanya bisa terdiam. Dia teringatvdi saat In. Ah mengatakan bahwa Nam Gyu Man lah pelaku pembunuhan tsb. Dan tiba – tiba Hakim SukGyu datang kepadanya dan menanyakan hal yang serupa.

12Tim Jinwoo sedang berdiskusi tentang kemungkinan penyebab ledakan. In ah mengatakan bahwa microwave tsb dibuat oleh Youngwoon electronics. Dimana perusahaan ini juga dulu sempat terlibat kasus serupa dengan mesin pendingin. Manager Yeon juga mengatakan bahwa Youngwoon Electronics merupakan perusahaan penyedia kabel untuk alat – alat elektronik milik IlHo grup. ” H al ini bukan merupakan suatu kebetulan…” katanya. ” Ya…dan juga, presdir Youngwoon Electronic, Yang Hyun Soo terkesan menghindari kita. Dan itu mencurigakan. ” kata In Ah. Jinwoo teringat tentang daftar nama – nama perusahaan ya g pernah menerima dana ilegal dari Ilho grup. Dan dia melihat nama ‘Youngwoon Electronic ‘ masuk ke salah satu daftar nama perusahaan yang ikut menerima dana tsb. In Ah mengangguk tanda mengerti. Mereka sudah mulai terhubung dengan satu benang merah sekarang. Kemudian Jinwoo membagi tugas. Dia dan In Ah akan menyelidiki catatan keuangan Youngwoon Electronic, sedangkan Jae Ik dan Manager Yeon mengumpulkan bukti – bukti lain baik itu dari microwave atau kabel yang digunakan microwave tsb.

13Sangho menanyakan kepada Dongho apakah dia mengetahui bahwa Hong Mo Suk sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai jaksa? ” Dia sama seperti kita. Sudah mendapatkan apa yang dia mau, mengemasi barangnya lalu pergi.” kata Dongho. ” Ya…aku dengar dia juga mengucapkan kata – kata yang menyentuh di saat pidato perpisahannya. ” kata Sangho lagi.

Kebetulan mereka berdua bertemu dengan Hong Mo Suk di lift. ” Ini menarik. Aku dan kau bekerja di perusahaan yang sama. ” kata Hong Mo Suk memulai percakapan. Dongho bertanya, apakah dia sudah siap menjadi Pengacara. ” Disini tidak ada yang bisa kau suruh dan perintah. ” kata Dongho. ” Siapa bilang? Aku mendapatkan posisi lebih tinggi daripada dirimu. President sendiri yang mengaturkan tempat itu untukku. ” kata Mo Suk dengan angkuh. Dongho berpendapat bahwa President pasti sangat perhatian kepada dirinya karena telah merekrut Hong Mo Suk untuk bekerja sama dengan dirinya.

14Sebelum masuk ke ruang kantor masing – masing, Dongho menasehati Mo Suk. ” Berhati – hatilah selama menjadi pengacara…bukankah kau sudah memiliki banyak musus sebagai seorang jaksa? “. Hong Mo Suk menanggapinya dengan senyum licik khasnya. Mengatakan bahwa seharusnya yang perlu khawatir adalah Dongho. Karena jika Dongho tak akan punya pekerjaan jika Hong Mo Suk mengambil alih semua kasus yang ditanganinya. Hong Mo Suk pun segera berjalan menuju ruangannya. ” Ambillah semua yang kau mau….. ” kata Dongho kesal.

In Ah meminta seniornya Tak Young Jin untuk membantunya mencari tahu tentang informasi Keuangan YoungWoon Electronic. Hal ini terkait dengan dana ilegal yang audah diterima Youngwoon Electronic dari Ilho Grup. Awalnya Young Jin menolak karena In Ah selalu menganggunya dengan kasus – kasus seperti itu. In Ah lah yang semestinya mengerjakan pekerjaan tsb. ” Hmm…aku dengar, karena pengunduran diri Hong Mo Suk, kaulah yang akan menjadi kepala Jaksa…” kata In. Ah. Tak YoungJin berdehem – dehem. Tersipu malu. ” Oke…kalau kau tidak mau aku akan membiarkannya berlalu, kata In Ah sambil berpura – pura menarik berkasnya lagi. Tapi ditahan oleh Young Jin. ” Hya…aku tidak pernah mengatakan tidak…mengapa kau menjadi tidak sabaran sekarang…” kata Young Jin. In Ah pun tersenyum lebar melihat kelakuan Seniornya itu.

