” Kau tidak mengerti apa maksudku? Game over….pergilah…” kata Park Dongho. Dongho meminta anak buahnya untuk mengusir Jinwoo. In Ah yang melihat anak buah Dongho mendorong Jinwoo until keluar tak terima dan langsung memarahi mereka. In Ah mengajak Jinwoo keluar dengan menggandeng tangannya, namun Jinwoo malah menepis tangan Jinwoo dan kembali melangkah ke hadapan Dongho. ” Kau bilang yang kau butuhkan adalah uang!! Kau bilang kau akan membuktikan ketidakbersalahan dengan menggunakan uang. Tapi mengapa uangku tidak bisa???!!!!”

1Jinwoo dan InAh didorong keluar oleh anak buah Dongho. Namun Jinwoo masih terus berusaha masuk namun di halangi oleh orang tang berbadan lebih besar dan tegap. Jinwoo terus meneriakkan kalau dirinya membawa uang.

2InAh mengikuti Jinwoo. ” Mengapa harus orang itu? Apakah benar orang itu adalah pengacara?” tanya InAh. ” Apakah masalahnya denganmu jika dia adalah orang yang harus aku temui atau bukan?” tanya Jinwoo sambil berlalu dari InAh. In Ah merasa kesal pada Jinwoo karena Jinwoo meninggalkannya begitu saja setelah membentaknya.

3Di kantornya, DongHo tengah berpikir. Mungkin pikirannya melayang kepada kasus yang kali ini ditanganinya. Jinwoo mengingatkan dirinya akan masa lalu. Jinwoo pernah melakukan hal yang sama dengannya dulu. Mencari keadilan untuk ayahnya.

4Keesokan harinya sidang lanjutan dari Seo Ja Hyuk kembali berlanjut. Hakim ketua menanyakan mengaoa pengacara Jae Hyuk tak membawa saksi sama sekali. Pengacara Jae Hyuk mengatakan bahwa mereka memang tak memiliki saksi yang bisa diajukan. Jinwoo memandang ayahnya dengan sedih. Dengan keadaan seperti ini, akan sulit baginya untuk menang. Jinwoo hanya.bisa menundukkan kepalanya.

Sementara itu Park DongHo sedang bertemu dengan kliennya dan membahas masalah yang dihadapi oleh kliennya tsb. Tiba – tiba anak buahnya menelpon. Memberitahu sebuah berita penting. Awalnya DongHo hanya meminta anak buahnya mencari tahu mengapa Nam Gyu Man berada di atas gedung yang sedang dibangun. Namun tiba – tiba anak buahnya menyebutkan nama Oh Jung Ah. ” Jadi Oh Jung Ah diundang ke acara pesta yang diadakan oleh Nam Gyu Man. Apakah kau yakin?” tanya DongHo. ” Ya…di malam pembunuhan, tim kita telah membuntuti Nam Gyu Man dan melihat Oh Jung Ah memasuki villa tsb. ” kata anak buahnya.

5Park DongHo memasuki ruang sidang dan membuat semua yang ada di sana terdiam. Begitu juga dengan Jinwoo. Dia sangat terkejut dengan kedatangan DongHo. ” Kau telah menunggu lama kan? ” tanya Park DongHo sambil mengedipkan sebelah matanya pada Jinwoo. ” Aku adalah Park DongHo pembela Seo Jae Hyuk yang baru…” kata Park DongHo dengan lantang. Pengacara publik sebelumnya lun merasa aneh.

” Sunbaenim…apa yang kau lakukan? Posisi ini adalah posisiku….” tanya Song Jae Ik. ” Wah…kau tidak gagap lagi?” tanya Park DongHo balik. Song Jae Ik mengatakan bahwa dia hanya gagap di saat dia melakukan sidang. ” Aku hanya tak paham dengan maksudmu. Aku berkata bahwa aku yang akan mengambil alih kasus ini. Pulanglah dan minum obatmu…” kata Park DongHo. Hakim menegur mereka karena sedikit membuat keributan di ruang sidang. Park DongHo kemudian mengeluarkan selembar kertas berupa kontrak yang harus di tandatangani oleh Jae Hyuk. Sebagai tanda bahwa Jae Hyuk menyetujui Park DongHo adalah pengacaranya. Seo Jae Hyuk menatap Jinwoo, meminta persetujuannya. Jinwoo mengangguk kecil pada ayahnya.

6Jae Hyuk kemudian langsung menandatangani kontrak tab dan berkata pada hakim bahwa benar Park DongHo adalah pengacaranya. Melihat hal ini, Seo Jae Ik langsung melangkah keluar dengan kasar. Dia merasa telah dipermalukan oleh Park DongHo dan kliennya di ruang persidangan.

7Park DongHo melangkah ke arah Jinwoo. Sia bertanya siapa nama Jinwoo. ” Dengarkan aku Seo Jin Woo…aku datang terlambat karena aku kembali dari makan siang. Sebab jika aku tak makan, maka aku tak bisa bicara dengan baik. Taoi penampilan pertamaku tidak begitu buruk kan?” tanya Dongho. Jinwoo pun menjawab bahwa penampilan Park Dongho tak begitu buruk. Jinwoo kemusian menanyakan alasan mengapa Park Dongho mau datang padahal sebelumnya dia menolak. Dongho meminta Jinwoo untuk mendekat padanya. Park DongHo mengatakan sesuatu pada Jinwoo dengan berbisik. ” Jinwoo….orang dengan kemampuan yang terlalu kuat, berhubungan dengan kasus dan persidangan ini…” kata DongHo. Jinwoo tak mengerti. ” Aku mencium bau aneh….” lanjut DongHo. Seketika itu juga ada seseorang pria dengan menggunakan jas hitam rapi, keluar dari persidangan dengan menelpon seseorang.

