Home Drama Korea Kdrama News Sinopsis Beautiful Gongshim – Eps 8

Sinopsis Beautiful Gongshim – Eps 8

0

Gongshim menangis di pelukan Dan Tae. Dia merasa bahwa semua usaha yang dia lakukan untuk dirinya sia – sia. Tak berhasil. Dia sudah mengeluarkan usaha yang lebih dari orang lain, tapi tetap saja tak membuahkan hasil baik baginya. Dan Tae membelai rambut Gongshim. Matanya berkaca – kaca. Sepertinya dia bisa merasakan apa yang dirasakan Gongshim saat ini. Dipecat saat dia tak melakukan kesalahan apapun.

Joonsoo datang dan melihat Dan Tae serta Gongshim berpelukan. Dia merasa tak enak jika menganggu. Gongshim sepertinya benar – benar terpukul atas kejadian ini. Joonsoo lebih memilih untuk kembali. Tak menghampiri Dan Tae dan Gongshim dia juga merasa tak enak hati. Karenanya, ibunya memecat Gongshim yang tak bersalah.

1Keesokan paginya Dan Tae memindah bibit bunga matahari yang dia berikan pada Gongshim ke sebuah pot. Dengan hati – hati Dan Tae melakukannya. ” Jika kau tumbuh….segala sesuatunya akan berjalan dengan baik bagi Gongshim. ” kata Dan Tae. Dia melihat ayah Gongshim ingin keluar rumah, langsung dia hadang. Ayah Gongshim ingin membuang sampah dan mengisi air di Jerigen. ” Mengapa kau tak menyuruh anakmu saja yang melakukannya?” tanya Dan Tae. ” Yang kau maksud Gongshim? Dia sedang bekerja. Jam segini dia sudah berangkat kerja. ” kata ayah Dan Tae. Dan Tae menebak – nebak sedang pergi kemana Gongshim pagi – pagi buta. Dia tahu persis bahwa Gongshim sudah tak bekerja lagi di Star Grup. Dan Tae mencoba menelpon Gongshim. Namun ponselnya tak aktif.

Ternyata Gongshim sedang dalam perjalanan mendaki bukit. Di kantornya, Dan Tae terus menatap ke arah ponselnya. Menunggu kabar dari Gongshim. Dia mencoba untuk menelpon Gongshim lagi. Tapi tetap saja tak bisa dihubungi. Tak hilang akal, Dan Tae mengirimkan foto lucu dirinya. Dia mengirimkannya kepada Gongshim.

Gongshim berdiri di atas bukit sambil menatap pemandangan kota yang berada di bawahnya. ” Aku kehilangan semangatku dan keberanianku di sana…” kata Gongshim. Matanya mengeluarkan air mata.

Di dalam bus, Gongshim membuka ponselnya. Dia menerima gambar lucu dari Dan Tae dan tersenyum.

Dan Tae menunggu Gongshim di jalan yang biasanya Gongshim lalui. Gongahim berpapasan dengan Dan Tae, namun Dan Tae tak mengenalinya karena Gongshim memakai wig panjang. ” Kau tak mengenali ku kan? ” tanya Gongshim . Dan Tae terkejut melihat Gongshim yang berdiri di depannya dengan menggunakan wig rambut panjang. ” Aku hanya memperhatikan wanita dengan rambut bob..” kata Dan Tae. Gongshim mengatakan bahwa  dia sengaja mengganti wignya dengan wig panjang dan lewat di depan Dan Tae. Ternyata Dan Tae tak mengenalinya. Dan Tae memperhatikan Gongshim secara seksama. Dia mengatakan bahwa dengan wig panjang, Gongshim tak seburuk yang ia bayangkan. Gongshim merasa semangatnya sedikit kembali. Dia merasa senang bisa sedikit mempermainkan Dan Tae. Kemudian Gongshim berpamitan untuk mengganti wignya di kamar mandi taman.

