Home Drama Korea Sinopsis Drama Sinopsis “The Village Achiara’s Secret” Eps 1 Part 2

Sinopsis “The Village Achiara’s Secret” Eps 1 Part 2

0

K-drama.net – Sebelumnya di The Village Achiara’s Secret ep 1 part 1 diceritakan kalau Soyoon melihat tulang lengan mencuat dari dalam tanah. Selanjutnya di part 2
PicsArt_1444708177819
Di lain tempat di desa yang sama, seorang polisi muda membantu seorang pria tua yang tergelincir di atap saat sedang memperbaiki genteng yang bocor. Polisi muda ini bernama PARK WOO JAE (Yook Sung Jae). Namun, sikap ceroboh Woojae justru membuatnya tergelincir dan jatuh dari atap. Begitu mendapat telpon yang memberitahu penemuan tulang, dia kaget benar.

Di bandara, Seo Ki Hyun(Ohn Joo Wan) baru saja landing. Ketika melihat Jisook menunggu kedatangannya, dia pergi melalui jalan lain dan mengejutkannya di belakang. Jisook senang melihat Kihyun.

 


Dalam perjalanan pulang, Kihyun menanyakan tentang papanya. Jisook menjawab bahwa papanya Kihyun baik-baik saja, bahkan terlihat sangat menikmati hobinya. Kihyun terlihat simpatik dengan mama tirinya itu. Jisook meyakinkan Kihyun bahwa dirinya baik-baik saja.

Tiba-tiba mobil mereka disalip oleh iring-iringan mobil polisi yang sirene-nya meraung-raung. Jisook dan Kihyun bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi?

Tim forensik bekerja untuk menggali kerangka yang masih tertimbun di dalam tanah. Sementara Woojae dan rekannya berusaha menahan antusias warga yang penasaran dengan apa yang telah terjadi. Soyoon sendiri memberikan pernyataan kepada detektif terkait temuannya.

Gunwoo si guru seni misterius SMA Haewon datang ke apotek untuk memberitahu Joohee si apoteker tentang temuan kerangka misterius. Ketika tiba tiba Gunwoo mencumbunya, Joohee memperingatkan bahwa seseorang mungkin melihat aksinya. Karena itu, mereka masuk ke ruang belakang. Aksi itu berhenti karena Joohee sepertinya terganggu oleh cerita Gunwoo yang menyebutkan kerangka misterius itu ditemukan oleh Soyoon.

Setelah itu, Joohee keluar ruangan untuk menemui pelanggan yang datang ke apoteknya. Gunwoo mengambil beberapa lembar uang dari dompet Joohee.

Woojae masih berusaha menahan masyarakat yang penasaran berada di luar garis polisi, yang melontari dirinya dengan pertanyaan-pertanyaan, Dia meminta masyarakat tenang dan membiarkan polisi bekerja. Tidak lama setelah itu, kerangka berhasil dikeluarkan dari dalam tanah dan dibawa ambulans ke tempat identifikasi lebih lanjut.

 

Kihyun memdapat sambutan hangat dari neneknya, yang senang mendengar kalau Kihyun kembali ke Korea untuk seterusnya. Ketika Jisook memasuki ruangan sambil membawa teh, sikap nenek berubah dingin. Jisook yang merasa dimusuhi mama mertuanya langsung keluar. Begitu dirinya keluar, dia mendengar dengan jelas nenek menyebut-nyebut namanya di balik pintu yang tertutup saat mendesak Kihyun untuk memastikan harta Changkwon tidak direbut oleh wanita matre itu (Ji Sook).

Di meja makan, papanya Kihyun berniat mempekerjakan Kihyun agar dapat belajar berbisnis. Tapi nenek memiliki ide lain. Dia ingin agar kihyun menjadi direktur dewan SMA Haewon. Changkwon ingin memprotes keputusan nenek, tapi Jisook muncul dan mengatakan bahwa dirinya setuju dengan usulan nenek. Sebab, hal tersebut akan menguntungkan semua pihak.