8Manajer Ahn sedang menemani Nam Gyu Man melakukan pijat. Dia langsung mengatakan pada Gyu Man dengan perlahan bahwa DongHo mengambil alih posisi pengacara Seo Jae Hyuk. Gyu Man yang awalnya memejamkan matanya menikmati pijatan, membuka matanya perlahan. Tak menunjukkan reaksi apapun, namun berita yang disampaikan manajer Ahn cukup membuatnya terkejut.

9Park DongHo meminta sidang lanjutan untuk kasus ini. Dengan alasan bahwa sebenarnya ada saksi yang sangat penting dalam kasus ini dan mereka sedang mencari keberadaannya. ” Aku hanya perlu waktu 1 hari dan selanjutnya aku meminta persidangan yang adil. ” kata DongHo. Hakim meminta pendapat Jaksa Hong. Dengan tenang jaksa Hong mengatakan bahwa tak ada masalah jika Pengacara Park ingin membawa saksi. ” Aku juga penasaran dengan wajah saksi itu…” kata Jaksa Hong sambil memandang ke arah Park DongHo dengan senyum liciknya.

10Di luar ruang sidang Park DongHo memanggil jaksa Hong. ” Kau mengatakannya beberapa saat yang lalu. Bahwa kita memiliki keberuntungan yang buruk itu mempertemukan kita di kasus ini. ” kata Dongho. Jaksa Hong mengatakan bisa melawan Park Dongho di persidangan lagi adalah hal yang menarik. Dongho pun juga mengatakan hal yang sama. Lalu kemudian Jaksa Hong mengatakan bahwa sebenarnya Park Dongho tak memiliki saksi. ” Kau tahu tapi kau mengijinkanku untuk menunda sidang dan melakukan sidang lanjutan. Aku jadi ingin tahu aoa maksudmu sebenarnya… Aku akan m mbawa saksi atau bukan, yang terpentung adalah aku akan membawa kriminal sebenarnya dan membawanya ke persidangan. ” kata DongHo menantang. ” Apakah aku tidak salah dengar? Kriminal sebenarnya katamu? ” tanya Jaksa Hong. Raut wajahnya langsung berubah. ” Ya…kau benar…kau mendengarnya dengan baik. Mari kita bertarung secara adil dan lihat siaoa yang akan menang. ” kata DongHo lagi. Dia membalikkan badannya dan memanggil nama Jinwoo. Mereka berdua akan menemui ayah Jinwoo, Seo Jae Hyuk.

11In Ah melihat keakraban antara Jinwoo dan DongHo. Dia merasa aneh karena sia tahu pasti bahwa DongHo tak ingin membela ayah Jinwoo. Tapi mengapa tiba – tiba dia datang pengadilan dan mengatakan bahwa dia ingin membela ayah Jinwoo. Yeo Kyung bertanya apakah In Ah mengenal Park DongHo. In Ah sedikit menyangkalnya, mengatakan bahwa dia hanya tahu bahwa sebelumbnya DongHo menolak menjadi pengacara Seo Jae Hyuk. ” Tentu saja itu karena uang. Pengacara itu terkenal dengan perilakunya yang buruk di kalangan pengacara. Tentu saja dia mau membela karena uang. ” Yeo Kyung kemudian melangkah meninggalkan In Ah yang sedang berpikir. Dia ingat di saat Jinwoo melakukan hal berbahata di tempat perjudian untuk mendapatkan uang.

12Park DongHo bertemu dengan Jinwoo dan ayahnya. DongHo memuji Jinwoo sebagai anak yang baik dan menyenangkan di deoan ayahnya. Kemudian mereka mulai ke topik pembicaraan yaitu tentang persidangan Seo Ja Hyuk. DongHo mengatakan bahwa JaeHyuk harus mengatakan yang sebenarnya pada DongHo. ” Seo Jae Hyuk…kau membunuh Oh Jung Ah kan ? ” tanya DongHo. Jinwoo dan ayahnya pun terbelalak kaget. ” Jika kau menggunakan cara lupa ingatan untuk kasusmu, setidaknya kita harus bekerjasama. ” kata Dongho lagi.Jae Hyuk terlihat membela diri. Dongho meneruskan kata-katanya dengan mengatakan bahwa rahasia antara klient dan pengacaranya akan terjaga kerahasiaanya. Dan itu semua tertuang dalam undang – undang hukum pengacara. ” Ajjushi…..kau tidak percaya pada ayahku? Jika begitu apa bedanya kau dengan pengacara yang lain???” .protes Jinwoo.