Sesudahnya.. mereka berdua duduk bersama. Gongshim bertanya mengapa Dan Tae tak menanyakan mengapa semalam Gongshim menangis. “Mengapa aku harus menanyakannya?  Kau bisa menceritakannya jika kau mau..” kata Dan Tae. Gongshim berkata bahwa jika orang lain pasti akan bertanya mengapa dia menangis. Dan Tae tahu bahwa jika Gongshim menangis, pasti terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, dan mengapa dia harus bertanya akan sesuatu hal yang menyakitkan?  . Mereka pun saling berdebat tentang seberapa dewasanya Dan Tae. Karena menurut Gongshim, perkataan Dan Tae adalah perkataan orang dewasa. Tidak seperti perdebatan yang lainnya, perdebatan kali ino ada unsur candaan. ” Kau tahu bahwa aku keluar kan? Kau mencoba menelponku, mengirimiku pesan, karena kau sudah tahu. Jangan bertanya…karena aku tak ingin membicarakan hal itu..” kata Gongshim. Dan Tae setuju. Dia bahkan meminta Gongshim untuk tak mengatakan apapun tentang keluarnya ia dari Star Grup. Dan Tae kemudian mengajak Gongshim pulang. ” Aku tidak membalas pesanmu karena fotomu tidak lucu..” kata Gongshim. Dan Tae mengatakan bahwa Gongshim berbohong. Dan Tae bisa melihat bekas senyum di wajah Gongshim. ” Aku memang sudah memiliki wajah senyum..” kata Gongshim sambil pergi meninggalkan Dan Tae. Di belakangnya Dan Tae masih bersikeras bahwa foto yang dia kirimkan tadi lucu dan Gongshim tertawa.

Orang tua Gongshim terkejut saat Gongshim mengatakan kepada mereka bahwa dia mengundurkan diri dari sekertaris. Gongshim meminta maaf akan hal itu. Ibunya tentu saja mengomel karena sangat sulit mencari pekerjaan di jaman sekarang. Gongshim hanya meminta maaf. Dia merasa bahwa pekerjaan itu bukan untuknya.

GongMi mendengar pembicaraan mereka di kamar. Dia bertanya – tanya mengapa Gongshim keluar dari pekerjaannya. ” Sudahlah…lagipula jika dia bekerja disana..itu akan sangat mengangguku.” kata GongMi.

Usai itu, GongMi menemui Gongshim di kamarnya. Dia masih penasaran, kenapa Gongshim keluar dari pekerjaannya. Gongshim mengatakan bahwa dia tak cocok bekerja di sana. Tak dia sangka, kakaknya mendukungnya. Mengatakan bahwa dia membuat keputusan yang bagus. Bahkan GongMi berjanji akan membantu Gongshim mendapatkan pekerjaan. Gongshim melihat plester di tangan GongMi. Dia bertanya apakah GongMi terluka? Darimana dia mendapatkan luka tsb? . GongMi berbohong. Mengatakan bahwa dia mendapatkan luka itu saat dia berolahraga. ” Aku minta maaf kepada ayah dan ibu. Kau..harus segera mendapatkan pekerjaan. Kau bisa diterima dimana saja asal kau tak pemilih.” kata Gongshim. GongMi mengerti akan hal itu dan dia meminta Gongshim agar tak khawatir. ” ini aneh…dia tak pernah khawatir kepadaku sebelumnya. ” kata Gongshim setelah kakaknya keluar.

Seok Joonsoo ingin menemui Gongshim. Dia menunggu Gongshim di depan minimarket. Gongahim akhirnya turun untuk menemuinya. Joonsoo meminta maaf atas nama ibu dan dirinya. Dia sangat malu bertemu dengan Gongshim sampai tidak tahu apa yang haris dikatakannya. Gongshim mengatakan bahwa dia baik – baik saja. ” Bagaimana bisa ibuku memcatmu hanya karena kau dekat denganku. ” kata Joonsoo. ” Pekerjaan sekertaris itu dari awal memang bukan untukku. Aku akan mencari pekerjaan yang cocok denganku. ” kata Gongshim. Terlihat jelas di raut wajah Joonsoo bahwa dia merasa bersalah. Gongshim justru mengkhawatirkan keadaan Joonsoo. Dia meminta Joonsoo untuk tersenyum dan berkata bahwa dia baik – baik saja. Gongshim berjanji akan mentraktir Joonsoo jika dia sudah menerima gaji pertamanya di pekerjaannya yang baru. Joonsoo tersenyum. Daritadi, Dan Tae menyaksikan pembicaraan mereka dari tempat yang tersembunyi. Sepertinya dia juga mendengar apa yang mereka bicarakan.