Dalam suasana yang tegang, Yoona putri Jisook dan Changkwon muncul dengan pakaian super minim. Itu jelas mengejutkan nenek. Tapi Yoona memberitahu kalau pakaian itu dibelikan oleh Kihyun. Nenek terlihat jelas tidak menyukai Yoona yang terlihat sangat mirip dengan Jisook. Yoona sendiri terlihat santai, tidak terlalu menggubris pemikiran nenek.

Yoona mengatakan kepada semua orang tentang penemuan kerangka yang mengejutkan, tapi yang lebih mencurigakan adalah reaksi semua orang. Bukannya terlihat khawatir, mereka semua justru terlihat tenang. Jisook memerintahkan Yoona untuk masuk ke kamar. Nenek mengeluh tentang Yoona yang terlihat aneh dimatanya.

Ketika Soyoon tiba di rumah malam harinya, tetangga depan apartemennya yang usil mengajukan pertanyaan – setelah tahu kalau Soyoonlah yang menemukan kerangka. Dia bertanya apakah pihak berwajib telah mengidentifikasi kerangka sebagai wanita yang hilang? Sewaktu Soyoon bertanya wanita yang mana, tetangganya Soyoon menyebutkan kalau wanita hilang itu dulu pernah tinggal di apartemen yang Soyoon tempati sebelumnya.

Woojae menandai lokasi-lokasi dimana pembunuhan berantai malam Rabu berhujan dilakukan. Begitu merasa menemukan polanya, dia jadi bersemangat. Namun rekannya yang melihat hipotesis Woojae mencemoohnya dan menilai itu aneh.

Mereka mendapatkan hasil pemeriksaan awal dari kerangka. Benar, kerangka yang ditemukan adalah wanita yang diperkirakan meninggal antara satu setengah tahun hingga dua tahun silam. Woojae kembali bersemangat dengan hipotesisnya. Sayangnya, rekan kerjanya yang umurnya lebih tua dibandingkan Woojae tidak terlalu memberikan respons positif. Hal itu tidak menghentikan Woojae dari tekadnya untuk terus bekerja meneruskan hipotesisnya.

Walaupun baru, pihak SMA Haewon memberi Soyoon tugas tambahan sebagai wali kelas. Soyoon merasa sedikit berat mengingat tidak ada satu pun murid yang respek padanya. Bahkan, mereka memberi Soyoon julukan tertentu. Dan ketika Yoona terlambat masuk ke kelas, dia bersikap acuh tak acuh, seolah-olah tidak ada Soyoon sebagai guru disana.

Saat waktu makan siang, Soyoon bertemu dengan Gunwoo di taman sekolah yang sedang menertawakan Soyoon. Ketika dia bertanya pada Gunwoo apakah itu lucu, tiba-tiba sebuah kursi terpental dari jendela. Terdengar suara jeritan seorang gadis!

Kursi itu dipentalkan dari kelas Soyoon, dimana banyak murid sudah berkumpul melihat dengan bingung ke arah Yoona yang berdiri di dekat jendela. Sambil menangis, Yoona bersikeras bahwa Guru Hyejin belum meninggal. Soyoon maju ke depan dan coba menenangkan Yoona untuk memintanya turun dengan lembut. Gunwoo memakai pendekatan yang berbeda dengan menyebutkan kalau teman teman Yoona adalah para pembohong yang tidak bisa lebih tahu dibandingkan polisi. Kebohongan mereka tidak sepenting itu, sehingga tidak layak diperlakukan secara serius dengan memecahkan jendela contohnya. “Karena tubuh yang ditemukan belum tentu Guru Hyejin,” kata Gunwoo.
Gunwoo membantu Yoona turun dan membawanya pergi.

Changkwon menerima panggilan dari kepala polisi yang menyebutkan tentang sulitnya menyembunyikan informasi penemuan kerangka dari media. Dia bilang pada kepala polisi bahwa penemuan satu kerangka di dalam hutan bukanlah perkara besar, dan keriuhan dari pemberitaan di media takkan merusak rencananya untuk melakukan pembangunan.

Jisook menjemput putrinya di sekolah. Yoona bertanya kenapa mamanya tidak menanyakan tentang keriuhan yang terjadi di sekolahnya. Dia menjelaskan teman-temannya mengatakan bahwa kerangka yang ditemukan adalah kerangka dari jasad Hyejin. Dia bertanya apa yang mamanya pikirkan soal itu? Jisook mengaku tidak memiliki jawaban atau pendapat dalam hal ini, karena dia tidak tertarik membahasnya. Itu membuat Yoona menuding jika mamanya diam-diam senang mengetahui Hyejin lenyap begitu saja.