13” Tutup mulutmu!!! ” bentak Dongho. ” Pengacara ayahmu adalah aku. Jangan ikut campur…” lanjutnya. Dongho kemudian mengeluarkan kertas yang berisikan pengakuan dari Jae hyuk yang mengatakan bahwa dia yang telah membunuh Oh Jung Ah. Surat tsb berisikan tulisan tangan dari Jae Hyuk. Dongho bertanya, JeHyuk telah menulis surat pengakuan bahwa dia yang membunuh Oh JungAh. Bagaimana dia akan menyangkalnya? “. Jika memang Jaehyuk tak ingin menceritakan kebenarannya, maka akui saja kalau dia memang pembunuh. ” Sebenarnya…aku dipaksa….” aku Jae Hyuk akhirnya. Raut wajah Dongho langsung berubah. Jae Hyuk menceritakan kejadian malam itu. Dimana dia dipaksa untuk menulis surat pengakuan oleh polisi yang menangkapnya. Dia di bawa ke tempat tersembunyi..Awalnya Jae Hyuk bersikeras tidak ingin menulis apapun. Karena memang bukan dia pembunuh Jung Ah. Namun JaeHyuk diancam dengan pistol di kepalanya dan si polisi mengatakan akan menghilangkan Jinwoo. Anaknya. Mendengar bahwa mereka akan memperlakukan Jinwoo dengan tidak baik, akhirnya Jae Hyuk setuju untuk menulis surat pengakuan tsb.

14” Meskipun aku tak bisa mengingatnya di kepala, tetapi aku mengingatnya di hati. Di saat aku teringat Jung Ah, aku merasa bahwa aku tidak membunuhnya. Jadi apa yang harus aku lakukan? Aku hanya bisa menjelaskan sampai disini. Jika kau tidak mempercayaiku, kau tidak perlu membelaku. ” kata Jae Hyuk. Jinwoo menoleh ke arah ayahnya dan mereka berdua menunduk. Dongho terus menatap Jinwoo dan ayahnya yang duduk di depannya. ” Baiklah….ayo kita berjuang sampai akhir. ” kata Dongho. Jae Hyuk pun tersenyum lega. Begitu juga dengan Jinwoo. Keduanya saling berpandangan dan kemudian tersenyum lega.

15Di kantor pengacara Dongho. Jinwoo mengatakan bahwa dia akan membayar jasa DongHo. Namun Dongho menolaknya. Dia berkata bahwa Jinwoo harus berjanji satu hal padanya. Jika Dongho berhasil menyelamatkan ayahnya, Jinwoo harus menggunakan keahliannya untuk bekerja kepada Dongho. Jinwoo sepertinya tidak mengerti. ” Apa yang kau katakan kemarin? Hyperthymesia ? Mungkin kau juga akan bisa mendapatkan ijin pengacara dalam waktu 10 tahun. Seperti yang aku dapatkan. DongHo kemudian mengambil uang kertas dari tas Jinwoo. Satu lembar 50.000 won. Dongho kemudian tandatangan di atas uang tsb. Dia juga meminta DongHo untuk ttd juga. Dan mengatakan bahwa itu adalah kontrak. Keduanya oun saling mengaitkan tangan sebagai tanda persetujuan bersama. DongHo meminta Jinwoo untuk mengembalikan uanh yang ada di dalam tas miliknya dan mengatakan bahwa itu bukan milik Jinwoo. Jinwoo setuju akan mengembalikan uang tsb.

” Apa yang membuatmu berubah pikiran secara tiba – tiba? Jika itu bukan karena uang?” tanya Jinwoo. ” Kau tidak perlu tahu…” jawab Dongho. ” Orang yang seharusnya bertanggungjwab di persidangan yang kau sebutkan tadi, dia adalah pembunuh Jung Ah noona kan?” . ” Untuk kali ini aku hanya punya dugaan jadi aku tak bisa mengatakan apapun padamu. Jika semuanya sudah terlihat jelas, aku akan memberitahukannya. Yang perlu kau lakukan saat ini adalah katakan semua padaku apa yang kau ingat dimulai dari ayahmu yang tidak pulanh kerumah. Kau harus mengatakan semua yang kau ingat…..”

16Di sisi lain, In Ah sedang menyelidiki kasus Oh Jung Ah secara diam – diam. Sia menempelkan semua fakta tentang pembunuhan Oh Jung Ah di dinding kamarnya. Dia berharap dia bisa membantu Jinwoo membuktikan bahwa ayahnya tidak bersalah.

17DongHo meminta bantuan Hyungnimnya, Seok Joo Il yang berkaitan dengan sidang ini. Seok Joo Il bertanya sidang apa yang sedang dia hadapi. DongHo menjelaskan bahwa Nam Gyu Man, terlibat dalam kasus ini. ” Bajingan itu?” tanya Joo Il. DongHo mengiyakan. Dia juga mengatakan bahwa Nam Gyu Man mengadakan pesta si villanya dan juga ada pemakaian obat – obatan terlarang. Ada juga kasus pembunuhan namun nama Nam Gyu Man dan kawan – kawannya tak ada satupun yang disebut dalam investigasi polisi. Ada yang aneh dengan itu semua. Dongho juga menceritakan tentang kemampuan mengingat Jinwoo. ” Dia punya kemampuan mengingat yang luar biasa. Di saat dia lupa dan mulai mengingat satu hal, dia akan mengingat semuanya. Bagaimana ada orang dengan kemampuan seperti itu?” kata Dongho. ” Jadi kau menerima pekerjaan ini karena kemampuan si bocah itu? Kau pikir dia akan menguntungkan?” tanya Joo Il. ” Aku memasuki sebuah kontrak yang mahal dengan anak sekolah itu…” kata Dongho sambil tersenyum.

18Bersama dengan anak buahnya, Dongho menelusuri tempat kejadian. Dia melihat – lihat sekitar dan bertanya berapa jauh jarak dari hutan tsb ke villa tempat Gyu Man dan teman – temannya mengadakan pesta.