Gongshim kembali ke kamarnya. Tiba – tiba dia mendapat pesan text dari sahabat lamanya yang sudah lama tak bertemu. Sahabatnya itu menawarkan pekerjaan pada Gongshim. Buru – buru Gongshim langsung pergi ke tempat yg dituju. Di bawah, dia bertemu dengan Dan Tae. Dan Tae bertanya Gongshim ingin pergi kemana. Karena Gongshim membawa tas besar. Gongshim mengatakan bahwa teman lamanya menawarkan pekerjaan. Jadi dia segera akan menemui temannya. Dan Tae senang karena Gongshim akan mendapatkan pekerjaan.

Dan Tae curiga, perusahaan apa yang akan melakukan interview malam seperti ini. ” Dan ada apa dengan tas itu?  Apakah itu perusahaan dengan skema piramid?”kata Dan Tae pada dirinya sendiri.

Benar saja, ternyata perusahaan yang diikuti Gongshim adalah perusahaan dengan Skema Pyramid. Perusahaan ini terkenal dengan modus penipuannya. Mereka mengiming – imingi para korbannya dengan uang yang sangat besar. Gongshim terlihat serius mendengar penjelasan si pemimpin. Tiba – tiba salah satu peserta pria berhasil melarikan diri. ” Tangakap dia!!! ” kata pemimpin. Gongshim terkejut. Ada lagi satu peserta yang akan kabur, namun berhasil dihentikan. Seniornya kemudian bersuara dengan lantang. Mengatakan bahwa tak ada yang boleh keluar setelah mereka memutuskan untuk ikut pertemuan itu. Ponsel mereka pun disita dengan alasan agar mereka bisa lebih fokus mendengarkan penjelasan . Gongshim terlihat ketakutan. Gongshim mencoba untuk melarikan diri, namun seniornya berhasil menghalanginya.

Di luar, Dan Tae berusaha menghubungi Gongshim. Namun Gongshim tak bisa dihubungi. Tiba – tiba pria yang baru saja melarikan diri, berpapasan dengan Dan Tae. Dan Tae bertanya apakah dia baru saja melarikan diri. Kemudian Dan Tae melihat orang yang mengejar pria tsb. Dan Tae menolongnya. Merangkul pundaknya, memintanya berjalan dengan natural dan berjalan membelakangi petugas yang mengejarnya. Akhirnya petugas itu berhasil dikelabui. ” Apakah kau baru saja melarikan diri dari bisnis skema piramid?” tanya Dan Tae. ” Ya….mereka benar – benar penipu. Aku hampir saja celaka karena ulah seorang teman. ” kata pria tsb. Dia mengucapkan terima kasih karena Dan Tae sudah menolongnya. Dan Tae pun bergegas  ke ruangan di mana Gongshim berada.

Dan Tae langsung masuk ke ruangan seminar tanpa permisi. Dia mengatakan bahwa dia mendapatkan laporan ada praktik ilegal di ruangan itu. Dan Tae pun meminta semua orang yang ada di sana untuk keluar. Dia melambai ke arah Gongshim untuk mengajaknya pulang. Namun seniornya menghalanginya. Alhasil, senior Gongshim dan pemimpin ambruk karena tendangan Dan Tae. Dan Tae langsung menghampiri Gongshim dan menarik tanganya untuk keluar. Gongshim sekali lagi sempat menendang seniornya karena menghalanginya pergi.

” Gongshim….kau harus hati – hati…bagaimana bisa kau asal pergi saja jika itu menawarkan pekerjaan?  Tidak bisa kah kau lihat bahwa itu adalah sebuah penipuan?” tanya Dan Tae. Terlihat kekhawatiran di wajahnya. Gongshim hanya menunduk. Dia tak tahu bahwa itu penipuan. Dia antusias sekali kepada siapapun yang menawarinya pekerjaan. ” Aku tidak marah padamu. Aku hanya malu kepada diriku sendiri. ” kata Gongshim. Kemudian dia berpamitan pulang ke rumah. Dia mengucapkan terima kasih kepada Dan Tae karena sudah menolongnya. ” Aku juga dulu pernah ditipu…” kata Dan Tae.

Dan Tae kembali mengajak nenek berdiskusi untuk menganalisa tentang penculik JunPyo. Mereka mencoba mencari siapa pria yang memberikan kalung JunPyo dan juga yang mengajaknya bertemu di taman namun tak datang. Dan Tae juga sudah mengecek cctv yang akan menunjukkan pelaku yang menghubungi nenek. ” Aku tak ingin menangkap siapa pria itu. Yang aku inginkan adalah bertemu dengan JunpYo. ” kata nenek. ” Aku mengerti…” jawab Dan Tae.

