Home Drama Korea Kdrama Review Sinopsis She Was Pretty Eps 6 ( Part 1 )

Sinopsis She Was Pretty Eps 6 ( Part 1 )

0

Di tengah hujan deras, Sungjoon dan Hyejin masih terduduk di tengah jalan. Hyejin masih berusaha menenangkan kepanikan dan trauma Sungjoon. Sampai pada akhirnya sebuah truk besar hampir menabrak mereka. Supir truk itu berteriak dan Hyejin memapah Sungjoon untuk menepi.

1

Hyejin masih mengkhawatirkan Sungjoon yang terlihat begitu kedinginan. Hyejin menawarkan Sungjoon untuk pergi ke RS. Namun Sungjoon menolaknya. Dia meminta Hyejin untuk pergi meninggalkannya. Sungjon meyakinkan Hyejin bahwa dirinya baik – baik saja. Hyejin masih bersikeras untuk tetap bersama Sungjoon dan mengantarnya ke rumah sakit. Sampai pada akhirnya Sungjoon memohon kepada Hyejin untuk pergi meninggalkannya.

Akhirnya Hyejin diam – diam menelpon supir bayaran dan memintanya untuk mengantarkan Sungjoon pulang. Hyejin berpesan pada supir tsb, karena keadaan Sungjoon kedinginan, Hyejin meminta kepada supir itu untuk menjaga Sungjoon tetap hangat.

Sementara itu Haeri yang gelisah karena Sungjoon tak datang ke pertemuan yang sudah dijanjikan. Dia menelpon Sungjoon dan yang mengangkat adalah Supir yang mengantar Sungjoon pulang. Supir tsb mengatakan bahwa keadaan Sungjoon tidak baik sehingga dia perlu seseorang mengantarkannya pulang. Dengan segera Gaeri berlari mengambil tasnya dan pergi keluar. Dia meminta maaf kepada Shinhyuk karena harus pergi secara tiba – tiba. Dia berjanji akan menjelaskan apa yang terjadi pada Shinhyuk nanti.

Shinhyuk merasa kecewa. Karena dia sudah menunggu lama namun ternyata malah diabaikan. “ Aku berdadndan hanya untuk hal yang tak berguna, “

Hyejin datang ke apartemen Sungjoon. Tadinya dia tak tahu Sungjoon tinggal di apartemen mana. Namun dia teringat bahwa seseorang pernah mengatakan bahwa Sungjoon tinggal di apartemen no 502. Akhirnya Hyejin pergi ke lantai 5. Hyejin mengetuk pintu apartemen Sungjoon. Namun tak ada jawaban. Hyejin terus memanggil nama Sungjoon.

Sungjoon, dengan lemas membuka pintu apartemennya. Sungjoon yang masih dalam keadaan demam itu langsung jatuh memeluk Haeri.

Haeri membantu memapah Sungjoon ke dalam . Haeri memasakkan soup untuk Sungjoon sementara Sungjoon sndiri sedang tertidur. Haeri yang tak bisa memasak itu mencampurkan semua bumbu ke dalam soup termasuk cuka. Waks….

Tak berapa lama Sungjoon terbangun. Dia mendengar suara berisik di dapurnya. Setelah menengok, dia menemukan Haeri ( Hyejin ) disana. Dengan tertatih – tatih Sungjoon menghampiri Hyejin ( Haeri ). Hyejin ( Haeri )  yang mengetahui bahwa Sungjoon sudah bangun meminta Sungjoon untuk tidur lagi. Dia berkata bahwa dirinya sedang memasak soup dan harap menunggu. Sungjoon meminta maaf pada Hyejin ( Haeri ) karena dirinya tak bisa datang untuk menemuinya. Sungjoon bertanya apa yang ingi Hyejin ( Haeri ) sampaikan kepadanya. Haeri gugup. Dia tak mungkin berkata bahwa dia akan mengakhiri hubungannya dengan Sungjoon. Haeri berkata bahwa dia berniat untuk mengembalikan jas yang dipinjamkan Sungjoon kepadanya disaat mereka bermain speedminton dulu. Sungjoon menjawab bahwa Hyejin ( Haeri ) tak perlu buru – buru untuk mengembalikannya. Haeri menjelaskan kepada Sungjoon bahwa dia memiliki kebisaan untuk mengembalikan barang pinjaman orang secara cepat.

