Home Drama Korea Kdrama News Sinopsis Beautiful Gongshim – Eps 18

Sinopsis Beautiful Gongshim – Eps 18

0

Kedatangan tiba – tiba DanTae di ruangannya, membuat Yeom Tae Cheol terkejut.  ” Yeom Tae Cheol… Kau orangnya… ” kata DanTae sambil memandang dingin ke arah Yeom TaeCheol.  DanTae sudah menemukan apa yang dia cari selama ini.  Tatoo kupu – kupu itu.  Yeom TaeCheol memilikinya.  Yeom TaeChe tak mengerti apa yang dimaksud oleh DanTae.  Akhirnya DanTae mengatakan bahwa Yeom TaeChe adalah orang yang menculik JunPyo kecil.  Yeom TaeCheol tak terima jika DanTae menuduhnya tanpa bukti.  DanTae menjelaskan semua yang ia tahu.  Yeom TaeCheol adalah orang yang menculik JunPyo dan menitipkannya pada ayahnya.  Lalu dia mencari ayah DanTae bahkan berusaha membunuh ayah DanTae untuk membuatnya diam.  ” Ini buktinya… ” kata DanTae sambil menunjukkan Yeom Tae Cheol lengannya sendiri.  ” Ibu JunPyo,  sebelum meninggal menyebutkan kata kupu – kupu….itu bukan menuju pada dasi kupu – kupu yang digunakan oleh JunPyo ,melainkan menuju kepada pria yang membawa JunPyo pergi.  ” kata DanTae.  Yeom Tae Cheol masih teruskembali. gkal bahwa dia adalah penculik JunPyo dengan mengatakan bukan dia satu – satunya pria yang memiliki tatoo kupu – kupu.  Kemudian DanTae membahas bagaimana TaeCheol bisa tahu bahwa ayahnya dirawat di ICU.  Padahal dia tak pernah menceritakannya kepada siapapun.  DanTae menunjukkan gambar dimana cctv mengungkapkan bahwa Yeom TaeCheol datang mengunjungi pamannya.  Dihari dimana TaeCheol datang mengunjungi ayahnya, disaat itu juga peristiwa menyedihkan yang menimpa ayahnya terjadi.  Yeom TaeCheol sudah tak bisa mengelak lagi.  Kemudian dia berusaha mengusir DanTae,  dan mengancam akan memanggil keamanan untuk mengusir DanTae.  ” Aku pastikan tak akan ada jalan untukmu mengelak lagi.  ” ancam DanTae kemudian dia meninggalkan TaeCheol yang gelisah.

1

Dantae menemui lagi Kim Gil Bong untuk memastikan bahwa Yeom Tae Cheol yang memintanya untuk pergi dari Arboretum.  Tapi Kim Gil Bong tetap tak mengatakan apapun.  Sampai akhirnya DanTae mengatakan kondisi ayahnya yang berada di rumah sakit.  ” Kenapa dengan Soo Young? ” tanya Kim Gil Bong.  ” Itu semua karena pria ini.  Oleh karena itu aku mohon padamu.  Katakan padaku. ” kata DanTae lagi.  Tapi Kim Gil Bong tetap tak mengatakan apapun.  Bahkan dia meminta DanTae untuk tak lagi menemuinya.  DanTae terlihat frustasi.

Keluarga Joonsoo sedang melakukan sarapan pagi.  Nenek Joonsoo mengkhawatirkan keadaan Joonsoo yang ponselnya tak bisa dihubungi.  Ayahnya mengatakan bahwa mungkin Joonsoo mengambil waktu untuk istirahat karena bisnis barunya.  Jadi wajar jika dia tak ingin diganggu oleh dering telepon.  ” Ini adalah waktu – waktu sibuknya.  Jadi aku rasa benar jika dia mengabaikan semua panggilan teleponnya.  ” kata nenek Soon Cheon.  ” Aku yakin dia punya rencana.. ” kata ibu Joonsoo terlihat khawatir dengan kondisi putranya.

Yeom Tae Cheol berbicara dengan Yeom Tae Hee adiknya.  Tae Hee bertanya apakah kakakknya sudah mengurus ayah DanTae,  Ahn Soo Young yang katanya sudah tersadar dari koma.  TaeCheol berjanji akan mengurus hal itu dengan benar.  Oleh karena itu dia meminta uang sebesar 1 juta won kepada Tae Hee.  ” Banyak sekali.. ” kata Tae Hee mengeluh.  TaeCheol mengatakan akan menggunakan uang itu untuk meminta Ahn Soo Young pergi dari Korea.  TaeHee sempat menyalahkan kakakknya, karena tak mengurus hal ink dengan baik.  Sehingga kondisinya semakin berlarut – larut.  ” Kemana Joonsoo pergi? ” tanya Tae Cheol.  ” Ah… Aku tidak tahu.  Kemana dia pergi?  Memikirkannya hanya membuatku sakit kepala.  ” kata Tae Hee.

Joonsoo terus berpikir apa yang akan dia lakukan.  Dia bersiap untuk menemui seseorang.  Dia menggunakan jas hitam miliknya.  Meraih handphonenya dan terlihat menelpon seseorang.