Di luar ruangan nenek, Dan Tae bertemu dengan ibu Joonsoo dan kakaknya, Manager Yeom. Manager Yeom memperkenalkan ibu Joonsoo kepada Dan Tae. Dan Tae memberi salam dengan sopan. Ibu Yeom bertanya apakah Dan Tae adalah teman Joonsoo. Dan Tae pun mengiyakan pertanyaan ibu Joonsoo. ” Aku dengar kau sangat membantu nenek..” kata ibu Joonsoo lagi. ” Ah…aku orang yang menerima semua permintaannya…” kata Dan Tae. Setelah itu Dan Tae berpamitan. ” Dia orang yang mencari JoonPyo kan?” tanya Yeom Tae Hee pada kakaknya. Manager Yeom mengangguk sambil menatap Dan Tae lekat – lekat.

Yeom Tae Hee dan kakaknya Yeom Tae Cheol, mendengarkan hasil rekaman mereka. Tae Hee terlihat sangat khawatir. Dia takut jika nenek berhasil menemukan Joonpyo nantinya dengan bantuan Dan Tae. Tapi Tae Cheol mengatakan bahwa satu – satunya saksi pada saat itu adalah ibunya JoonPyo dan ibu JoonPyoo sudah meninggal karena kecelakaan. Setelah itu JoonPyo kehilangan ingatan dan kemampuan berbicaranya. Jadi sulit kemungkinan dia akan kembali. Itu terjadi 26 tahun yang lalu. Bagaimana mungkin dia bisa kembali setelah semua kemungkinan di atas? ” Hanya ada 2 kemungkinan. Dia hidup dengan hilang ingatan atau dia mati..” kata Tae Cheol. ” Dia tak boleh kembali dan dia tak boleh hidup. Jika kau tak ingin dia berada di posisi dimana dia seharusnya berada, kau tahu apa yang harus kau lakukan. ” kata Tae Hee.

Yeom Tae Cheol datang mengunjungi kantor hukum Dan Tae. Dia bertemu dengan bibi Jiwon. Di saat bibi Jiwon menerima telepon dari kliennya, Tae Cheol melihat sekeliling. Dia melihat foto di meja Dan Tae. Foto keluarga Dan Tae. Ayah dan Ibu Dan Tae juga ada di sana. Tae Cheol sangat terkejut melihatnya. Ingatannya kembali ke masa itu.

Di sat dia berhasil membawa JoonPyo kecil dan menculiknya. Dia menitipkan JoonPyo pada ayah Dan Tae, sersan Ahn. Yeom Tae Cheol meminta agar sersan Ahn menjaga JoonPyo kecil selama 1 hari. ” Ada apa? Apa yang terjadi?” tanya Sersan Ahn. Namun Tae Cheol tak menjawab. Dia hanya terus meminta sersan Ahn menjaga JoonPyo, dan besoknya akan dia jemput kembali. Yeom Tae Cheol memberinya beberapa uang untuk dibelikan mainan. Setelah itu dia pergi meninggalkan ayah Dan Tae yang kebingungan.

Keesokan harinya, tanpa sengaja Sersan Ahn mendengar percakapan antara Yeom Tae Cheol dan Tae Hee adiknya. Dia mengatakan bahwa akan memastikan JoonPyoo mati. Mendengar hal ini, Sersan Yeom terkejut. Dia berencana untuk menyelamatkan JoonPyo. Tak ingin JoonPyo dibunuh oleh sersan Yeom. Oleh karena itu,  saat sersan Yeom meminta JoonPyo kembali, sersan Ahn mengatakan bahwa Joonpyo sudah menghilang. Yeom Tae Cheol marah dan meminta Sersan Ahn untuk mencari Joon Pyo.

” Jadi…Dan Tae adalah anak laki – laki sersan Ahn? ” tanya Tae Cheol pada dirinya sendiri. Saking shocknya dia menjatuhkan beberapa barang dari meja Dan Tae. ” Apakah kau baik – baik saja?” tanya bibi Jiwon. Dia melihat wajah Tae Cheol dalam keadaan tidak baik. Tae Cheol mengatakan bahwa dia baik – baik saja dan akan segera kembali lain waktu.