Jisook menepikan mobilnya, lalu berbicara dengan tenang kepada putrinya. Dia meminta Yoona merahasiakan obrolan mereka hari ini dari papanya. Dia juga minta Yoona tidak membicarakan lagi soal Hyejin.

Woojae memutuskan untuk menyelidiki kasus tersebut dengan sungguh-sungguh, bahkan jika penyelidikan itu tidak berjalan dengan mulus. Dia memutuskan untuk melacak keluarga dari kerangka wanita dengan mengambil contoh DNA, sehingga bisa dibandingkan. Salah seorang pria tua justru memukulinya dengan sapu lidi, karena permintaan itu. Tapi Woojae berhasil mendapatkan mendapatkan contoh DNA dari pria tua lainnya.

Dalam perjalanan kembali, Woojae melihat Soyoon tengah berjalan sendirian dan mengenalinya sebagai orang yang telah menemukan kerangka. Dia mendekati Soyoon untuk menjelaskan bahwa dirinya bekerja untuk mengidentifikasi kerangka, tapi ucapannya sungguh membuat Soyoon tidak nyaman, “Kamu sanggup melewati masa sulit kan?” Kemudian, dia menawarkan bantuannya kapanpun Soyoon membutuhkannya dan berjanji akan melakukan apapun yang dibutuhkannya.

Soyoon bertanya balik kenapa itu dibutuhkan? Dengan tangkas Woojae menjawab bahwa itulah tugasnya, menjaga masyarakat. Soyoon berniat meninggalkan Woojae, tapi tiba-tiba menghentikan langkahnya. Dia berbalik mendekati Woojae lagi dan berkata bahwa obrolan pertama yang dilakukannya dengan orang-orang di Achiara adalah tentang kerangka itu. Dia bertanya apa ada sesuatu yang harus dilakukannya tentang hal tersebut? Setelah menebak tidak ada, dia pernah meninggalkan Woojae sendirian.

Changkwon memberikan tur singkat kepada Kihyun di pabrik baja mereka yang telah dibangun dan didukung oleh desa dan para penduduknya selama bertahun-tahun. Dia pun menceritakan sejarah keluarga. Dia ingin Kihyun mengambil alih bisnis tersebut, sehingga dirinya bisa menggapai cita-cita lebih tinggi lagi, yakni mencalonkan diri sebagai gubernur di akhir masa jabatannya di parlemen.

Saat ini pabrik baja itu berada di tangan paman Kihyun, kakaknya Jisook, dan Changkwon berniat mengambil itu terlebih dulu dengan menempatkan Kihyun di pos penting di perusahaan. Dengan demikian paman Kihyun tidak bisa berbuat macam-macam, apalagi sampai mencuri perusahaan keluarga itu dari tangannya dan Kihyun.

Kecemasan mulai menyelimuti Soyoon malam itu, ketika dia membaca-baca berita tentang pembunuhan berantai dan berpikir bahwa penghuni apartemennya sebelum dirinya adalah salah satu korbannya. Dia memendarkan pandangan ke sekeliling ruangan, dimana semua benda-benda adalah milik Hyejin. Suara tetangganya yang usil bergema di telinganya

Soyoon mulai merobek selimut dari tempat tidur dan merobohkan karya seni yang tertempel di dinding. Semua itu, dia letakkan bertumpuk di lantai. Tiba-tiba kerangka lengan manusia muncul dari dalam tumpukan itu, seolah ingin menjangkaunya.

Seseorang menggedor pintu. Soyoon kaget dan gemetar. Meski begitu, rasa penasaran membuatnya berjalan menuju pintu. Setelah berhasil mengumpulkan keberaniannya, Soyoon membuk pintunya.

Tidak ada siapapun. Hanya ada lampu lorong yang berkedap-kedip. Tiba-tiba, Yoona muncul, membuat Soyoon benar-benar kaget “Guru Hyejin…” kata Yoona.

Exit mobile version