Ternyata dia menghubungi pamannya,  Yeom TaeCheol.  Joonsoo bertemu dengan Yeom TaeCheol untuk membicarakan sesuatu.  TaeCheol mengatakan bahwa Ibu Joonsoo sangat mengkhawatirkan dirinya.  ” Aku memutuskan untuk berada di pihak paman.  Aku akan menyembunyikan dan menutupi semua yang telah terjadi sampai pada saat DanTae datang.  ” kata Joonsoo.  Awalnya TaeCheol sangat terkejut dengan keputusan Joonsoo.  Namun dia segera tersenyum.  ” Bagus… Kau memilih keputusan yang tepat.  Ini adalah keputusan yang Bagus yang bisa kau lakukan untuk ibumu.  ” kata TaeCheol.  TaeCheol mengatakan bahwa DanTae telah menuduhnya tanpa bukti yang kuat.  TaeCheol merasa ada yang tidak beres.  Sehingga dia harus menemukan masalah itu dengan cepat.  Joonsoo bertanya apa yang bisa dia lakukan.  TaeCheol meminta Joonsoo untuk memecat DanTae dari perusahaan.  Joonsoo tidak boleh membiarkan DanTae terus ikut campur dalam bisnis keluarga mereka.  ” Selama DanTae pergi,  tidak akan terjadi apa – apa kan? ” tanya Joonsoo yang langsung di – iya kan oleh TaeCheol.  ” Aku mengerti.  ” kata Joonsoo.

DanTae sedang terdiam dengan kotak di depannya.  Kotak kecil itu berisi pakaian JunPyo ketika dia diculik dulu.  Sepertinya DanTae memiliki rencana dengan kotak tsb.

DanTae masuk ke dalam ruangan Tae Cheol.  Dia menuju ke laci meja kemudian mengeluarkan sikat gigi dari sana.  Sikat gigi tsb milik Yeom Tae Cheol.  Yeom TaeCheol yang masuk ke ruangannya,  kaget melihat DanTae ada di ruangannya sambil memegang sikat gigi miliknya.  ” Biarkan aku meminjam ini.  Aku akan melakukan tes DNA dengan ini.  ” kata DanTae.  TaeCheol tentu saja sangat kaget.  Dia mengira bahwa DanTae sudah gila.  Untuk apa dia perlu mengambil sample DNA miliknya.  Ternyata DanTae mengatakan bahwa dia akan mencocokan sample DNA di sikat gigi milik TaeCheol dengan baju yang digunakan JunPyo sewaktu TaeCheol menculiknya. ” Bagaimana bisa DNAku ada di baju tsb?” tanya TaeCheol.  TaeCheol nampak gugup.  ” Jika kau percaya diri,  mengapa kau tidak membiarkanku membawa ini? ” tanya DanTae.  TaeCheol tak menjawab.  DanTae akhirnya pergi dengan membawa sikat gigi tsb.

TaeCheol menebak – nebak darimana DanTae mendapatkan baju JunPyo.  Mungkin saja Ahn Soo Young yang memberikannya pada DanTae.  Tak tinggal diam,  TaeCheol langsung menghubungi Joonsoo.  Memintanya untuk segera mengambil baju JunPyo dari rumah DanTae dan memberikannya kepada TaeCheol.

Untuk masuk ke rumah DanTae,  tentu saja Joonsoo memerlukan password rumah DanTae.  Dia kemudian meminta password rumah DanTae kepada Gongshim.  Joonsoo beralasan bahwa ada barangnya yang tertinggal di rumah DanTae dan dia tak bisa menghubungi DanTae.  Tanpa rasa curiga,  Gongshim membisikkan password rumah DanTae pada Joonsoo.

Joonsoo berhasil masuk ke dalam rumah DanTae dengan password yang diberikan oleh Gongshim.  Kemudian dia mulai mengacak – acak isi rumah DanTae.  Mencari sebuah kotak yang berisi pakaian JunPyo kecil.  Semua isi di lemari ia keluarkan untuk mendapatkan bukti penting tsb.

DanTae berjalan pulang menuju rumahnya.  Sambil melihat sikat gigi milik TaeCheol yang berhasil ia dapatkan.

Joonsoo terus mencari dimana kotak tsb.  Dia menoleh ke arah sebuah lemari yang belum ia buka.  Kemudian dia membuka lemari tsb dan mulai mencari.  Ada sebuah tas hitam di bagian bawah lemari tsb.  Joonsoo mengeluarkannya dan mulai membuka tas tsb.  Benar saja,  di dalamnya ia menemukan sebuah kotak kayu.  Joonsoo membuka kotak tsb dan di dalamnya terdapat baju beserta selebaran pemberitahuan tentang anak hilang.  Yak… Dia sudah menemukan apa yang dia cari.

DanTae hampir tiba di rumahnya.  Dia melintasi supermarket sekarang.  Sementara Joonsoo yang segera keluar dari rumah DanTae karena dia sudah mendapatkan apa yang ia temukan.  Joonsoo segera bersembunyi saat dia melihat DanTae berada di depannya.  Dia tak mungkin membiarkan DanTae tahu bahwa dia berada di sana.  Untungnya saat itu Goo Nam mengajak ngobrol DanTae.  Saat sudah selesai,  DanTae kembali berjalan ke rumahnya.  Jantung Joonsoo berdegup kencang.  Jika DanTae berjalan menuju ke rumahnya,  tentu saja dia akan melihat Joonsoo yang sedang bersembunyi.  DanTae tiba – tiba menghentikan langkahnya.  Jantung Joonsoo makin berdegup.  ” Ah… Aku harusnya mengambil makan siang favoritku sendiri hari ini… ” kata DanTae lalu berjalan berbalik menuju ke supermarket.

DanTae meminta Goo Nam menyiapkan makanan favoritnya.  Saat DanTae masuk ke supermarket,  Joonsoo segera keluar dari persembunyiannya dan berjalan secepat mungkin meninggalkan tempat tsb.  Untung saja DanTae tak melihat Joonsoo yang berjalan melewati supermarket.