Ibu Gongshim menjual kosmetik kepada Ibu Joonsoo. Ayah Joonsoo berencana akan mentraktir pertemuan sahabat – sahabat ibu Joonsoo. ” Ya.. tapi dia tak bisa datang…dia sibuk mencari sekertaris baru…jadi aku yang akan membayarnya. ” kata Ibu Joonsoo mendengar bahwa suami Tae Hee akan mencari sekertaris baru, ibu Gongshim penasaran m em ngapa sekertaris yg lama keluar. Sekertaris yang lama adalah Gongshim. Jadi dia ingin tahu alasan Gongshim keluar. Tae Hee mengatakan bahwa sekertaris itu bukan keluar melainkan dia yang memecatnya. Ibu Gongshim tentu saja terkejut. Dia bertanya mengapa Tae Hee memecatnya dengan suara yang cukup keras. ” Aih…kau mengagetkanku…Ya..aku memecatnya. Dia berusaha menjalin pertemanan dengan anakku. Dia harusnya tahu dimana posisinya..” kata Tae Hee. Ibu Gongshim tak menjawab.

Sementara itu Gongshim masih sibuk mencari kerja ke sana – kemari. Bahkan dia bertanya pada salah satu karyawan apakah dia dibayar tepat waktu oleh perusahaan. Hal ini dia lakukan karena dia sudah banyak ditipu.

Ibu dan ayah Gongshim merasa bersalah. Gongshim dituduh melakukan sesuatu yang bukan salahnya, tetapi dia malah dipecat. Dia bohong kepada orang tuanya karena Gongahim terlelu mengkhawatirkan mereka. Gongshim berbohong mengatakan bahwa dia keluar karena tak ingin membuat orang tuanya kecewa. ” Ini semua salahku. Aku yang tak berguna sehingga membuat kalian tersiksa. ” kata ayah Gongshim. ” Hanya karena aku menjual make up kepadanya, aku membiarkan dia mengatakan hal yang buruk tentang Gongshim. Aku tak bisa berkata apa – apa dan aku bahkan mengucapkan terima kasih padanya…” kata Ibu Gongshim sambil memukul dadanya. Terasa sakit disana dan dia pun mulai menangis.

Yeom Tae Hee datang ke pertemuan sahabat – sahabatnya dan dia disambut dengan meriah. Tentu saja karena dia yang akan membayar semua jamuannya. Tiba – tiba ibu Gongshim datang dengan pakaian rumahnya, Joo Jae Boon. Dia menatap Tae Hee dengan penuh dendam. Tae Hee tentu saja menghinanya karena berpakaian seperti itu. Dia terlihat seperti ibu – ibu penjual di pasar. Jae Boon tak mengatakan apapun. Kemudian dia menarik tangan Tae Hee, merangkul pinggangnya, memutarnya kemudian menjatuhkan tubuk Tae Hee ke tanah. Semua yang ada di sana histeris. Tae Hee berteriak kesakitan. ” Apa kau gila???!!! ” kata Tae Hee. Kemudian Jae Boon mengatakan bahwa dia adalah ibu Gongshim. Tae Hee telah salah menuduh anaknya dan kemudian memecatnya. Tae Hee meminta sahabatnya untuk memanggil polisi. ” Baiklah..panggillah polisi. Semua panggil Polisi!!  Aku akan memanggil media dan mengatakan bahwa kau sudah memecat anakku yang tak bersalah. ” kata Jae Boon. Tae Hee kemudian mengurungkan niatnya untuk memanggil polisi. Tak lupa Jae Boon meminta Tae Hee untuk mengembalikan semua make up yang ia beli. Karena Jae Boon tak akan menjualnya kepada Tae Hee.

GongMi datang ke Star Grup karena ayah Joonsoo ingin bertemu orang yang sudah menyelamatkan nyawa anaknya. Mereka mengobrol. Namun disebelahnya, Tae Hee terlihat sedang memijit – mijit bahunya. Ayah Joonsoo sangat terganggu akan hal itu. ” Aku pikir ototku sedikit tertarik..” kata Tae Hee. ” Pergilah melakukan pijat atau massage..kau memganggugu..” kata ayah Joonsoo. Kemudian ayah Joonsoo tahu bahwa GongMi adalah seorang pengacara. Dia kemudian menawarkan pekerjaan untuk di Firma Hukum Star Grup. GongMi tak menyangka akan ditawari pekerjaan seperti itu. Dan dengan senang hati GongMi menerimanya.