19In Ah menghadang DongHo yang akan hadir di persidangan. ” Nona, apa kau tertarik denganku? Tapi kau bukan type ku. ” kata DongHo. ” Itu bukan uangnya. Aku tak peduli betapa kau sangat menginginkan uang. Tanpa mengambil keuntungan darinya kau juga sudah bisa hidup bahagia kan?” tanya In Ah. ” Apa kau bicara tentang Jinwoo? Meskipun aku tak mengerti apa yang kau katakan, tapi lihat persidangan ini dari awal sampai akhir. ” kata Dongho sambil berlalu dan meninggalkan In Ah yang masih kebingungan.

20Persidangan kembali di gelar. Dimulai dengan kehadiran saksi dari pihak jaksa. Saksi yang dihadirkan adalah Gwak Han Soo. Detektif yang memaksa Sei Jae Hyuk untuk menulis pengakuan. Gwak Han Soo benar – benar memberikan pernyataan yang sama sekali berbeda dengan kenyatannya. Dia berkata bahwa di saat dia menemukan Jae Hyuk di TKP, Jae Hyuk dalam keadaan sangay mabuk. Tubuhnya bau alkohol. Hal ini tentu saja mengundang reaksi keras dari DongHo. Terjadi perdebatan kecil antara DongHo dan Jaksa Hong. Giliran Park DongHo mengeluarkan saksinya. ” Saksiku tidak lain adalah detektif itu sendiri. ” kata Dongho sambil membuat Gwak Han Soo serta Jaksa Hong terkejut.

21Dongho memulai pernyataannya dengan menanyakan kepada Detective Gwak Han Soo, apakah dia sudah salah memenjarakan tersangka dan memaksanya untuk menulis surat pengakuan? Tentu saja Gwak Han Soo menyangkalnya. Mengatakan bahwa dia adalah detektif yang sibuk dan untuk apa jauh-jauh datang ke sana hanya untuk mengatakan kebohongan?. ” Baiklah…tapi dalam prosesnya, apakah kau mengancam tersangka untuk menulias surat pengakuan dengan pistol di kepala tersangka?” Pertanyaan DongHo kali ini, cukup membuat terkejut Gwak Han Soo. Tak menyangka bahwa semua yang dikatakan DongHo adalah benar. Tapi demi kredibilitasnya, detektif Kwak menyangkalnya. Mengatakan bahwa polisi tidak diperbolehkan masuk ke ruang investigasi dengan membawa pistol. Jae Hyuk oin yang biasanya tenang menjalani persidangan, kali ini tak dapat menahan emosinya. Dengan berteriak dia mengatakan bahwa detektif Gwak Han Soo telah mengatakan kebohongan. ” Baiklah…kau membawa pistol itu denganmu kan saat ini? Boleh kau tunjukkan oada kami?” tanya Dongho. Gwak Han Soo meraba sakunya hendak mengambil pistol tsb. Tapi sebelum dia menunjukkannya, DongHo menjelaskan dengan detail rupa pistol tsb

22Mulai dari warnanya, type pistol, bentuk pistol bahkan nama yang tertera si pistol. Di pistol tsb tertera nama Gwak Han Soo dengan inisial. Ini adalah hasil dari ingatan Jinwoo. Jinwoo yang sebelumnya sempat melihat pistol yang dibawa Gwak Hansoo di saat dia menangkap ayahnya. Jinwoo mengatakan semua yang dia ingat tentang pistol itu kepada Dongho. Keterangan itulah yang digunakan DongHo sekarang untuk membela Seo Ja Hyuk. ” Sekarang, tunjukkan pistolmu. Tunjukkan kepada kami. ” kata Dongho. Gwak Han Soo mengambil pistolnya di dalam saku jaketnya dan meletakkan di meja. Dongho mengambil pistol tsb dabn mengangkatnya ke atas. Menunjukkan kepada semua yang hadir di persidangan bahwa pistol tsb sama persis dengan apa yang dia gambarkan sebelumnya.

” Bagaimana bisa aku mengetahui rupa pistol ini dengan baik dan tepat? Itu semua karena keterangan tersangka yang melihat pistol yang kau acungkan di kepalanya di saat dia dipaksa untuk menuliskan surat pengakuan. “. Gwak Hansoo terkejut dan menoleh ke arah Jae Hyuk. ” Kau juga mengancan tersangka dengan cara ingin menghilangkan anak laki -lakinya kan? ” pertanyaan ini sontak membuat semua yang ada di ruang persidangan kaget. Begitu juga dengan Detektif. Jaksa Hong langsung menginterupsi pernyataan dari DongHo. Namun Dongho dapat menyangkalnya kembali dan kemudian berdiri di depan para Jury. ” Bapak dan Ibu sekalian, orang tua mana yang dapat berdiri dengan tegak di saat dia mengetahui anaknya berada dalam bahaya? Dia menulis surat pengakuan tsb dalam tekanan dan keputus asaan. Surat yang ditulis dalam keadaan tekanan dan keputus asaan tidak dapat digunakan sebagai barang bukti. ” Dongho menutup pernyataannya. Jinwoo bernapas dengan lega. Begitu juga dengan Jae Hyuk. Dia tersenyum lega kepada Jinwoo.

23Seusai sidang di depan para wartawan, DongHo mengatakan bahwa detektif yang memaksa JaeHyuk untuk menulis surat pernyataan harus bertanggungjawab. ” Dan untuk kau, pembunuh sebenarnya, jika kau melihat berita ini, segeralah menyerahkan diri atau aku yang akan datang menemukanmu. ” kata DongHo.