DanTae sedang memasukkan nasi ke dalam mulutnya ketika Gongshim menelponnya untuk mengajak makan malam.  DanTae yang awalnya akan makan King LunchBox mengurungkan niatnya untuk makan.  Dia memilih untuk makan malam bersama Gongshim.

Joonsoo memberikan baju yang berhasil dia ambil dari rumah DanTae kepada pamannya. Joonsoo terlihat gugup.  ” Jangan gugup Joonsoo… Buatlah semua menjadi mudah.. ” kata Yeom Tae Cheol. Kemudian dia melemparkan baju JunPyo ke dalam api.  Membakarnya.  Joonsoo hanya bisa menatapnya tanpa bisa berkata apapun.

 DanTae sedang menikmati makan malamnya dengan GongShim.  GongShim berusaha menyamakan hubungan mereka dengan makanan.  SundaeGook sangat cocok jika dimakan dengan Kimchi.  Hal itu sama halnya seperti dirinya dengan DanTae.  Namun DanTae tak ingin hubunganyya disamakan dengan makanan.  Dengan gemas,  Gongshim memperjelas maksud perkataannya.  ” Mengapa kau menyukaiku? ” tanya Gongshim malu – malu.  ” Ah.. Apakah kau bertanya mengapa aku menyukaimu? ” tanya DanTae.  Gongshim mengatakan bahwa belum pernah ada yang menyukainya selama ini.  Jadi dia penasaran mengapa DanTae menyukainya.  Belum sempat DanTae menjawab,  tiba – tiba DanTae kedatangan teman pengacaranya.  Teman pengacara perempuannya itu menyapa DanTae.  ” Ah.. Apakah kau mengajar seorang siswa lagi untuk ujian masuk?  ” tanya teman perempuannya itu ketika melihat Gongshim.  DanTae dan Gongshim sama – sama terkejut.  Bahkan teman pengacara perempuan DanTae mengelus rambut Gongshim.  Memperlakukannya sebagai seorang siswa sekolah.  Pengacara So,  nama sahabat DanTae duduk di sebelah DanTae dan mengajak DanTae minum malam itu.  Pengacara So juga meminta Gongshim untuk pulang sendiri.  Tangan pengacara So dilingkarkan ke lengan DanTae yang membuat Gongshim terbelalak.  ” Aku punya pacar… ” kata DanTae menolak ajakan Pengacara So.  Pengacara So langsung melepaskan tangannya.  Dia terkejut ketika mendengar DanTae sudah memiliki pacar.  Yang membuat pengacara So kaget lagi adalah,  saat DanTae mengenalkan Gongshim sebagai pacarnya.  PengaLcara So terlihat salah tingkah.  Gongshim kemudian mengajak pengacara So untuk minum bersama.  Namun karena sudah terlanjur merasa tidak enak,  pengacara So menolaknya dan segera pergi dari tempat tsb.

DanTae dan Gongshim berjalan dengan bergandengan tangan . Mereka terlihat bahagia.  Gongshim membahas kembali pertemuan mereka dengan Pengacara So.  Dia bertanya apakah hubungan DanTae dan pengacara So sangat dekat.  Pengacara So memiliki tubuh yang sexy.  Pasti para pria kebanyakan menyukainya.  DanTae mengelak.  Dia mengatakan bahwa dia dekat dengan semua teman sekelasnya.  Dan dia menyukai type perempuan imut seperti Gongshim.  ” Gongshim.. Lalu mengapa kau menyukaiku? ” tanya DanTae.  Gongshim terdiam.  Berpikir.  Dari kejauhan dia melihat ayahnya sedang mengayuh sepeda ke arah mereka.  Tak ingin ketahuan, Gongshim melepaskan gandengan tangannya lalu mendorong DanTae agar tak dekat dengan dirinya hingga DanTae terjatuh. ” Ayah…!” panggil Gongshim. Ayah Gongshim berhenti di depan Gongshim.  Dia melihat DanTae yang tertelungkup si tanah.  ” DanTae… Apa yang kau lakukan di tanah? ” tanya ayah Gongshim.  Dengan susah payah DanTae terbangun.  Gongshim memandang DanTae dengan wajah cemas.  ” Aku terjatuh… ” kata DanTae sambil tersenyum.  Kemudian ayah DanTae meneruskan perjalanan bersepedanya.  Gongshim bernapas lega.  ” Mengapa kau mendorongku?  Apakah kau malu bersamaku? ” tanya DanTae.  ” Bukan begitu.  Tiba – tiba ayahku muncul saat kita sedang bergandengan tangan.  Aku belum mempersiapkannya.  ” kata Gongshim.  DanTae kelihatannya masih marah.  Tapi tiba – tiba tangan DanTae meraih kembali tangan Gongshim.  ” Apa kau pikir aku senang? ” tanya DanTae.  ” Lalu mengapa kau menggandeng tanganku? ” tanya Gongshim.  DanTae mengatakan bahwa itu adalah 2 hal yg berbeda.  Kemudian dia kembali bertanya tentang Gongshim.  Mengapa Gongshim menyukainya.  Gongshim tak langsung menjawab.  Dari kejauhan dia kembali melihat ayahnya.  Dan untuk yang kedua kalinya,  dia kembali mendorong DanTae hingga terjatuh.  ”  Aku melihat semuanya Gongshim……. Kalian pasti sangat malu…”   Kata ayah Gongshim tanpa menghentikan laju sepedanya.  ” Selamat DanTae. ” kata ayah Gongshim.  Sementara Gongshim merasa malu karena ayahnya melihat semua kejadian bersama DanTae.