15Jinwoo mengunjungi Gwak Han Soo di dalam penjara. ” Untuk semua orang yang sudah kau sakiti, aku harap kau menyesali perbuatanmu…” kata Jinwoo di saat Gwak Han Soo bertanya kepadanya, apakah dia bahagia melihat detektif Gwak sudah ditahan sekarang. ” Jangan hanya karena membantuku sekali lalu kau bisa terhindar dari hukumanmu…” kata Jinwoo lagi. Detektif Gwak mengatakan bahwa jika Jinwoo ingin mengalahkan Nam Gyu Man, tentu saja Jinwoo membutuhkannya. ” Kita akan saling membutuhkan karena kita memiliki tujuan yang sama..” kata Gwak Han Soo.

16Song Jae Ik sedang berlatih mengucapkan kata – kata di persidangan. Di saat dia berhasil menyelesaikan kalimatnya, dia bersorak sendiri. Tiba – tiba terdengar tepuk tangan dari arah belakangnya. Mereka adalah Jinwoo dan In Ah. In Ah mengatakan bahwa Song Jae Ik sudah melakukannya dengan sangat baik. ” Apakah kalian melihat semuanya?” tanya Jae Ik. Jinwoo mengangguk sambil tersenyum. In Ah juga mengatakan bahwa sepertinya Jae Ik sudah bisa melakukan hal tsb di persidangan. ” Itu tak akan pernah terjadi jika aku berdiri di persidangan…” kata Jae Ik. ” Hey…semua yang perlu kau lakukan adalah latihan. Aku akan membantumu…” kata In Ah sambil tersenyum. Jae Ik pun terlihat senang.

17” Dia sudah berkembang dengan sangat baik…” kata Jinwoo. In Ah setuju dengan kata – kata Jinwoo. In Ah kemudian bertanya kepada Jinwoo, kapan mulanya dia bisa bekerja sama dengan Song Jae Ik. Jinwoo teringat kejadian silam. Di saat Song Jae Ik dimarahi oleh kliennya. Song Jae Ik adalah pengacara. Namun dia memiliki kelemahan. Joka dia berbicara di depan hakim, dia menjadi gagap. Sangat gagap. Tak jarang dia selalu membuat kacau di persidangan. Seperti saat dia membela ayah Jinwoo. Jinwoo memghampiri Jae Ik yang sedang membereskan buku – bukunya yang terjatuh di lantai akibat didorong oleh salah satu kliennya. ” Apakah kau masih ingat aku?  Aku dengar kau mengunjungi ayahku…untuk apa? Kau telah menghancurkan persidangannya…” kata Jinwoo. Jae Ik pun meminta maaf. Dia menyesal tak bisa membela ayah Jinwoo pada saat itu. Dan dia lebih menyesal lagi di saat ayah Jonwoo dijatuhi hukuman mati. Ayah Jinwoo merupakan klien pertama dari Song Jae Ik. ” Disaat ayahmu dijatuhi hukuman mati, untuk pertama kalinya aku sadar bahwa pengacara bisa merubah kehidupan seseorang.” kata Jae Ik. Kemudian Jae Ik m memberikan kartu namanya kepada Jinwoo. ” Hubungi aku kaoan saja jika kau memerlukan bantuan. Aku bersungguh – sungguh…” kata Jae Ik. Sejak saat itulah Jinwoo dan Jae Ik menjadi partner.

18Jae Ik dan Manager Yeon sudah seperti keluarga bagi Jinwoo. ” Aku lega…kau dikelilingi oleh orang – orang yang baik…” kata In Ah. Di belakang mereka, masih terdengar suara lantang Jae Ik yang berlatih. Hal itu membuat Jinwoo dan In Ah terhibur.

Persidangan kembali digelar. Jinwoo menggunakan video yang ia rekam disaat dia bertemu dengan ahli kelistrikan. Dia mengungkapkan bahwa bohlam lampu bukanlah masalah utama yang menyebabkan ledakan. Lain dengan Dongho. Dia menyangkal bahwa jika bohlam lampu bermasalah, bisa saja ledakan itu terjadi. Untuk memperkuat opininya, Dongho memanggil manager pabrik, Shin Byung Hoon untuk memjadi saksi. Minsoo dan ayahnya saling berpandangan. Mereka merasa heran, bagaimana bisa Manager Shin malah menjadi saksi pihak lawan. Dengan basa basi Dongho mengatakan bahwa Manager Shin pasti berat hadir dipersidangan. Lalu Dongho mulai mengajukan pertanyaannya. Apakah menurut Manager Shin, Produk Smile Light Bulb tidak pernah jelek atau bermasalah sebelumnya?. ” Tidak…itu tidak benar….” Manager Shin menjawab dengan terbata – bata.