Hyejin teringat apa yang sudh terjadi tadi sewaktu dia bersama Sungjoon. Hyejin ingat di saat Sungjoon memegang pipinya. Hyejin berpendapat bahwa pada saat itu hari hujan dan mungkin Sungjoon tak sengaja memegang pipinya. “ Hmm…apakah karena aku cantik? “ Hyejin tersipu malu.

Hyejin mengkhawatirkan keadaan Sungjoon. Apakah dia sudah minum obat atau belum, sudah makan atau belum. Di depannya saat ini tersedia obat dan juga bubur buatannya. Hyejin sedang bimbang haruskah dia mengantarkan bubur ittu sednriri atau tidak. Dia takut akan dianggap aneh jika mengantarkan bubur itu sendiri. Apalagi sikap Sungjoon terhadap dirinya tak pernah ramah.

Pucuk dicinta ulam tiba. Kim Shinhyuk menelponnya. Tadinya Shinhyuk menelpon Hyejin ingin Hyejin membelikannya makanan. Namun justru meminta tolong Shinhyuk mengantarkan bubur dan obat untuk Ji Sung Joon. Namun Hyejin tak jadi mengatakannya karena mungkin saja Shinhyuk bakal menertawakannya. Namun Shinhyuk memaksa Hyejin untuk mengatakan apa yang bisa ia bantu. Yup…Hyejin mengatakannya….Benar saja, Shinhyuk menertawakannya. Hyejin meminta maaf dan menutup telpnya.

Shinhyuk memikirkannya sekali lagi. Kemudian meraih ponselnya dan menelpon Hyejin. Dia setuju untuk mengantarkan bubur dan obat kepada Sungjoon. Dengan alas an bahwa ini adalah permintaan seorang adik kepada kakaknya. “ Benarkah ? !! “ Hyejin terlihat senang. Namun Shinhyuk menyetujui permintaan ini bukan tanpa syarat. Dia meminta Hyejin untuk mentraktirnya makan sebanyak 3x. Hyejin awanya menolak namun Shinhyuk mengancam tidak akan mengantarkan bubur tsb jika Hyejin tak setuju dengan kesepakatannya. Akhirnya Hyejin menyetujui perjanjian itu.

Haeri berniat membangunkan Sungjoon untuk memintanya makan sebelum minum obat. Namun Sungjoon tertidur pulas. Hari tak tega membangunkannya. Alhasil Haeri hanya memandangi Sungjoon yang sedang lelap.

Tak sengaja Haeri dan Shinhyuk bertemu di lift. Haeri yang ingin pulang sementara Shinhyuk yang ingin mengantarkan bubur pemberian Hyejin. Shinhyuk memprotes Haeri yang mencampakkannya namun tiba – tiba ada di sana. Haeri meminta maaf. Haeri  berkata bahwa seseorang yang dia kenal, yang tinggal disana membutuhkan pertolongan. Haeri bertanya sedang apa Shinhyuk di sana. Shinhyuk juga mengatakan bahwa dia juga harus bertemu dengan seseorang. Haeri brjanji akan menjelaskan apa yang sebelumnya terjadi kepada Shhinhyuk. Shinhyuk menyetujuinya. “ Sampai ketemu di hotel…” Shinhyuk mengajak Haeri untuk ber-high five…

Shinhyuk memanggil Sungjoon dari luar. Namun tak ada jawaban. Sepertinya Sungjoon masih tertidur lelap. Shinhyuk ingat bahwa dirinya masih memegang card key rumah Sungjoon. Akhirnya dua berhasil masuk dengan menggunakan Card Key tsb.

