Drama Korea bertema Sekolah terbaru Netflix ini berjudul Hierarchy. Salah satu drama terbaik di bulan Juni yang berhasil menyita perhatian banyak orang. Apakah drama ini memang sebagus itu? Yuk simak sinopsis dan setailnya.
Drama ini menampilkan kehidupan sekolah yang dipisahkan oleh hirarki strata sosial antara siswa kaya dan anak-anak kurang beruntung. Hierarchy dibintangi oleh beberapa pemeran yang sedang naik daun seperti Roh jeong Eui, Kim Jae-Won, Lee Chae-Min, dan Ji Hye-Won.
Sejauh ini sudah banyak sekali drama korea yang mengangkat tema sekolah, lalu apa yang membuat Hierarchy layak untuk ditonton? Serial Netflix ini bagi sebagian orang gagal memenuhi ekspektasinya karena kesimpangsiuran dalam plotnya.
Sinopsis Hierarchy
Jooshin High School merupakan sekolah paling bergengsi di Korea Selatan. Sekolah tersebut didirikan oleh konglomerat Jooshin Group. Hanya siswa yang benar-benar kaya yang boleh bersekolah di SMA Jooshin.
Siswa tersebut antara lain Jung Jae-I (Roh Jeong-Eui), yang merupakan putri pertama dari keluarga yang menjalankan Jaeyool Group, Kim Ri-An (Kim Jae-Won) yang merupakan penerus Jooshin Group, Yoon He- Ra (Ji Hye-Won) yang merupakan putri bungsu dari perusahaan perdagangan International Yoon, dan Lee Woo-Jin (Lee Won-Jung) yang merupakan putra kedua dari keluarga politisi yang berpengaruh.
Sementara itu, Kang Ha (Lee Chae-Min) dipindahkan ke SMA Jooshin. Dia memiliki senyum yang murni dan polos, tapi dia menyimpan rahasia. Karena kehadiran dia, kehidupan di SMA Jooshin mulai retak.
Visual memanjakan mata tapi banyak kekurangan di plot dan Karakternya
Hierarchy konon diadaptasi dari serial “Elite” asal Spanyol. Drama ini tidak melakukan sesuatu yang luar biasa, bahkan seringkali drama ini terasa seperti penggabungan dari berbagai drama SMA yang telah kita tonton selama bertahun-tahun.
Namun terlepas dari itu, Hierarchy mengejutkan karena memiliki visual yang mewah. Drama ini punya segalanya untuk sukses karena didukung dengan anggaran besar dan pemeran top Korea. Namun sayangnya Hierarchy menuai banyak kritik karena beberapa hal.
Premisnya Hierarchy sebetulnya sederhana, dan sudah berulang-ulang terjadi. Saat terjadi pembunuhan terhadap seorang siswa, saudara atau temannya muncul di sekolah dan mencoba mencari tahu apa yang terjadi dan siapa yang bertanggung jawab.
Setelah itu, baru sampai pada detailnya, seperti karakter, alur ceritanya, dan ketegangannya. Masalahnya di sini adalah mampukah drama ini memuaskan para penonton? Memecahkan kekerasan yang dilakukan tokoh protagonis terhadap karakter lain dan membuat mereka lolos? Ini sedikit pun tidak memuaskan.
Tema ketidakadilan pada dasarnya adalah tema yang cukup berhasil untuk membangun emosi penonton. Rasa jijik dan muak terhadap mereka yang kelas sosialnya sangat tinggi selalu menarik untuk ditumpahkan. Dengan segala tindakan mereka yang menjengahkan drama ini seharusnya mengakomodasi kekesalan penonton.
Sayangnya Drama Korea ini penuh dengan inkonsistensi. Karakter dan plotnya terasa sekali banyak kekurangan. Kisah cinta segitiganya berbelit-belit dan melelahkan hanya untuk menjaga alur cerita tetap berjalan.
Kang Ha khususnya memiliki begitu banyak momen bagus yang mendorongnya menjadi karakter yang menentukan, tapi entah bagaimana dia menyerah pada akhirnya? Juga, harus disebutkan bagaimana seseorang yang jahat seperti Ri An diromantisasi? Dia tidak hanya melakukan bulying dan kekerasan, namun toksisitasnya terhadap Jae Yi sangat keterlaluan. Itu tidak romantis, dan dia pantas dihukum lebih.
Serial ini dipenuhi dengan adegan-adegan tanpa makna, plot kosong, hanya tentang karakter yang saling memancing perhatian, kecemburuan dan kekuasaan. Serial ini gagal membuat penonton merasakan emosi saat menontonnya dan hanya menambah frustrasi.