 Gongshim dan DanTae terkejut saat mereka berdua masuk ke dalam rumah DanTae.  Rumahnya terlihat sangat berantakan.  Gongshim terlihat panik.  Kemudian dia mengatakan bahwa sebelumnya Joonsoo datang padanya dan bilang bahwa dia akan datang ke rumah DanTae.  Mungkin Joonsoo lupa menutup rapat pintunya sehingga pencuri bisa masuk.  ” Joonsoo datang? ” tanya DanTae terkejut.  ” Ya… Apakah dia tidak memberitahumu?  Dia pasti memberitahumu kan? ” kata Gongshim panik.  Dia melihat kekacauan yang terjadi di dalam kamar DanTae pada saat itu.  DanTae melihat tas yang berisi peralatan JunPyo ada di luar.  Saat dia melihat ke dalamnya,  kotak kayu itu sudah lenyap.  Ya,  pasti Joonsoo datang untuk mengambil kotak kayu tsb.  ” Apa yang bisa mereka ambil di rumah seperti ini? ” gerutu Gongshim sambil merapikan kamar DanTae.  DanTae melarangnya.  Gongshim juga meminta DanTae untuk memanggil polisi namun DanTae menolak.  Dia mengatakan bahwa mungkin pencuri itu tak mengambil apapun di rumahnya.  DanTae kemudian memeluk Gongshim.  DanTae mengatakan pada Gongshim untuk tidak terkejut nantinya.  Karena mungkin saja mereka akan menghadapi hal yang lebih buruk daripada ini.  ” Ada apa sebenarnya?  Katakan padaku… ” tanya DanTae.  Gongshim mengira bahwa ini bukan sesuatu kebetulan.  Tapi ada seseorang yang ingin membahayakan DanTae.  ” Tidak… Bukan seperti itu.  Hanya berada di sampingku seperti ini saja.. Gongshim… ” kata DanTae sambil menenangkan Gongshim yang masih ketakutan.

Keesokan harinya,  Yeom Tae Cheol meminta anak buahnya untuk menyerang DanTae.  Yeom TaeCheol ingin DanTae beristirahat di rumah sakit sebentar.  Sehingga dia bisa menyelesaikan masalahnya dengan Ahn Soo Young tanpa gangguan dari DanTae.  Anak buah TaeCheol mengikuti DanTae sampai ke tempat tujuannya.  Setelah DanTae memasuki gedung parkir dan memarkir mobilnya,  perlahan orang tsb berjalan di belakang DanTae sambil membawa sebatang tongkat logam.  Pria tsb hendak memukul DanTae saat DanTae lengah.  Dia sudah mengayunkan tongkatnya dan hendak memukul bagian belakang kepala DanTae dan tiba – tiba BRAK!!!!!!  Pria tsb tersungkur jatuh di samping DanTae.  DanTae tentu saja kaget bukan main.  Joonsoo memukul kepala orang tab dengan menggunakan tabung gas kecil.  DanTae bertanya apa yang terjadi.  ” Paman TaeCheol mungkin dibalik semua ini.  Dia.. Tidak mati kan? ” tanya Joonsoo panik.  Hal itu merupakan hal ya g pertama kali dia lakukan.  Jadi dia benar – benar ketakutan.  DanTae mengatakan bahwa tak terjadi hal yang serius dengan orang tsb.  DanTae juga berusaha menenangkan DanTae.

Hari sebelumnya………

Sebelum Joonsoo menelpon pamannya,  dia terlebih dahulu menghubungi DanTae dan mengajaknya bertemu.  ” Aku tahu mungkin aku tak termaafkan.  Tapi aku tetap meminta maaf.. ” kata Joonsoo pada DanTae.  Joonsoo mengatakan bahwa apa yang dia lakukan selama ini adalah untuk melindungi ibunya yang terlibat penculikan JunPyo.  ” Tetapi,  setelah aku tahu kalau pamanku berusaha menyakiti ayahmu,  aku berubah pikiran.  Aku pikir semua ini harus dihentikan.  ” kata Joonsoo.  Joonsoo terus meminta maaf pada DanTae. Joonsoo berjanji akan membantu DanTae dengan apapun.  ” Sepertinya Joonsoo yang aku kenal sudah kembali.  Senang melihatmu kembali.  Tapi apa yang akan kau lakukan akan membuat ibu dan pamanmu dalam masalah.  Apakah itu tak apa? ” tanya DanTae.  Joonsoo mengatakan bahwa ibu dan pamannya harus membayar apa yang sudah mereka lakukan.  ” Aku akan memberitahu semua kepadamu tentang pamanku.  ” kata Joonsoo.  ” Aku sangat menghargai bantuanmu.  ” kata DanTae sambil tersenyum.

Joonsoo mengajak DanTae berkunjung ke ruangannya di kantor baru Joonsoo.  DanTae mengatakan bahwa ruangannya sangat berantakan saat Joonsoo datang mengambil baju JunPyo.  ” Maaf… Aku takut jika pamanku datang kesana.  Jadi aku harus membuatnya seperti nyata. ” kata Joonsoo.  Jadi,  peristiwa saat Joonsoo mencari baju JunPyo,  itu juga hasil rencana DanTae untuk membuat TaeCheol ketakutan.  Joonsoo juga mengatakan bahwa pamannya sudah membakar baju JunPyo.  ” Tak apa… Itu adalah palsu. Aku sudah menyembunyikan yang asli di suatu tempat.  ” kata DanTae sambil tersenyum.  Tanpa sepengetahuan mereka,  TaeCheol datang berkunjung ke kantor Joonsoo.