19Shin Byung Hoon makin mengatakan bahwa sebenarnya banyak terjadi masalah dengan bohlam Smile Light Bulb ini. ” Tapi mengapa informasi tsb tidak tersebar keluar?” tamya Dongho memancing. ” Karena si pemilik mengatakan kepada saya dan kepada pekerja lain agar trus diam. ” jawab Byung Hoon. ” BOHONG!!!  DIA BERBOHONG!!!” Pemilim pabrik berdiri dan mengacungkan jari telunjuknya ke arah Byung Hoon. ” Aku tidak pernah mengatakan itu Hakim….” lanjutnya lagi. Karena dianggap sudah melakukan keributan, maka pemilik pabrik oun ditarik keluar dari persidangan. Dia terus saja memaki Byung Hoon. Sementara Byung Hoon sendiri pun terlihat menahan emosi dan tangisnya. Sepertinya dia juga terpaksa melakukan hal tsb.

Song Jae Ik kemudian memberikan beberapa lembar foto kepada Jinwoo. Foto tsb bisa dia gunakan untuk melawan Dongho. Foto – foto tsb adalah foto di saat Shin Byung Hoon bertemu dengan Park Dongho. Jinwoo mengingatnya. Hakim menanyakan apakah Jinwoo masih memiki argumen lain atau tidak. Jinwoo terdiam sebentar. Kemudoan dia meletakkan foto – foto tsb di atas mejanya. Jinwoo berdiri dan mengatakan, ” tidak ada…” semua yang ada disana pun terheran – heran. Jae Ik dan juga Min Soo. Park Dongho menatap juga ke arah Jinwoo.

20Hong Mo Suk berkunjung ke kantor Gyu Man. Gyu Man meminta Hong Mo Suk untuk terus mengawasi park Dong Ho. ” Aku sudah melakukannya. Dia sedang menyelidiki ayahmu yang terkait dengan kecelakaan SeogHwag. ” kata Mo Suk. ” Ayahku?” tanya Gyu Man. Sepertinya dia keheranan mengapa Dongho menyeludiki ayahnya. Nam Gyu Man meminta Hong Mo Suk untuk terus mengawasi Park Dongho dan melaporkan kepadanya segala sesuatu yang terjadi.

21Jinwoo kemudian membeberkan perihal kasus serupa yang terjadi di tiga tahun lalu. Di saat Ilho grup juga mengalami kasus yang sama dengan Smile Light Bulb. Kala itu perusahaan mesin pendingin itu juga disalahkan atas ledakan yang terjadi. Park Dongho menginterupsi karena hal yang dikatakan Jinwoo tidak relevan dengan kasus mereka saat ini. Sayangnya hakim tak sependapat dan meminta Jinwoo untuk meneruskan argumennya. Jinwoo mengatakan bahwa hasil penyelidikan lanjut menerangkan bahwa kabel dari mesin pendingin itu yang bermasalah. Jinwoo pun menyerahkan dokumen hasil penyelidikan resmi. Hakim nampak serius melihat dokumen yang diberikan. Dongho berdiri dari tempat duduknya, ” Yang Mulia….argumen pembela masih tidak relevan dengan kasus ini..” kata Dongho. ” Sangat relevan…bagaimana dengan kalau kabel yang digunakan adalah kabel yang sama dengan yang meledak 3 tahun lalu?” kata Jinwoo. Dongho agak tersentak.

22Jinwoo kemudian menjelaskan bahwa Microwave yang meledak adalah buatan tahun 2014. Kemudian tim mereka juga sudah menemukan microwave yang meledak. Setelah di bawa ke pusat forensik, ternyata diketahui bahwa kabel adalah penyebab ledakan tsb. Kabel yang tidak bisa menahan suhu berlebih, nbisa menyebabkan ledakan. Jinwoo pun memberikan dokumen penyelidikan asli dari Lembaga forensik nasional. Dongho mengatakan bahwa mereka tak bisa mempercayai laporan itu begitu saja. ” Laporan itu berasal dari Lembaga Forensik Nasional. ” kata Jinwoo. Jinwoo juga menjelaskan bahwa laporan yang pertama diajukan oleh pihak Ilho Grup bukan berasal dari lembaga Nasional. ” Jadi…kenyataannya adalah…kebenarannya telah ditutupi…” kata Jinwoo.

” Sebentar lagi akan dimulai…beraksilah…” In Ah mengirimkan pesan teks kepada Jinwoo. Jinwoo tersenyum melihatnya. Kemudian dia berdiri dan mengatakan bahwa perusahaan yang menyediakan kabel untuk microwave adalah perusahaan yang sama dengan penyedia kabel perusahaan pendingin 3 tahun lalu. ” Lalu aoa hubungannya. Memangnya mengapa jika perusahaan tsb adalah perusahaan yang sama?” tanya Jinwoo. Hakim juga bertanya apakah hal tsb ada hubungannya dengan persidangan ini. ” Ada…karena perusahaan tsb adalah perusahaan penerima dana ilegal dari Il Ho Grup. ” kata Jinwoo. Semua yang hadir di persidangan terkejut. Dongho mengatakan b hwa Jinwoo mengatakan hal tsb dengan tidak menggunakan bukti. ” Bukti yang kau maksud akan disiarkan secara mendunia sekarang…” Jinwoo berkata dengan senyum merendahkan. Jinwoo meminta ijin hakim untuk bisa melihat siaran langsung berita yang akan disiarkan. Benar saja, begitu tv dinyalakan, terdapat Jaksa Tak yang sedang mengadakan konferensi pers tentang Youngwoon Electronic yang menerima dana ilegal dari IlHo grup. Ilho Grup menggunakan Youngwoon Electronic sebagai alat mereka untuk memotong biaya pajak. Youngwoon Electronic pun memproduksi barang juga dengan kualitas rendah. Semuanya diungkap oleh Jaksa Tak melalui konferensi Persnya.