” Persidangan terasa menarik sekarang. ” kata Hong Mo Suk dari dalam mobilnya. Dia berkata pada Dongho yang sedang berjalan menuju tempat parkir mobilnya. Dongho mengatakan bahwa persidangan akan jauh lebih menarik ke depannya. ” Apa yang sebenarnya kau rencanakan? Kau tidak akan melakukannya jika tidak menguntungkan. Apakah kau sedang membangun ketenaran? ” tanya Jaksa Hong dengan senyum mengejek. ” Tertawalah selagi kau bisa. Kita lihat nanti siapa yang akan tertawa di akhir dan yang akan tertawa lebih lama. ” kata Dongho. Kemudian Jaksa Hong oun berlalu dengan menggunakan mobilnya.

24” Benar kan Jinwoo? Kita yang akan tertawa di akhir nanti…” kata DongHo sambil merangkul pundak Jinwoo. Jinwoo mengangguk perlahan. Kemudian dia bertanya kepada Dongho tentang apakah pengacara bisa berbohong di pengadilan. Dongho tak mengerti apa maksud dari pertanyaan Jinwoo. ” Soal pistol itu. Aku yang menceritakanya kepadamu, bukan ayahku. Apakah itu tidak apa-apa?” tanya Jinwoo. ” Apa yang aku lakukan adalah cukup…mereka yang terlebih dahulu memanipulasi fakta untuk melawan ayahmu. Apa yang aku lakukan bukanlah apa – apa jika dibandingkan dengan mereka. ” Dongho kemudian berlalu meninggalkan Jinwoo setelah menepuk bahunya. Sesaat kemudian Jinwoo terlihat sedang menerima telp dari seseorang.

” Apakah kau memanggilku ayah?” tanya Nam Gyu Man ketika menghadap ayahnya. Ayahnya kali itu sedang dipijat oleh anak perempuannya, adik Nam Gyu Man yaitu Nam Yeo Kyung. Nam Yeo Kyung mengatakan bahwa oppanya itu pasti telah melakukan kesalahan lagi. Tiba – tiba di televisi ada berita yang menyiarkan berita tentang persidangan pembunuhan Oh Jung Ah. Di sana ada Park DongHo yang sedang mengancam pembunuh lewat tv. ” Aku menjadi salah satu juri di persidangan itu. ” kata Yeo Kyung. ” Ah…benarkah?” tanya Nam Il Ho, ayah Nam Gyu Man. Sementara itu Gyu Man menonton berita itu dengan perasaan dendam. Mengapa harus berhadapan lagi dengan pria tsb. ” Kau tahu bahwa launching produk perusahaan kita sebentar lagi. Aku harap kau tidak berbuat masalah sampai hari itu tiba. ” kata ayah Gyu Man. Terdengar nada tegas dalam gaya bicaranya. Tak lama Gyu Man menerima panggilan telepon. ” Silahkan beristirahat ayah…” kata Gyu Man sambil melangkah meninggalkan ayahnya.

25Nam Gyu Man bertemu dengan Manager Ahn. Dia bertanya apakah Park Dongho mencurigai sesuatu. Manager Ahn menasehati Gyu Man jangan sampai dia jatuh ke perangkap Dongho lagi. ” Lalu apa yang akan kau lakukan jika dia benar – benar mengetahui sesuatu? ” tanya Gyu Man. Manajer Ahn tak dapat menjawabnya. ” Pastikan hal ini jangan sampai ketahuan oleh ayahku. Aku lebih merasa tersiksa oleh ayahky daripada persidangan. ” kata Gtu Man yang di jawab oleh Manager Ahn dengan, ” Tentu saja. Aku tahu pasti akan hal itu. ”

26Seo Jae Hyuk menderita Alzheimer. Begitulah kata dokter. Jinwoo makin sedih ketika mengetahui penyakit ayahnya. Dotet mengatakan dengan kondisi ayah Jinwoo yang sedang dipenjara seperti ini akan sulit baginya untuk menerima pengobatan. ” Jika kau memerlukan dokter untuk hal ini, kau boleh menghubungiku. Aku akan senang menerimanya. ” kata si dokter. ” Terima Kasih. ” kata Jinwoo sambil menunduk.

27Jaehyuk merasa senang akan pengacara DongHo. Dia mengatakan bahwa DongHo adalah pengacara yang bagus. Begitu juga dengan Jinwoo. Dia mengatakan bahwa DongHo belum pernah kalah akan kasusnya sebelumnya. Seo Jae Hyuk menanyakan kondisi Ayah Jung Ah. Apakah dia baik – baik saja setelah dia dibawa ke kantor polisi paca insident di ruang sidang kemarin. Jinwoo mengatakan bahwa ayah Jung Ah akan keluar dari kantor polisi hari ini. Tapi dia tidak lagi diperbolehkan untuk mengikuti persidangan. ” Jika aku kehilangan engkau dengan cara seperti itu, aku mungkin juga akan melakukan hal yang sama dan aku mungkin juga tidak akan boleh mengikuti persidangan. ” kata Jae Hyuk. Jinwoo hendak mengatakan soal penyakit ayahnya. Namun di saat dia menatap ayahnya, ayahnya terlihat sedang melamun. Ayahnya terlihat dengan tatapan kosong. Jinwoo cemas dan menegur ayahnya perlahan. ” Ayah……kau kenapa?” tegur Jinwoo. ” Tidak apa- apa…” kata Seo Jae Hyuk. ” Jinwoo…setelah aku keluar dari sini, aku akan segera membelikanmu ponsel. Ey…jangan kau pikir aku tidak tahu bahwa kau telah merusakkan hanphonemu. Aku tahu apapun yang terjadi padamu…” Jaehyuk berkata sambil tersenyum kepada Jinwoo. Tapi Jinwoo tak merasa senang. Justru dia merasa semakin miris. Ayahnya benar- benar dalam kondisi yang tidak baik dan dia harus merasakan tinggal di penjara. Jinwoo dan Jaehyuk menundukkan kepala mereka masing – masing. Menahan tangis.