Shinhyuk menemukan Sungjoon yang masih tertidur di sofa. Shinhyuk menemukan potongan puzzle yang berada di dalam toples. “ ah…jadi ini puzzle yang dimaksud..” kata Shinhyuk. Shinhyuk berbicara pada Sungjoon yang sedang tertidur. Shinhyuk mengatakan jika cinta pertama dia adalah seseorang yang selalu kau panggil “anak magang….Kim Hye Jin..Apakah kau tahu itu? “

Shinhyuk menemukan soup yang sudah dibuat oleh Haeri. Shinhyuk mencium bau yang menyengat dari soupnya begitu dia membuka tutup mangkoknya. Shinhyuk berkata bahwa soup itu tidak layak dimakan oleh manusia. Sehingga dia membuangnya. Sebagai gantinya, Shinhyuk menaru bubur buatan Hyejin di mangkok dan menaruhnya di meja sebelah Sungjoon tidur.

Shinhyuk meraba dahi Sungjoon dan sepertinya Sungjoon masih demam. Shinhyuk mengkompress Sungjoon, membantu meminumkannya obat. “ Aahhh…megapa aku harus melakukan hal ini ?? “ gerutunya.

Keesokan harinya Sungjoon terbangun dengan keadaan yang lebih baik. Dia langsung teringat Hyejin ( Haeri ) yang datang ke rumahnya semalam dan membuatkannya makanan. Betapa terkejutnya Sungjoon begitu melihat Shinhyuk ada di dalam rumahnya. “ Ya…aku memastikan bahwa kau tidak mati semalaman..” kata Shinhyuk. Sungjoon benar – benar kaget. “ Tapi bagaimana kau……ah…anak magang itu melakukan hal yang tak berguna lagi..” gumam Sungjoon. Sungjoon berdiri dan menghampiri Shinyuk . Shinhyuk menggunakan panty serta baju tidur milik Sungjoon dan hal itu membuat Sungjoon marah. Shinhyuk beralasan bahwa dirinya tak sempat membawa baju ganti semalaman. Sungjoon mengatakan bahwa panty yang dikenakan Shinhyuk tak perlu dia kembalikan lagi.

Hyejin sendiri mulai bersin – bersin tak karuan. Sepertinya dirinya juga terserang flu. Hyejin bertanya apakah seseorang yang dia kenal juga terkena flu? Haeri langsung buru – buru berkata bahwa banyak orang saat ini sedang terkena flu. Merka kehabisan obat flu. Haeri beranjak dari tempat duduknya dan ingin membelikan obat Hyejin. Namun Hyejin melarangnya karena ini masih terlalu pagi dan belum ada toko obat yang buka. Akhirnya Haeri hanya mengupaskan buah untuk dibawa Hyejin ke kantor. Hyejin menerima sms dari Shinhyuk bahwa bubur dan obat sudah dikirimkan dengan baik kepada Sungjoon. Sementarahaeri menerima sms dari Sungjoon yang isinya tentang ucapan terimakasih atas bubur yag sudah dibuatkan olehnya. “ Bubur? “ Haeri berpikir sejenak kemudian berkata..” Baiklah..bubur atau soup…”

Di kantor, Shinhyuk terus menggoda Sungjoon soal panty yang dikenakannya. Sungjoon benar – benar merasa terganggu dengan Shinhyuk. Sungjoon meminta Shinhyuk untuk berhenti bersikap aneh dan menganggunya. Namun hal itu tidak didengar oleh Shinhyuk. Shinhyuk malah terus menempel pada Sungjoon.

Sungjoon berjalan di belakang Hyejin. Hyejin tak menyadarinya. Sungjoon teringat kejadian malam itu di saat Hyejin bersamanya di waktu hujan. Sungjoon menimbulakn suara aneh, Hyejin menoleh ke belakang dan mengucap selamat pagi kepadanya. Hyejin menanyakan bagaimana keadaan Sungjoon. Sungjoon berkata bahwa dia sudah baik – baik saja. Dia memprotes ke Hyejin mengapa dia memberitahukan hal itu pada reporter Kim. Hal itu sangat menganggunya. Sedang asyik mengomel…tiba – tiba Hyejin bersin di hadapan Sungjoon dengan keras. Hyejin kemudian meminta maaf dan membantu membersihkan muka Sungjoon yang terkena semburan bersinnya. “ Aku tidak apa – apa……” kata Sungjoon sambil berusaha melepaskan tangan Hyejin yang sedang membersihkan mukanya. Namun Hyejin tetap saja membersihkan muka Sungjoon dengan bajunya. Sungjoon terus berkata bahwa dirinya tidak kenapa – kenapa. Sampai pada akhirnya dia sedikit berteriak karena Hyejin tidak menyingkirkan tangan dari wajahnya. Hyejin kemudian berpamitan masuk ke ruangan editor terlebih dahulu.