23Nam Gyu Man yang melihat kejadian ini terlihat santai. Dia meraih pena putih di atas mejanya. Kemudian menggenggamnya dengan kuat. Dia sedang mengeluarkan amarahnya. Namun wajah Gyu Man juga nampak biasa saja. Seo Beom terlihat takut di saat dia ingin menegur Gyu Man. Tak lama Nam Il Ho pun menghubungi anaknya itu.

24Akhirnya hakim memutuskan bahwa Smile Light Bulb tidak terbukti bersalah. Jinwoo menatap Minsoo dengan senyum kemenangan. Begitu juga dengan Dongho. Dia sepertinya tersenyum dalam hatinya. Mengakui bahwa Jinwoo bukan pengacara biasa.

25Minsoo mengucapkan terima kasih kepada Jinwoo. Senyum ceria terpancar di mereka berdua. Jinwoo menghadiahkan 2 pasang sarung tangan untuk Minsoo dan juga ayahnya. ” Aku bahkan tidak bisa membayarmu…” kata Minsoo. ” Kau sudah kehilangan banyak. Kau harus membayar ganti rugi kepada karyawanmu. ” kata Jinwoo. ” Bagaimana aku bisa membayarmu…” tanya Minsoo. ” Jagalah ayahmu dengan baik. Jagalah dia sampai akhir…” .

26Bukannya sedih, Dongho malah bangga bahwa Jinwoo bisa memenangkan sidang melawannya. ” Jinwoo makin bertambah dari hari ke hari…” kata Dongho sambil tersenyum bangga. Dongho menghentikan langkahnya di saat dia melihat hakim Kang Suk Gyu.

Kang Suk Gyu meminta waktu Dongho agar mereka bisa berbicara. Kang Suk Gyu datang untuk menanyakan persoalan video pengakuan Nam Gyu Man. ” Apakah itu benar?” tanya Kang Suk Gyu. Dongho tak menjawab. Terdiam menatap Kang Suk Gyu. ” Aku….tidak akan mengatakan hal apapun tentang itu. ” Dongho pun pergi meninggalkan Kang Suk Gyu yang makin merasa bahwa memang kasus tsb janggal.

27Jinwoo dan yang lain merasakan kemenangan mereka. Manager Yeon bahkan mengatakan bahwa mereka telah membuat sibuk Park Dongho dan juga Hong Mo Suk. ” Jika kita ingin menekan Ilho Grup lagi…kita harus membuat Hong Mo Suk mengundurkan diri. ” kata Jinwoo. In Ah, Managet Yeon dan Jae Ik saling menatap satu sama lain. Jinwoo pun juga demikian. Dia merasa tak ada yang aneh. Bahkan dia bertanya kepada In Ah bagaimana perkembangan rencananya dengan Jaksa Tak. In Ah tak menjawab. ” Apa yang kau katakan?  Hong Mo Suk sudah mengundurkan diri dan dia sekarang bekerja di Ilho Law Firm…” kata Jae Ik. Jinwoo oun berusaha mengingat apa yang terjadi. Melihat kecanggungan tsb, manager Yeon mengatakan bahwa mungkin Jinwoo terlalu lelah. Dia menyuruh Jinwoo untuk segera istirahat. Jinwoo pun buru – buru masuk ke dalam ruangannya. In Ah tak mengatakan apapun. Hanya menatap Jinwoo. ” Manager Yeon, apa yang terjadi pada Jinwoo? Mengapa dia menjadi aneh belakangan ini?” tanya In Ah. ” Ah…..tidak ada apa – apa. Jinwoo juga manusia dan dia hanya merasa lelah…” kata Manager Yeon sambil tersenyum. Tidak. Bukan karena lelah. In Ah tahu pasti bahwa bukan lelah lah yang menyebabkan Jinwoo seperti ini.

28Kata – kata dokter kembali terngiang di ingatan Jinwoo. ” Semakin kau gunakan ingatanmu…semakin buruk kondisi yang kau dapat…”.  Jinwoo hanya memiliki waktu paling lama 1 tahun. Dan 6 bulan adalah waktu terburuknya. Dan selama periode itu, ingatan Jinwoo sedikit demi sedikit akan menghilang.