Joonsoo sempat merekam pembicaraannya dengan TaeCheol beberapa saat lalu.  DanTae yang meminta Joonsoo melakukan hal itu.  Joonsoo menunjukkan rekaman itu pada DanTae.  Mungkin saja ada yang berguna.  DanTae mendengarkan rekaman tsb.  Sementara Yeom Tae Cheol terus berjalan menuju ke ruangan Joonsoo.  Saat sedang mendengarkan rekaman tsb,  DanTae melihat bayangan TaeCheol di pintu.  Langsung saja, tanpa basa – basi,  DanTae melempar ponsel Joonsoo dan meraih kerah jas Joonsoo.  Joonsoo tentu saja sangat terkejut.  Dia tak tahu mengapa DanTae berbuat seperti itu.  Setelah Yeom TaeCheol masuk,  barulah dia tahu mengapa DanTae melakukan hal tsb. ” Apa yang kau ambil dari kamarku?  Katakan padaku?! ” bentak DanTae.  TaeCheol yang melihat hal ini langsung melerai Joonsoo dan DanTae.

” Untuk apa kau kesini direktur Yeom?  Ah… Aku tahu… Kalian memiliki sesuatu untuk dibicarakan.  Kalian ingin membicarakan apa yang kalian ambil dari kamarku kan? ” tanya DanTae.  ” Kau pasti sudah gila.  Kau butuh seseorang untuk mengajarimu.  ” kata TaeCheol berusaha mengelak.  DanTae juga mengatakan bahwa Yeom TaeCheol telah menyuruh orang untuk melukainya.  TaeCheol makin tersudut.  ” Apakah benar kau ingin kehilangan segala sesuatu yang kau punya? ” tanya TaeCheol.  ” Kita lihat saja siapa yang akan berakhir dengan kehilangan segalanya. ” kata DanTae sambil pergi meninggalkan TaeCheol dan Joonsoo.

TaeCheol bertanya apakah keadaan Joonsoo baik – baik saja.  ” Ya.. Aku baik – baik saja.  ” jawab Joonsoo.  Joonsoo membenarkan kedatangan DanTae ke kantornya untuk bertanya soal baju JunPyo.  Joonsoo bertanya mengapa pamannya datang ke kantornya.  ” Aku datang untuk melihat kantormu.  Kita berada di perahu yang sama sekarang.  Jadi kita harus dekat satu sama lain.  ” kata TaeCheol.  Joonsoo hanya bisa mengangguk.

DanTae tersenyum karena aktingnya tidak ketahuan oleh Yeom Tae Cheol.  Sedetik saja dia lengah,  mungkin saja semuanya akan terbongkar.

DanTae melihat Gongshim yang sedang bekerja.  Sepertinya Gongshim bisa melakukan pekerjaannya dengan baik.  Dia menerima pujian dari rekan kerjanya karena pekerjaannya sangat bagus. Gongshim melihat DanTae melambaikan tangan padanya.  Gongshim tersenyum,  kemudian menghampiri DanTae.  Gongshim bertanya apa yang DanTae lakukan disana.  DanTae menggandeng tangan Gongshim dan mengatakan bahwa dia kesana untuk menemui Joonsoo.  DanTae bermaksud untuk mengajak Gongshim keluar dan makan bersama.  ” Maaf… Kali ini aku tak bisa.  Aku agak sibuk karena aku harus mengerjakan pekerjaanku. ” kata Gongshim menyesal.  ” Melihatmu menerima pujian atas pekerjaanmu membuatku merasa bangga. ” kata DanTae.  Akhirnya,  DanTae membiarkan Gongshim melanjutkan pekerjaannya kembali.

Yeom Tae Cheol mendapat telepon dari Kim Gil Bong.  Sangat tiba – tiba.  Kim Gil Bong mengatakan bahwa Putra Ahn Soo Young selalu datang menemuinya.  ” Jika benar kau membuat Ahn Soo Young terluka,  aku akan mengatakan semua kepadanya.  Tentang catatan kecil,  dan uang.  ” kata Kim Gil Bong.  TaeCheol mengatakan bahwa Kim Gil Bong tak boleh percaya dengan semua kata – kata DanTae.  TaeCheol mengajak Kim Gil Bong bertemu namun sepertinya hal itu diabaikan oleh GilBong.  Kim Gil Bong menelpon TaeCheol dengan DanTae berada di sebelahnya. Lagi dan lagi,  Yeom TaeCheol dibuat kesal oleh Ahn DanTae.

Disaat yang sama,  DanTae mendapat telepon dari bibinya di Rumah Sakit.  dokter sepertinya ingin mendiskusikan sesuatu dengan DanTae.  Dokter mengatakan bahwa DanTae dan Bibi Jiwoon harus bersiap akan kemungkinan terburuk.  Kondisi ayah DanTae tak menunjukkan perkembangan yang baik.  Hal yang buruk bisa saja terjadi sewaktu – waktu.  ” Aku merasa sangat kasihan padanya… ” kata bibi Jiwoon sambil menangis.  DanTae tak bisa mengatakan apapun.  Hanya bisa menatap ayahnya yang masih belum sadarkan diri.

Gongshim sedang menyirami bunganya di atap ketika bibi Jiwoon datang berkunjung ke rumah DanTae.  Bibi Jiwoon membawa banyak makanan untuk DanTae.  Bibi Jiwoon merasa bahwa dia sudah jarang mengunjungi DanTae lagi semenjak saat kantor pengacaranya ditutup.  Gongshim pun berniat untuk membuatkan minuman dingin untuk bibi Jiwoon.  Bibi Jiwoon yang sedang membersihkan kamar DanTae mengucapkan terima Kasih atas minuman yang sudah dibuatkan oleh Gongshim.