28Jinwoo menunggu ayah JungAh pulang di depan rumah Jung Ah. Ayah JungAh datang dengan kondisi mabuk. Jinwoo langsung melangkah padanya dan berkata bahwa ayahnya tidak melakukan hal itu. Tapi Jinwoo malah diusir dan ayah JungAh berkata dengan kasar bahwa Jae Hyuk tak hanya membunuh JungAh tapi juga membunuh dirinya. Dengan setengah menangis Jinwoo berjanji bahwa dia akan membuktikan kepada ayah JungAh bahwa ayahnya bukan pelaku pembunuhan dan dia akan menangkap pembunuh sebenarnya. ” Jadi tunggulah sebentar lagi, aku akan membuktikannya. Aku berjanji untuk dirimu dan JungAh noona. ” kata Jinwoo.

29Jinwoo datang kembali ke kantor Park DongHo dan mengatakan bahwa ayahnya terkena penyakit Alzhaimer. ” Aku tahu bahwa ini akan sulit. ” kata DongHo. Dia bangkit dari kursinya dan berjalan menghampiri Jinwoo. Menepuk bahunya seraya berkata bahwa Jinwoo tak perlu merasa cemas. Mungkin ini akan membantu mereka di pengadilan. Dongho berkata bahwa dia juga akan bertemu dengan dokter juga. Lalu DongHo pun mengajak Jinwoo untuk makan bersama.

30Jinwoo dan DongHo mengobrol sambil makan. Dongho bertanya apakah Jinwoo ingat apa yang dikatakan di saat mereka bertemu di rumah pemakaman? Dengan kemampuan mengingat yang dimiliki Jinwoo tentu saja dia ingat. ” Jika kau menjadi seorang dokter dan kemudian seorang penjahat datang ke RSmu dengan terluka dan memegang pisau di tanganya. Apa yang akan kau lakukan sebagai dokter? Menolongnya ataukah membiarkannya mati?” tanya DongHo. ” Menolongnya…” jawab Jinwoo singkat. ” Mengapa seperti itu?” . ” Karena aku dokter…”. Yak…begitu juga yang terjadi di dunia hukum. Begitulah tugas pengacara. Dia tak bisa menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Tugas seorang pengacara adalah membela kliennya. Yang menentukan dia bersalah atau tidak adalah hakim. Oleh karena itu Dongho tidak pernah menanyakan kebenaran kepada kliennya. Tapi berbeda dengan kasus JaeHyuk. Dia penasaran dengan kejadian sebenarnya. ” Aku iri kepadamu Jinwoo. Ayah yang ingin kau lindungi…masih ada di dunia ini….” kata Dongho. Jinwoo pun memandang Dongho sambil tersenyum dan Dongho pun membalas tatapan Jinwoo dengan senyum pula.

Lee In Ah melihat keakraban yang terjadi antara Jinwoo dan pengacara DongHo. In Ah merasa bahwa dia tak bisa membiarkan hal ini terjadi.

31Lee In Ah mengikuti Jinwoo sampai ke rumahnya. Dia mengejar Jinwoo dan mengatakan bahwa dia tak boleh terlalu mempercayai Park Dongho. In Ah telah mengeceknya di internet dan Park Dongho memiliki reputasi yang tak cukup bagus. ” Orang yang saat ini aku perlukan adalah ajuhssi itu. ” kata Dongho. In Ah mengatakan bahwa dia juga berharap bahwa Jae Hyuk bukan pelakunya. Tapi ayah Jinwoo terus mengatakan bahwa dia tak ingat akan kejadian itu. Bagaimana orang lain akan memandang hal ini? Apakah dia benar – benar tak ingat atau….” Ayahku memiliki penyakit Alzheimer. Ini bukan berarti dia berpura – pura tak ingat. Tapi memang benar – benar dia tak ingat. ” Jinwoo pun melangkah meninggalkan In Ah yang menyesal akan perkataanya.

32Park DongHo dan anak buahnya berniat untuk membuntuti Nam Gyu Man. Malam itu Nam Gyu Man datang ke sebuah klub untuk bersenang – senang. Si hadapannya ada beberapa wanita cantik yang bersiap untuk menemaninya. Nam Gyu Man menggoda mereka dengan kunci mobil. Dia berkata bahwa dia akan memberikan mobil yang baru seminggu lalu dibelinya. Wanita berbaju merah maju ke depan. Tapi Nam Gyu Man memintanya untuk mengonggong dulu seperti anjing. Wanita berbaju merah itupun langsung mundur. Nam Gyu Man makin menjadi. Dia menuangkan alkohol di suatu wadah dan meminta siapapun di antara wanita itu yang menginginkan mobilnya, minum di wadah itu seperti anjing dan juga mengonggong seperti anjing. Wanita bebaju putih maju ke depan dan melakukan apa yang diperintahkan oleh Gyu Man. Namun di saat wanita itu meminta kunci mobil dari Nam Gyu Man, dia malah mendapatkan hinaan yang membuat hatinya geram. Tak lama teman Gyu Man datang dan Gyu Man meminta semua wanita yang ada di sana keluar.