29Nam Gyu Man kembali berlutut di hadapan ayahnya. Ayahnya sangat marah karena masalahnya menjadi semakin besar. ” Bukannya aku tidak bisa..tapi ada masalah…dia sudah menjadi sangat terkenal…” kata Gyu Man. Jika seseorang memegang pergelangan kakimu….dan kau tak bisa melepasnya. Maka kau harus memotong pergelangan kakimu…” kata Il Ho.

30AHong Mo Suk pun diundang untuk membantu menyelesaikan masalah tsb. Gyu Man berusaha memberi saran, namun sepertinya tidak mempan untuk Il Ho. Gyu Man langsung terdiam. Hanya Hong Mo Suk yang membesarkan hatinya mengatakan bahwa dia sudah memiliki cara untuk mengatasi masalah tsb.

30Seok Joo Il sedang berada di ruangan Dongho. Dia memegang papan nama Dongho dan mengusapnya perlahan. Di atas meja juga terdapat cd dimana terdapat rekaman video pengakuan Nam Gyu Man. Seok Joo Il menelpon seseorang. ” Jika terjadi sesuatu kepadaku…buat semua kesalahan kepada Dongho…” kata Joo Il. Entah apa maksud dari perkataannya tsb.

31Nam Gyu Man mengatakan kepada ayahnya bahwa Park Dongho sedang menyelidikinya. ” Apa kau terkait dengan peristiwa Seogwang Grup?  Bukankah Park Dongho sangat keterlaluan. Bukannya fokus pada persidangan tapi malah mengurusi hal yang bukan urusannya…” kata Gyu Man. ” Kau juga….jangan mengurusi hal yang bukan urusanmu…” kata Il Ho. Gyu Man pun mengangguk patuh.

32Seo Beom menerima panggilan telp dari Suk Gyu. Suk Gyu mengajak dirinya bertemu. ” Hanya aku?” tanya Seo Beom. Seo Beom kemudian teringat di saat dia mabuk. Dia telah mengatakan yang tidak – tidak tentang Nam Gyu Man. Seo Beom pun menyesalkan perbuatannya itu.

Seo Beom bertemu dengan Kang Suk Gyu, sahabatnya. Seo Beom mencoba berbasa – basi dengan Suk Gyu. ” Seo Beom, kehidupan Gyu Man yang kau pegang itu adalah kasus pembunuhan mahasiswa SeoChon kan?” tanya Suk Gyu. Seo Beom berusaha mengelak. Suk Gyu terus menegaskan apakah Gyu Man sudah membunuh seseorang? . ” Hya…apa yang kau katakan?  Apa kau sedang menulis novel? Bagaimana bisa Gyu Man melakukan hal itu? Setempramennya dia, dia tak akan pernah membunuh orang….” elak Seo Beom. ” Seo Beom…jika memang benar Gyu Man melakukannya…sebaiknya kau tidak berbohong kepadaku…” kata Suk Gyu. Seo Beom menjawab bahwa dia mengerti dan terus mengajak Suk Gyu untuk minum.

33Park Dongho datang menemui Gyu Man. Dia meminta maaf karena sudah kalah di persidangan. Gyu Man oun mengatakan bahwa Dongho sengaja mengalah dalam sidang. Dia dan Jinwoo bekerja sama untuk menjebak Nam Gyu Man. Namun Park Dongho menyangkal bahwa dia juga bahkan telah membawa saksi. ” Bagaimana bisa aku memprediksi bahwa dia akan mengangkat issue soal dana ilegal?” Park Dongho berusaha meyakinkan Gyu Man. Namun Gyu Man juga terus mengatakan bahwa Dongho belakangan ini terlihat sering kali membuat alasan. ” Lihat saja apa yang akan aku lakukan kali ini…” ancam Nam Gyu Man.

34Detektif Bae, Tak Young Jin dan Park Dongho sedang minum bersama. Park Dongho menggoda jaksa Tak bahwa dia terlihat sangat photogenic di TV. Detektif Bae menanyakan perkembangan soal Seogwang Group kepada Dongho. Tak Young Jin bertanya, ” Kasua tentang apa itu?” . ” Aku akan bertemu dengan salah satu korbannya dalam waktu dekat. Jaksa Tak, mungkin kedepannya aku akan membutuhkan bantuanmu…” ujar Park Dongho.

35Jinwoo memberikan sekotak kartu nama kepada In Ah. In Ah telah menjadi pengacara sekarang. In Ah pun merasa senang. ” Bisakah…kau meluangkan waktumu besok? Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat. ” tanya Jinwoo.