 Nenek JunPyo bertanya soal keadaan ayah DanTae.  DanTae menjawab dengan murung.  Dari situ nenek tahu bahwa kondisi ayah DanTae tak semakin membaik.  ” Apakah dia dalam kondisi kritis? ” tanya nenek.  ” Ya.. Dokter mengatakan bahwa aku harus bersiap untuk kemungkinan terburuk.  ” kata DanTae.  Nenek mengajak DanTae untuk berkunjung ke rumah sakit.  DanTae sempat menolak karena ayahnya masih koma,  sehingga dia tak akan bisa mengenali siapapun.  Namun nenek tetap memaksa DanTae untuk ke rumah sakit.  Dan akhirnya DanTae bersedia untuk mengantarkan nenek.

Gongshim menemukan barang bibj Jiwoon yang tertinggal.  Itu adalah kartu untuk akses masuk ke  ruang ICU.  Gongshim pun berencana untuk mengembalikan kartu tsb kepada bibi Jiwoon.

 Nenek JunPyo memberi salam dan mengucapkan terima Kasih pada Ahn Soo Young yang terbaring koma.  Nenek mengucapkan terima Kasih karena Ahn Soo Young sudah merawat JunPyo dengan baik.  ” Aku tidak akan menuntutmu.  Kau berniat untuk membawa JunPyo kembali kepadaku .  ” kata nenek JunPyo.  Nenek berharap dia dan ayah DanTae bisa berbicara secara langsung.  Nenek menangis dan DanTae berusaha menenangkan neneknya.  Tiba – tiba terdengar suara benda jatuh di belakang mereka.  GongShim,  GongShim ada di sana tanpa sengaja mendengarkan pembicaraan nenek dan DanTae.  Tentu saja kenyataan bahwa DanTae adalah Seok JunPyo,  cucu dari CEO Star Grup membuatnya shock.  ” Aku hanya… Hanya ingin megembalikan ini kepada bibi..” kata Gongshim terbata – bata.  Dia masih gemetar,  antara percaya dan tidak bahwa DanTae adalah cucu pemilik Star Grup.  ” Gongshim… Biar aku jelaskan.. ” kata DanTae.  Namun Gongshim menolak.  Sampai akhirnya nenek sendiri yang ingin menjelaskannya pada Gongshim.

Nenek sangat mengerti mengapa Gongshim terkejut mendengar semuanya.  ” DanTae adalah JunPyo.  Cucuku satu – satunya.  Dan orang yang sedang terbaring koma itu adalah ayah yang membesarkan DanTae.  ” kata nenek.  Nenek menceritakan semua kepada Gongshim.  Tentang penculikan yang dialami JunPyo,  26 tahun lalu ketika JunPyo masih berumur 4 tahun.

Gongshim kembali menemui DanTae yang menemuinya di Taman.  DanTae merasa bersalah pada Gongshim.  Harusnya dia memberitahu Gongshim terlebih dahulu soal ini.  ” Aku minta maaf karena sudah menempatkanmu dalam posisi ini. ” kata DanTae.  Gongshim mengatakan bahwa CEO Nam sudah memberitahu semuanya.  DanTae tahu bahwa dirinya adalah seorang JunPyo saat dia menghilang selama 1 Bulan.  DanTae perlu mencari tahu tentang pelaku penculiknya,  oleh karena itu dia tak bisa memberitahukan kepada siapapun soal dirinya adalah JunPyo.  ” Aku mengerti jika kau melakukan itu.  Jika nanti kau sudah menemukan pelakunya,  apakah kau akan kembali menjadi Seok Jun Pyo?  ” tanya Gongshim.  DanTae tak menjawab.  gongshim juga bertanya apakah Joonsoo tahu akan hal ini?  . ” Tidak… Dia tidak tahu… ” jawab DanTae.

Gongshim yang mengetahui kondisi ayah DanTae yang sedang kritis,  dia ingin menyapa dan memberi salam kepada ayah DanTae.

 

Gongshim bertemu dengan ayah DanTae yang sedang koma.  Namun dia tak bisa mengatakan apapun.  Melihatnya saja sudah membuatnya sedih.  DanTae akhirnya mengajak Gongshim keluar.  Mereka berjalan kembali ke Taman.  ” DanTae… Kau bisa pergi duluan.  Aku ingin tinggal sebentar di sini.. ” kata Gongshim.  Gongshim memerlukan waktu untuk sendiri.  ” Baiklah,  aku akan pergi duluan.  ” kata DanTae samb berjalan meninggalkan Gongshim.  Sepeninggal DanTae,  Gongshim duduk di bangku Taman rumah sakit.  Memikirkan kejadian yang baru saja dia alami.  Tak pernah menduga bahwa semua ini terjadi.  Dalam hitungan menit,  dia merasa bahwa DanTae adalah orang lain baginya.

Di rumah,  DanTae juga memikirkan hal ini.  Kini Gongshim sudah tahu bahwa dia adalah Seok JunPyo.  Apa yabg harus dia lakukan?  Akankah Gongshim masih mau meneruskan hubungan mereka setelah DanTae membohonginya?  Akankah Gongshim masih mau bersama dirinya setelah mengetahui bahwa dirinya adalah Seok JunPyo?  Tiba – tiba ada yang mengetuk pintunya.  Ternyata ayah Gongshim yang mengajak DanTae untuk datang ke rumah Gongshim.