Di kantor, Hyejin terus bersin – bersin. Rekan kerjanya memberitahukan Hyejin bahwa mereka tidak boleh tertulat. Mereka punya setumpuk p[ekerjaan yang harus mereka kerjakan sesuai deadline. Jadi mereka minta Hyejin mengerti jika mereka menggunakan masker dan penyemprot pembunuh kuman di sekitar Hyejin. Hyejin berkata bahwa dirinya aka mengerti.

Dari dalam ruangan Sungjoon melihat Hyejin yang sedang terlihat lemas karena flu yang dialaminya.

Sungjoon membelikan Hyejin obat. Dia ingin memberikannya pada hyejin namun jangan sampai ada yang tahu. Disaat Sungjoon ingin memberikan obat tsb pada Hyejin, tiba Leader Cha menghampiri Hyejin dan Sungjoon secepat kilat menyembunyikan obatnya serta pura – pura membaca majalah di dekatnya. Sepeninggal leader Cha, Sungjoon kembali mendekati Hyejin, namun kali ini gagal lagi karena Shinhyuk lebih dulu menghampiri Hyejin,

Shinhyuk meletakkan obat di meja Hyejin. Memakaikan plester anti demam di dahinya dan membantunya memakaikan masker. “ berhenti bertindak  layaknya sebagai pemberi virus utk orang lain dan tetaplah gunakan itu. Jika kau sendiri saja sakit, bagaimana bisa kau menjaga orang lain? “ Hyejin mengangguk. Shinhyuk kemudian berhigh – five dengan Hyejin. “ Dia memperhatikanku karena dia menganggap aku sebagai adiknya..” Hyejin tersenyum di balik maskernya. Sungjoon yang melihat kejadian itu hanya bisa terdiam.

Sungjoon melihat obat yang sudah dia beli untuk Hyejin Melihat adegan Shinhyuk yang begitu perhatian pada Hyejin, Sungjoon mengurungkan niatnya untuk memberikan obat tsb pada Hyejin. Perasaan aneh timbul di hati Sungjoon. Untuk mengalihkannya Sungjoon memanggil Hyejin berniat untuk memarahinya.

Sungjoon meminta Hyejin untuk memberikannya ringkasan meeting. Hyejin menjelaskan bahwa hari ini tidak ada meeting, jadi ringkasan apa yang harus dibuat? Sungjoon kemudian mengalihkan lagi dengan meminta ringkasan meeting yang kemarin. Hyejin menjawab bahwa dia sudah memberikannya kemarin. Namun jika Sungjoon memintanya, dia akan segera membuatkan copy filenya dan memberikannya pada Sungjoon secepat mungkin. Sungjoon kemudian pergi meninggalkan Hyejin.

Sungjoon akhirnya membuang obat yang sudah ia beli untuk Hyejin.

Shinhyuk mengejar lift yang sedang dinaiki oleh Sungjoon. Sungjoon yang mengetahui hal itu segera menutup pintu lift secepat mungkin. Sungjoon tidak ingin diganggu lagi oleh reporter aneh tsb. Setelah berhasil menghindari Shinhyuk, Sungjoon pun merasa senang.

Hyejin ( Haeri ) menelpon Sungjoon untuk menanyakan keadannya. Sungjoon berkata bahwa dirinya sudah baik – baik saja saat ini. Sungjoon berterimakasih pada Hyejin dan minta maaf karena tak bisa bicara dengan Hyejin ( Haeri ) malam itu. Hyejin ( Haeri ) merekomendasikan restoran sup jamur di daerah dekat Sungjoon bekerja. Hyejin ( Haeri ) berkata bahwa saat dia menderita flu. Dia makan soup di resto itu dan keadannya segera membaik. Sungjoon meminta Hyejin ( Haeri ) untuk menemaninya. Hyejin ( Haeri ) setuju untuk makan soup itu bersama dengan Sungjoon siang itu.