36Jinwoo ternyata membawa In Ah ke toko tas. Jinwoo mengatakan bahwa saat pertama kali mereka bertemu, pertemuan mereka berakhir di kantor polisi karena tas In Ah yang dirusak oleh pencuri. Oleh karena itu Jinwoo ingin membelikan In Ah tas baru. In Ah pun memilih tas cantik berwarna putih. Selesai membeli tas mereka berjalan bersama. ” Bisakah kau makan malam denganku besok?” Jinwoo meminta In Ah lagi. In Ah merasa heran mengapa Jinwoo mengajaknya keluar secara tiba – tiba. ” Jinwoo…beginikah caranya kau mendapatkan seorang wanita?” goda In Ah. ” Itu karena kau. Aku ingin mengingat waktuku bersamamu. ” kata Jinwoo sambil tersenyum. In Ah pun setuju. Bahkan In Ah mengatakan bahwa dirinya yang akan mentraktir Jinwoo besok. Jinwoo seharian itu terus memancarkan senyumnya. Begitu juga dengan In Ah.

37Seok Joo Il ditangkap dengan tuduhan bahwa dia adalah pemilik dari Youngwoon Electronic. Dia ditangkap dengan tuduhan penggelapan pajak dan penerimaan dana ilegal. Meskipun terkejut namun Joo Il tak melawan di saat dirinya ditangkap. Anak Buah Joo Il terus memanggil nama Bosnya. Hong Mo Suk melihat kejadian ini dari atas tangga. Tak Young Jin pun bertatapan mata tak sengaja dengan Hong Mo Suk. Dengan sedikit senyum meremehkan, Tak Young Jin kemudian pergi meninggalkan gedung Il Ho grup.

38” Nam Gyu man menggunakan segala kemungkinan untuk melarikan diri….” kata In Ah. ” Ya..begitulah cara mereka hidup selama ini. ” jawab Jinwoo. Jinwoo mencoret wajah Seok Joo Il dengan menggunakan spidol merah. Mereka memperalat orang kemudian membuangnya seperti sepatu tua. Jinwoo berkata bahwa mereka sudah tak memiliki waktu yang banyak sekarang. Target Jinwoo selanjutnya adalah Park Dongho.

39Park Dong Ho datang menemui seseorang yang bernama Ha Young Hoon. Laki – laki tua itupun terlihat sangat terkejut dengan kedatangan Dongho. Apalagi setelah Dongho menyebutkan nama ayahnya Park Kyung Soo. ” Kau terlibat dalam kasus ledakan besar Seogwang Grup 17 tahun yang lalu kan? ” tanya Dongho. ” Jangan pernah mencoba menyembunyikan apapun dariku…” lanjut Dongho. ” Peristiwa itu sudah lama berakhir. Dan akupun sudah lupa. ” kata tuan Ha. ” Semuanya sudah berakhir? Apakah kau pikir dengan hidup elegan sebagai presdir bisa menutupi sebuah kebenaran??!! Kau akan membutuhkanku nantinya…” Dongho melemparkan kartu namanya ke arah tuan Ha. Dan segera pergi meninggalkannya. Tuan Ha terlihat panik. Dia pun segera menghubungi seseorang dengan menggunakan ponselnya.

40Seseorang telah melaporkan kepada Nam Il Ho bahwa ada orang yang sedang menyelidiki peristiwa ledakan Seogwang. Nam Il Ho melempar ponselnya. Dia sedang berpikir keras untuk mencari jalan kotor apa lagi yang akan dia lakukan untuk menyelesaikan masalah ini.

41Dongho mengunjungi hyungnimnya Joo Il di dalam penjara. Dongho berjanji bahwa dia akan segera mengeluarkan Joo Il dan menghukum tikus – tikus licik tsb. Joo Il mengatakan bahwa dirinya baik – baik saja. Rupanya ini semua adalah rekayasa Nam Il Ho. DIlia sudah berkata pada Joo Il bahwa dia akan masuk penjara terlebih dahulu. Nam Il Ho akan membebaskannya segera dan Joo Il akan diberi jabatan yang lebih tinggi lagi di Il Ho Grup. Pantas saja Joo Il tak membantah di saat dirinya ditangkap. ” Aku akan menjatuhkan Nam Il Ho…” kata Dongho mantap. ” Kalau begitu…kau pilih jalanmu..dan aku pilih jalanku…” kata Joo Il sambil beranjak pergi meninggalkan Dongho yang tak bisa mengatakan apa – apa lagi.