Di rumah Gongshim,  ibu Gongshim sudah menunggu dengan makanan di meja.  Ayah Gongshim bahkan menuangkan teh ke dalam gelas DanTae.  DanTae masih bingung,  ada apa sebenarnya sehingga orang tua Gongshim ingin bertemu dengannya.  ” Biarkan aku bertanya sebagai ibu Gongshim,  apa kau tak masalah?  ” tanya ibu Gongshim.  DanTae mengatakan bahwa tak ada masalah dengan hal itu.  ” Apakah kau sudah lama mengencani Gongshim? ” tanya ibu Gongshim lagi.  Ah.. Ternyata DanTae dipanggil untuk membicarakan hubungannya dengan Gongshim.  Kejadian malam itu,  saat dia ketahuan bergandengan tangan dengan Gongshim,  pasti ayah Gongshim yang mengatakan itu semua kepada ibu Gongshim. DanTae mengatakan bahwa dia belum lama memacarai Gongshim.  Kemudian ibu Gongshim kembali melanjutkan pertanyaannya.  Kali ini pertanyaannya tentang uang.  Apakah DanTae punya tabungan atau tidak.  Jawaban DanTae sepertinya kurang memuaskan ibu Gongshim.  Ayah Gongshim menegur ibu Gongshim karena dia berbicara terlalu jauh.  Ibu Gongshim bertanya pada DanTae apakah dia memiliki rencana untuk masa depannya?  Gongshim pun kembali dari rumah sakit.  Dia terkejut ketika melihat DanTae ada di rumahnya.  Ibunya pun menyuruh Gongshim untuk duduk bersama dengan DanTae.

Ibu Gongshim melanjutkan pertanyaan seputar keluarga DanTae.  Dia bertanya apakah kedua orang tua DanTae masih hidup atau tidak.  DanTae tak bisa menjawabnya.  ” Ibu… Bagaimana bisa kau memberikan pertanyaan seperti itu? ” kata Gongshim memotong.  Akhirnya dia mengajak DanTae untuk bicara di luar. Ibu Gongshim sempat melarangnya namun Gongshim tetap memaksa DanTae untuk keluar.  ” Apakah kau menyukainya? ” tanya ayah Gongshim pada istrinya.  Ibu Gongshim mengatakan bahwa DanTae adalah anak yang baik.  ” Tapi sepertinya dia tak punya keberuntungan.  Dia tak punya simpanan uang dan tak bisa menceritakan orang tuanya kepada kita. ” kata ibu Gongshim.  Ayah Gongshim mengatakan jika mereka saling mencintai,  semuanya tak akan masalah.

GongMi kembali dari tempat kerjanya.  Ibunya memintanya duduk untuk mengatakan sesuatu.  ” Apakah kau tahu bahwa Gongshim dan DanTae berpacaran? ” tanya ibu GongShim.  GongMi cukup terkejut dengan hal ini.  Karena sebelumnya,  Gongshim sempat menyangkal jika dia berpacaran dengan DanTae.  Ayah Gongshim bertanya pendapat Putri sulungnya itu.  ” Aku tidak begitu yakin.. Tapi jika mereka menyukai sama lain,  kita juga harus berbahagia. ” kata GongMi sambil tersenyum.  Dengan begitu,  dia tak perlu mengkhawatirkan hubungan Gongshim dengan Joonsoo lagi.

Gongshim mengatakan bahwa dia tidak tahu jika orang tuanya mengundang DanTae ke rumah.  Gongshim meminta maaf jika sudah membuat DanTae merasa tak nyaman.  DanTae juga meminta maaf karena harusnya dia mengatakan kepada Gongshim dulu sebelum dia datang ke rumahnya.  ” Bolehkah aku bertanya apa yang kau pikirkan tadi? ” tanya DanTae.  ” Aku memikirkan hal itu.  Aku harus mengerti keadaanmu,  tapi aku akan sangat menghargainya jika kau bisa terbuka denganku. ” kata Gongshim.  DanTae mengatakan bahwa dia masih orang yang sama,  tak berubah.  Gongshim butuh tidur.  Dia mengatakan bahwa semuanya terasa seperti mimpi.  Dia pun berpamitan pada DanTae.

Di dalam kamarnya,  Gongshim berpikir.  DanTae sekarang adalah seorang cucu Star Grup.  Dia akan mewariskan kekayaan neneknya.  Apakah keluarganya yang kaya bisa menerima dirinya?  Gongshim membayangkan bahwa nenek JunPyo memintanya untuk pergi dan menjauh dari DanTae dengan memberinya sejumlah uang.  Namun Gongshim menolak dan akhirnya disiram segelas air oleh nenek JunPyo.  Hal ini membuatnya bergidik ngeri.  Lagi,  dia membayangkan DanTae yang audah kaya,  mengabaikannya dengan menggunakan mobil limosin . Gongshim yang meneriaki nama DanTae,  bahkan tak dilirik oleh DanTae sedikitpun.  Hal ini juga membuatnya semakin ketakutan.  Dia takut jika DanTae berubah ketika sudah menjadi Seok JunPyo nanti.

Keesokan harinya,  Gongshim melihat DanTae yang sedang makan ramyeon di depan supermarket.  DanTae menyapanya.  ” Bagaimana bisa kau makan ramyeon sebagai sarapanmu? ” tanya Gongshim.  ” Ini hal yang biasa aku lakukan,  ini bukan hal yang baru lagi. ” kata DanTae.  DanTae mengajak Gongshim untuk berangkat kerja bersama,  namun Gongshim menolaknya.  Dia masih menghindari DanTae.

Joonsoo membawakan segelas es kopi untuk GongMi yang sedang sibuk bekerja.  Joonsoo juga menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan pekerjaan.  Tiba – tiba GongMi memberitahu bahwa Gongshim dan DanTae berpacaran.  Tentu saja Joonsoo merasa kaget,  namun dia menahan perasaannya.  ” Ah.. Kau tidak tahu rupanya.  Orang tuaku sudah menganggap DanTae sebagai menantu.  Aku pikir mereka akan menjadi pasangan yang Bagus. ” kata GongMi sambil tersenyum.  Joonsoo tak menanggapinya.