33Sebelum wanita tsb pergi, dia meletakkan kamera tersembunyi di tempatnya. Dengan maksud agar wajah Nam Gyu Man dapat terekam dengan jelas. Ternyata wanita tsb adalah suruhan dari Park DongHo yang sengaja ikut masuk di dalam sana untuk meletakkan kamera pengintai.

34Setibanya wanita tsb di luar dan masuk ke dalam mobil yang mana di dalamnya sudah ada Dongho dan anak buahnya yang bersiap untuk mendapatkan bukti bahwa Nam GYu Man adalah pelaku pembunuhan sebenarnya. Percakapan Gyu Man dan sahabatnya dimulai. Sahabat Gyu Man bertanya apa yang sudah dilakukan Nam Gyu Man pada wanita itu. Gyu Man berkata bahwa Jung Ah adalah wanita yang tidak tahu diri. Dia memperlakukan Jung Ah dengan gentle namun Jung Ah membalasnya dengan cara kurang ajar. ” Lalu apa kau membunuhnya?” tanya sahabatnya lagi. ” Dia yang melukai wajahku terlebih dahulu. Bagaimana aku tahu bahwa membunuh orang bisa semudah itu….” kata Gyu Man santai. ” Kau memang gila. Dia…orang yang tak bersalah yang sekarang harus dipenjara karenamu. Kau akan melakukan apa untuk hal itu?” tanya sahabatnya lagi. Gyu Man menjawab bahwa itu bukan salahnya. Dia tak meminta Jaehyuk untuk menggantikan posisinya di penjara. Semua itu karena JaeHyuk adalah orang yang tak punya apa – apa. Sahabat GyuMan punya naluri yang bagus. Dia memeriksa semua bungkus rokok yang ada di ruangan itu. Mungkin saja ada kamera tersembunyi di sana. Dan benar saja. Kamera milik Dongho ketahuan dan Nam Gyu Man sepertinya sangat murka pada Park Dongho.

35Anak buah Dongho mengatakan bahwa mereka sudah ketahuan. Tapi dengan santai Dongho menjawab bahwa mereka sudah mendapatkan komen yang tak bisa dibantah lagi. ” Mungkin sekarang mereka akan mencariku…” kata Dongho santai.

Lee In Ah mengetuk pintu rumah Jinwoo. Mereka berdua berbicara di taman. In Ah meminta maaf karena sudah meragukan ingatan ayah Jinwoo. “Jika itu bukan ayahku, memang mencurigakan. Karena dia terus berkata bahwa dia tak ingat apapun”. ” Kebenaran pasti akan terungkap. Dan saat ini aku hanya perlu tahu kebenaran yang sesungguhnya. ” kata In Ah.

36Nam Gyu Man mendatangi kantor Dongho sesuai dengan prediksi Dongho. Dongho merasa tersanjung karena Nam Gyu Man datang ke kantornya jauh-jauh. Dongho mengatakan bahwa sidang akan dimulai besok. ” Aku baru saja menemukan bukti yang hebat. Apakah kau mau mendengarnya?” tanya Dongho kalem. Nam Gyu Man tak mengatakan sepatah katapun. Tapi dari tatapannya terlihat bahwa dia sudah menyimpan kemarahan yang mendalam. Tinggal menunggu waktu untuk meluapkannya. Dongho memberikan rekaman pembicaraan Nam Gyu Man dan sahabatnya dimama Gyu Man mengaku bahwa sebenarnya dia yang membunuh Jung Ah. Perlahan Gyu Man mengambil laptop yang sedang memutar rekaman tsb kemudian melemparkan laptopnya ke arah meja. HyuMan benar – benar terlihat sangat marah. Sementara itu Dongho yang melihat adegan tsb hanya menjawab santai dan mengatakan bahwa dia masih memiliki copy dari rekaman tsb.

37” Kau suka dengan uang kan? Aku bisa menambahkan 2 buah angka nol dari bayaran yang kau terima sebelumnya. ” kata Gyu Man. ” Uang? Jika kau tahu berapa banyak bayaran yang kuterima untuk kasus ini, mungkin kau akan terkejut. ” Dongho bangkit dari kursinya dan melangkah menghampiri Gyu Man. ” Ingin mempertaruhkan sesuatu denganku?” tanya Dongho. ” Mempertaruhkan apa?” tanya GyuMan balik. Dongho bercerita bahwa dia dulu sangat suka akan judi. Tapi setelah dia menjadi pengacara dia menghentikan semuanya. Persidangan adalah seperti perjudian. Hidup orang dipertaruhkan disitu. ” Dengan menggunakan kata – kata dari ku, hanya ada 2 kemungkinan. Masuk penjara atau menghabiskan semua uang yang telah disimpan seumur hidupnya. Hidup siapa yang akan dipertaruhkan kali ini?” tanya Dongho. Lagi – lagi Gyu Man tak menjawab. Hanya memandang Park Dongho dengan penuh kebencian.