42Entah sengaja atau tidak, Jinwoo bertemu dengan Yeo Kyung di lorong. Awalnya Yeo Kyung ingin menghindari Jinwoo, namun Jinwoo sudah membuka percakapan . Dia bertanya kepada Yeo Kyung apakah dia sudah melihat berita tentang dana ilegal. ” Kakakmu sangat pintar dalam hal melarikan diri. Seperti yang sudah dia lakukan 4 tahun lalu. ” kata Jinwoo. Yeo Kyung sedikit marah karena Jinwoo masih saja menganggap kakaknya pembunuh Oh Jung Ah. ” Waktu mungkun berlalu…tapi tetap saja kakakmu adalah seorang pembunuh. ” kata Jinwoo. Dengan ketus Yro Kyung mengatakan bahwa dia tak percaya akan kata – kata Jinwoo. ” Jika kau tak percaya kau bisa buktikan sendiri…bukankah kau jaksa? Harusnya itu akan lebih mudah…” kata Jinwoo. Yeo Kyung terlihat memikirkan kata – kata Jinwoo barusan.

43Seo Beom melaporkan bahwa masalah kasus dengan Youngwon Electronic sudah diatasi. Gyu Man bertanya apa efek buruknya kasus tsb. Seo Beom mengatakan bahwa Il Ho Grup akan diaudit, kemudian Youngwoon Electronic akan mengalami kerugian besar karena perusahaan tsb memproduksi banyak barang. Akan terjadi juga protes dari para pekerja mereka. Dan masih banyak segelintir kekacauan yang akan terjadi. Gyu Man menahan marahnya. Dia berdiri. ” Kau bilang tadi kau sudah mengatasi semuanya..apakah ini yang kau sebut semuanya sudah beres? ” Gyu Man menahan marah. ” Aku…aku…minta maaf…” Seo Beom terbata – bata. Dia bersiap untuk menerima pukulan dari Nam Gyu Man.

44Namun dia terselamatkan karena Keum masuk membawa dokumen. Gyu Man menyangka bahwa dokumen itu terkait dengan Park Dongho. Ternyata dokumen itu berisi tentang laporan kecelakaan Yongin yang melibatkan ayah Dongho dan juga keluarga Jinwoo.

Ha Young Hoon berlari terengah – engah dari kejaran sekelompok orang. Pelipisnya berdarah. Dia berlari terseok – seok diantara lorong – lorong gelap. Beruntung dirinya bisa menyelamatkan diri dari para gerombolan pria berbaju hitam tsb. Ha Young Hoon bernapas lega. Kemudian dia teringat sesuatu. Dia meraba sakubya dan mengeluarkan kartu nama. ” Park Dong Ho”

45Park Dongho menjemputnya dengan menggunakan mobil. Ha Young Hoon mengatakan bahwa Nam Il Ho mengirim orangnya untuk memburu Ha Young Hoon. ” Dia ingin mengubur masa lalu…” kata Tuan Ha. ” Apakah kau tahu siapa Nam Il Ho? ” kau tidak akan pernah lepas dari genggamannya..” kata Dongho.

In Ah menelpon Jinwoo untuk mengingatkan bahwa mereka memiliki kencan malam ini. Jinwoo berkata bahwa dirinya tak akan lupa. ” Sampai bertemu nanti malam..” Jinwoo tersenyum.

46In Ah sibuk memilih beberapa pakaian yang akan digunakannya. Beberapa warna coat dia coba. Akhirnya dia memilih coat berwarna putih. Senada dengan tas yang Jinwoo beli untuknya kemarin. In Ah nampak cantik dengan coat dan tas putih tsb. Dia siap untuk berkencan dengan Jinwoo. Ketika sampai di lantai bawah dia bertemu dengan Manager Yeon dan Song Jae Ik. Song Jae Ik menggoda In Ah. ” Kau pasti akan berkencan ya….kau menggunakan bajumu dengan bagus…siapa laki – laki itu?” goda Jae Ik. ” Tidak…tidak seperti itu…aku ada pekerjaan…” elak In Ah. Jae Ik meminta agar In Ah mengenalkannya kepada seorang teman. ” Apa yang kalian lakukan…beda usia kalian sangat jauh…” Manager Yeon kembali menggoda Jae Ik. In Ah tersenyum dan berpamitan kepada Jae Ik dan Manager Yeon. ” Dia cantik sekali….” kata Jae Ik.

47Tanpa disangka, Gyu Man menghubungi Jinwoo dan mengundang Jinwoo untuk datang ke kantornya. ” Hanya ada sedikit hadiah untukmu..” kata Gyu Man. Jinwoo yang penasaran akhirnya memutuskan untuk datang.

48Tanpa mengetuk pintu, Jinwoo langsung menerobos masuk ke dalam ruangan Gyu Man. Gyu Man memintanya untuk duduk. Jinwoo tak berkata apapun sampai dirinya duduk. Dia menanyakan mengapa Gyu Man datang ke kantornya ketika dirinya tidak ada. ” Aku tidak tahu bahwa kau menaruh perhatuan besar kepadaku. Tak hanya kepadaku, melainkan juga keluargaku, perusahaanku dan orang – orang terdekatku. ” kata Gyu Man. Jinwoo menjawab bahwa dia mengingat semua tentang Gyu Man. Ingatannya tentang Gyu Man dan keluarganya sudah seperti bernapas bagi Jinwoo. Adalah suatu kebutuhan. Jinwoo kemudian menanyakan maksud Gyu Man meminta dirinya untuk datang.