Tiba – tiba hari hujan. Hyejin yang sedang menunggu Sungjoon bermain air hujan dengan tangannya. Dia teringat saat bermain air hujan bersama ibunya. Dan itu membuat perasannya bahagia.

Sungjoon datang dan berdiri di depan samping Hyejin ( Haeri ) . Sungjoon merasa aneh pada Hyejin ( Haeri ) yang menyukai hujan . “ Kenapa ? “ Hyejin ( Haeri bertanya di saat Sungjoon menatapnya dengan aneh. “ Kau seharusnya membenci hujan….” Sungjoon mengatakannya. Raut muka Hyejin ( Haeri ) langsung berubah. “ Ah,,,,benar….tapi itu sudah tidak apa – apa sekarang…” kata Hyejin ( Haeri ) terbata- bata.

Lampu hijau menyala. Hyejin ( Haeri ) mengatakan “ itu lampu hijau” dengan cara yang berbeda dari Hyejin biasanya dan  langsung berjalan menyebrang. Untuk yang kedua kalinya, Sungjoon merasa aneh pada Hyejin ( Haeri ). Hyejin selalu memiliki kebiasaan berkata “ Go..” saat lampu hijau menyala. Sungjoon sering mendengar itu dikatakan oleh seseorang entah siapa. Namun di saat dirinya saat ini bersama Hyejin, dia berharap Hyejin bisa mengatakan hal itu. Untuk mematahkan semua keraguannya. Namun apa yang terjadi tidak sesuai dengan harapannya. Untuk pertama kalinya dia merasa Hyejin ( Haeri ) bukanlah sahabat masa kecilnya.

Hyejin menemukan bawang di mejanya. Dia bertanya bawang apa itu kepada rekan – rekannya. Shinhyuk mengatakan bahwa itu adalah bawang yang mereka gunakan untuk property pemotretan. Bawang itu diimpor dari Italia dan harganya 1.000.000 won. Hyejin terbelalak kaget. Di belakangnya Shinhyuk tertawa terpingkal – pingkal. Sesaat Hyejin sadar bahwa dirinya telah ditipu oleh Kim Shin Hyuk.

Hyejin mengantarkan surat ke ruangan Sungjoon. Dirinya kemudian melihat artikel tentang bawang yang ada di computer Sungjoon. Disitu menceritakan bahwa bawang bisa digunakan untuk meredakan seseorang yang terkena flu. Hyejin tersenyum lebar, Dia bisa menyimpulkan bahwa bawang yang di mejanya adalah pemberian Sungjoon.

Sungjoon tersenyum lebar ketika melihat bawang pemberiannya dilukis oleh Hyejin.

Tanpa sadar, Kim Rara mengambil photo Sungjoon yang tengah tersenyum . Rara mengatakan bahwa ini pertama kali untuknya melihat Sungjoon tersenyum lebar seperti tadi. Kim Rara bertanya apakah Sungjoon mempunyai pacar ? Sungjoon tak percaya bahwa dirinya sedang tersenyum. Hingga akhirnya Kim Rara mengirimkan fotonya yang sedang tersenyum.

Sungjoon masuk ke dalam ruanganny adan kembali menatap bawang yang dilukis oleh Hyejin. “ Jangan tertawa……” ujarnya sambil menunjuk bawang tsb. Pose Sungjoon yang sedang menunjuk bawang itu tiba – tiba terlihat oleh Hyejin dan Leader Cha. Sungjoon langsung mengalihkannya dengan gerakan berolahraga. “ Kau pikir dia sedang melakukan apa di dalam sana? “ tanya leader Cha . Hyejin menjawab bahwa dirinya juga tak tahu. Sungjoon buru – buru menutup tirai ruangannya dan menghela napas panjang.

waiting for part 2……………………

 

Exit mobile version