Dongho kembali melangkah mendekati Gyu Man. Kali ini posisi mereka benar-benar dekat. Dongho menanyakan di sisi mana Gyu Man berada?. ” Aku berencana untuk berdiri di sisi yang menang….” kata Dongho yang terus memancing kemarahan Gyu Man. Benar saja, Gyu Man langsung bertingkah. Dia menarik kerah baju pengacara Park. Sementara Pengacara Park hanya tersenyum melihat tingkah emosional Gyu Man. Tak sampai memukul, sepertinya Gyu Man menyadari dimana dia berada dan tak terpancing emosinya.

38Di dalam mobil, Gyu Man meluapkan emosinya. Dia sangat kesal karena dia tak bisa melakukan apapun terhadap Dongho. Alhasil dia meluapkan semua kepada manajer Ahn. Manajer Ahn mengatakan bahwa dia akan mengurus semuanya. ” Bagaimana dengan villa?” tanya Gyu Man. Manajer Ahn menjawab bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. Semuanya sudah dibersihkan. Tetapi Gyu Man tidak percaya dan dia memilih untuk mengeceknya sendiri dan akhirnya dia pergi ke villa.

Sementara itu Lee In Ah dan Jinwoo sedang mengendap – ngendap masuk ke dalam villa. Karena villa tsb adalah tempat terakhir yang ayahnya kunjungi sebelum dia menemukan mayat Oh Jung Ah. In Ah dan Jinwoo melihat Gyu Man memasuki villa tsb dan akhirnya mereka memutuskan untuk m meneruskan penyilidikan mereka. Mereka berhasil masuk ke dalam villa. Perlahan mereka mulai memasuki area dapur. Mereka mendengar langkah Nam Gyu Man dan anak buahnya. Secepat kilat Jinwoo menarik tangan In Ah dan langsung mengajaknya bersembunyi di bawah meja. Gyu Man berhenti sebentar untuk minum. Jinwoo dan In Ah menahan napas. Takut ketahuan. Tapi untunglah, Gyu Man hanya berhenti untuk minum dan tak melakukan hal apapun lagi.

39In Ah dan Jinwoo berhasil masuk ke dalam ruang rias. Di mana Oh Jung Ah mengganti baju untuk perform bernyanyinya. Mereka menyelidiki apa yang ada di sana. Jinwoo membuka deretan baju yang tergantung di sana. Tiba – tiba dia ingat akan sesuatu. Dia ingay akan susunann baju tsb. Di saat dia menelpon ayahnya, baju itu sedang di bawa oleh ajumma. Baju itu telah berkurang 1 dan dia ingat Jung Ah memakai baju yang hilang tsb. ” Jung Ah Noona dibunuh di dekat sini..Baju yang hilang itu adalah baju yang digunakan oleh Jung Ah Noona. Jung Ah Noona berada di sini sebelumnya. ” kata Jinwoo. ” Jika memang Jung Ah berada di sini sebelum dia mati berarti….” belum sempat In Ah menyelesaikan kata – katanya, mereka berdua mendengar ada suara. Di saat mereka ingin melarikan diri, Jinwoo menyenggol lampu dan jatuh. Manajer Ahn yang mendengar suara ini langsung berusaha memeriksanya. Dengan hati – hati Manager Ahn memeriksa ruang make up. Tapi dia tak dapat menemukan apapun.

40” Apa itu?” kata Gyu Man. ” Bukan apa – apa. ” Manajer Ahn menjawab dengan senyum. In Ah dan Jinwoo sudah berhasil kabur. Manager Ahn masuk ke dalam suatu ruangan dengan diam – diam. Dan dia perlahan memeriksa keadaan sekitar. Dirasa aman, Managet Ahn meraba belakang lukisan dan mengambil sebuah bungkusan kain. Di dalamnya ternyata ada sebuah pisau yang digunakan oleh Nam Gyu Man untuk membunuh Jung Ah.

41In Ah dan Jinwoo datang ke kantor Dongho. Namun sayangnya Dongho sedang tidak ada di tempat dan terpaksa mereka harus menunggu. Jinwoo dan In Ah ingin menceritakan apa yang sudah mereka temukan di villa.

Seharusnya Dongho dan Sangho, anak buahnya menemui Seok Joo Il. Tapi kali ini Sangho mewakili semuanya karena DongHo ada keperluan bertemu dengan seseorang. Joo Il pun mengira bahwa DongHo sedang kencan, jadi dia memakluminya.

42Sedang menunggu, In Ah melihat ada berkas di dalam map kuning. Berkas yang berisikan tentang kasus pembunuhan Oh Jung Ah. In Ah memeriksanya. Dia melihat beberapa lembar photo Nam Gyu Man di sana. Dia juga melihat sebuah cd. In Ah pun mencoba untuk memutarnya. Jinwoo yang awalnya sedang duduk langsung bangkit dan ikut menyaksikan rekaman itu. Ya….kini keduanya sudah mengetahui pembunuh sebenarnya. Betapa shocknya In Ah mengetahui Nam Gyu Man dengan mudah dan santainya mengakui bahwa dia yang telah membunuh Oh Jung Ah. Jinwoo langsung mengambil ponselnya dan menelpon Dongho. Jinwoo bertanya kepada Dongho. Apakah yang membunuh ayahnya benar Nam Gyu Man.

46” Jinwoo…kita bisa bicara nanti….” kata Dongho, kemudian dia mematikan ponselnya. ” Aku…bisa membantumu dan kau bisa membantuku…..” kata Nam Il Ho. Dia duduk di hadapan Dongho kali ini. Dongho tak berkata apapun. Hanya tersenyum.

45Jinwoo berusaha menghubungi Dongho lagi. Tapi nihil. Ponsel Park Dongho kini tak aktif.

47