49” Ketika kau berumur 6 tahun kau dan keluargamu mengalami kecelakaan kan? Sejak itulah takdir kalian bertemu. ” Gyu Man lalu meminta berkas kepada Seo Beom. ” Apakah kau tahu bahwa yang menyebabkan kecelakaan tsb adalah ayah Park DongHo?” Gyu Man bertanya. Jinwoo mengkerutkan alisnya. Tak mengerti. L Lalu Gyu Man melemparkan berkas tab ke arah meja di depan Jinwoo. Sambil berkata, jika Jinwoo tak percaya perkataannya barusan, dia bisa mengeceknya sendiri. Jinwoo mulai membuka berkas tsb. Ingatannya kembali ke kecelakaan yang telah mengambil nyawa kakak dan ibunya. Dia juga teringat di saat dia dan Park Dongho bertemu di rumah abu. Di mana ibu dan kakaknya meninggal di hari yang sama dengan ayah Dongho. ” Ikatan kalian sangat kuat…..” kata Gyu Man. ” Park Dongho…telah menghabisi 1 keluarga…apa yang akan kau lakukan? ” Gyu Man berkata dengan senyum puas. Jinwoo merasa otaknya berhenti. Dia merasakan sakit yang teramat di kepala dan di hatinya. Napasnya terasa sesak mengetahui kebenaran ini.

Park Dongho memberikan setumpuk berkas kepada Jaksa Tak. Berkas tentang ledakan Seogwang 17 tahun silam. Dongho meminta Jaksa Tak untuk kembali melakukan penyelidikan. ” Hong Mo Suk yang menangani kasus tsb. ” kata Dongho. ” Aku hanya ingin tahu, mengapa kau ingin menggali kembali kaaua yang sudah berlalu selama 17 tahun? ” tanya Jaksa Tak. ” Kasus ini sangat penting untukku. ” kata Dongho.

50In Ah dengan sabar menanti Jinwoo di sebuah restoran. Sambil sesekali dia memperbaiki riasannya. Sesekali dia juga melihat jam di ponselnya. Sementara Jinwoo berjalan dengan pandangan kosong. Dia terus berusaha mengingat apa yang sudah terjadi. Ingatannya mundur. Jinwoo sekilas mengingat di saat ayahnya meninggal, kemudian di saat dirinya bertemu dengan Nam Gyu Man setelah menjadi pengacara. Kemudian Jinwoo ingat di saat dia menemui Park Dongho dan memberikan sejumlah uang agar mau membela ayahnya. Ingatannya berhenti di saat Jinwoo sedang menunggu ayahnya pulang. Jinwoo sudah membuatkan sup kimchi untuk ayahnya. Jinwoo teringat akan hal itu dan dia pun berlari sekencang – kencangnya.

51Sementara In Ah masih menunggu dengan sabar. Dia menengok jamnya. Sudah hampir jam 9. In Ah menelpon Jinwoo. ” Ayah…kau dimana?” jawab Jinwoo di seberang sana. In Ah kaget. Dia bertanya Jinwoo berada di mana sekarang? . Jinwoo mengatakan bahwa dia berada si deoan rumahnya dan sedang menunggu ayahnya yang belum pulang.

52Dengan terburu – buru In Ah memberhentikan sebuah taksi. In Ah panik. Dia mencemaskan keadaan Jinwoo. In Ah teringat di saat pertama kali dia mengunjungi Jinwoo. Jinwoo lupa nama Jung Ah, kemudian dia juga lupa jalan ke kantor. Dan terakhir dia jatuh pingsan di pengadilan. In Ah melihat Jinwoo sedang duduk di depan rumahnya. In Ah sebenarnya tak mengharap melihat Jinwoo di sana. Tapi Jinwoo ada di sana.

53Begitu melihat In Ah, Jinwoo langsung berjalan menuju In Ah. ” Noona…apa yang kau lakukan disini?” tanya Jinwoo seperti tak terjadi apa – apa. Mata In Ah berkaca – kaca. ” Apa…yang kau lakukan disini?” tanya In Ah terbata. Dia menahan tangisnya. ” Menunggu ayahku. Ayahku belum kembali…uuh…dingin sekali. Kemana ya dia kira – kira…….” kata Jinwoo. In Ah sudah tak dapat menahannya lagi. Dia langaung memeluk Jinwoo.

54In Ah memeluk Jinwoo dan menangis sejadinya. Jinwoo….yang menerima pelukan tiba – tiba ini pun kebingungan. Jinwoo tak tahu apa yang tengah terjadi dengan In Ah. Atau…apa yang terjadi dengan dirinya?

55