Joonsoo bertemu kembali dengan DanTae.  Terlihat mereka sedang merencanakan sesuatu.  Joonsoo terlihat murung.  Itu sebabnya DanTae bertanya apakah Joonsoo baik – baik saja.  Joonsoo sudah melewati banyak hal.  Dia melawan ibu dan pamannya kali ini.  DanTae menyarankan Joonsoo untuk berhenti dan biarkan dia untuk mengurus sisanya.  ” Rencana hari ini berjalan dengan baik kan? ” tanya Joonsoo.  Sepertinya dia menolak tawaran DanTae.  ” Ya.. Aku sudah mengirimkannya ke kantornya hari ini.  Mungkin dia sudah menerimanya saat ini.  ” kata DanTae.

Ternyata barang yang dimaksud DanTae adalah baju JunPyo ketika dia diculik.  Yeom TaeCheol kaget menerima barang tsb.  Bukankah baju itu sebelumnya sudah ia bakar? Telepon berdering.  Yeom Tae Cheol nampak gugup.  Dia menarik napas dan sedikit membereskan dasinya.  Dia mengangkat telp tsb.  Dari DanTae.  Yeom TaeCheol sudah tak bisa menahan emosinya lagi.  ” Aku yakin kau sudah menerima paketnya. Baju yang kau ambil dari kamarku adalah Palsu.  Apa kau pikir aku akan bodoh membiarkan baju itu begitu saja? ” tanya DanTae.  DanTae mengatakan bahwa hasil DNA antara sikat gigi dan baju JunPyo sedang dalam pemeriksaan.  Jika hasil tes DNA keluar dan cocok oleh DNA Yeom TaeCheol,  maka Yeom Tae Cheol tak punya jalan menghindar lagi.  TaeCheol menutup teleponnya dengan kasar.  Dia gusar.  Tak bisa membiarkan dirinya ketahuan sebagai penculik JunPyo.

” Apakah pamanku sangat terkejut? ” tanya Joonsoo.  DanTae menjawab bahwa Yeom Tae Cheol sangat terkejut.  Dia tak bisa berpikir dengan jernih sekarang.  Pintu mereka diketuk dan muncullah Ho Joong dengan pamannya.  Sebelumnya,  Ho Joong dan pamannya ini sempat membantunya ketika mereka membuat video Palsu di Arboretum.  Kali ini mereka akan membantu DanTae dan Joonsoo lagi.  Joonsoo mengatakan bahwa paman Ho Joong sangat mirip dengan Ahn Soo Young.  Mereka berharap rencana mereka akan berjalan dengan lancar.

Yeom TaeCheol sangat gelisah di ruangannya.  Dia membuang baju JunPyo ke tempat sampah.  Sementara DanTae dan tim sedang menyiapkan jebakan untuk Yeom TaeCheol.  Mereka menyiapkan kamera tersembunyi untuk merekam TaeCheol nanti.

Ponsel Yeom TaeCheol berdering.  Dari Joonsoo.  Joonsoo memberi informasi tentang kepindahan Ahn Soo Young.  Ahn Soo Young dipindahkan karena dia mulai sadar.  Belajar dari yang lalu,  Rumah Sakit segera memindahkan Ahn Soo Young guna menghindari serangan seperti tempo lalu.  Itu cerita yang Joonsoo buat untuk mengelabui pamannya.  Yeom TaeCheol percaya akan kata – kata keponakannya.  Dia semakin panik karena mendengar Ahn Soo Young sudah kembali sadar.  ” Bagaimana jika nanti Ahn Soo Young mulai berbicara tentang sesuatu? ” tanya Joonsoo.  ” Aku akan mengurus semuanya.. ” janji Yeom TaeCheol.

 Dan Tae kembali melihat Joonsoo yang agak murung. Joonsoo mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.  Kemudian datanglah sahabat DanTae,  JiHoon dan ayahnya.  Mereka adalah dokter di rs tsb.  DanTae berterimakasih kepada mereka karena mengijinkan mereka untuk menggunakan salah satu ruangan di rs tsb.  Ayah Ji Hoon juga mengucapkan terima Kasih karena DanTae sudah membantu anaknya menjadi seorang pria dan dokter spti sekarang.  Ho Joong telah selesai mempersiapkan candid kamera dan michrophone untuk menjebak Yeom TaeCheol.  Mereka bersiap untuk mematai-matai Yeom TaeChe dari ruangan di sebelah. Mereka pun bersiap.  ” Joonsoo… Kau bisa berhenti sekarang.  Ini sudah baik – baik saja.  ” kata DanTae.  ” Tidak… Aku akan bersama denganmu… ” jawab Joonsoo.  DanTae mengangguk perlahan.

Dengan menggunakan topi,  jaket serta masker hitam,  Yeom TaeCheol berjalan memasuki rumah sakit. Dia membuka pintu kamar dimana Ahn SooYoung palsu berada.  Joonsoo dan DanTae terus mengamati dari layar kamera.

Mereka sama sekali tak memalingkan wajah mereka dari layar.  Yeom TaeCheol berjalan mendekati pasien.  Kemudian dia melepas topi,  serta maskernya.  Sehingga dia benar- benar menunjukkan wajah aslinya.  DanTae dan Joonsoo juga tegang.

Dengan muka penuh amarah dan dendam,  Yeom TaeCheol memgang alat yang membantu Ahn Soo Young untuk bernapas.

Exit mobile version