Gongshim terkejut dengan kedatangan Joonsoo di tempat kerjanya yang baru. Restoran Galbi. Tak menyangka dia tahu bahwa Gongshim bekerja disana. Dan Tae yang memberi tahu Gongshim. Gongshim terlihat sibuk karena pelanggan di sana cukup lumayan ramai. Joonsoo pun meminta Gongshim untuk melayani konsumennya terlebih dahulu. Joonsoo hanya bisa menyaksikan Gongshim yang sibuk melayani pembeli.

Joonsoo pulang ke rumah dengan membawa bungkusan Galbi. Ibunya merasa heran mengapa Joonsoo membawa daging dari luar. Joonsoo tak menanggapi pertanyaan ibunya. Ibunya kemudian mengatakan bahwa dia sudah memperkerjakan GongMi di firma hukum mereka. Joonsoo agak sedikit terkejut. Ibu Joonsoo komplain dengan apa yang dilakukan Joonsoo. Ketika dia tak hadir saat makan malam dengan Gongmi. Padahal menurut ibu Joonsoo, GongMi sudah menolong nyawa Joonsoo. ” Aku akan meminta maaf padanya.” kata Joonsoo. ” Minta maaflah sebelum kalian bertemu di kantor. Undang dia juga di pembukaan restoran mu nanti. ” kata Ibu Joonsoo. Joonsoo menyanggupinya dengan mengatakan bahwa dia akan menelpon GongMi.

Joonsoo terdiam sejenak di kamarnya. Memegang ponselnya. Kemudian dia pun memutuskan untuk menelpon GongMi. GongMi tank menyangka bahwa dia juga akan diundang di pembukaan restoran Joonsoo. Dia pun tersenyum lebar.

Keesekon harinya, GongMi bersiap untuk pergi ke pembukaan restoran. Dia melihat dirinya sendiri di depan cermin dan tersenyum puas. GongMi keluar pintu tumah dengan langkah meyakinkan. Tiba – tiba dia bertabrakan dengan Dan Tae. Celakanya, tangan Dan Tae pada saat itu sedang memegang makanan dan bumbu makanannya mengotori pakaian GongMi. GongMi memarahi Dan Tae dengan kasar. ” Gongshim Eonnie…kita sama – sama bertabrakan. Jadi seharusnya kita berdua yang lebih hati – hati. ” kata Dan Tae. Tapi GongMi menuduh Dan Tae melakukan ini dengan sengaja. Dan Tae merasa bahwa GongMi audah keterlaluan dengan tuduhannya. GongMi kemudian mengambil makanan Dan Tae yang terjatuh dan mengusapkannya ke baju Dan Tae hingga baju Dan Tae kotor terkena makanan. ” Mulai dari sekarang…jangan menabrakku lagi…karena kau sangat mengangguku…” kata GongMi langsung masuk kembali ke dalam rumah.

Akhirnya nenek mau menghadiri pembukaan restoran Joonsoo. Meskipun tidak begitu antusias, tapi nenek menyempatkan untuk datang. Joonsoo sangat berterima Kasih karena nenek sudah datang. ” Aku datang karena alasan bisnis..” kata nenek. Ibu Joonsoo bertanya mengapa GongMi belum datang. Joonsoo mengatakan kepada ibunya bahwa dia sudah mengundang GongMi untuk datang.

GongMi sebenarnya sudah tiba di luar restoran. Namun dia mengurungkan kembali niatnya untuk masuk karena dia melihat keakraban yang terjadi antara Dan Tae dan Joonsoo. Joonsoo mengundang Dan Tae juga sebagai sahabatnya. GongMi langsung melangkah keluar dan bertanya – tanya mengapa Joonsoo dan Dan Tae memiliki hubungan yang sangat dekat.

Dan Tae menemui nenek. Nenek sangat senang melihat Dan Tae ada di sana. Keakraban mereka berdua dilihat oleh ibu Joonsoo, Tae Hee. ” Joonsoo…apakah kau mengundang pria bernama Ahn Dan Tae?” tanya Tae Hee. ” Ya..aku mengundangnya…kenapa?” tanya Joonsoo balik. Ibunya tak menjawab. Hanya mengatakan tak apa – apa. Dia terus menanyakan keberadaan GongMi karena hingga acara hampir selesai, dia tak kunjung datang.

Dan Tae dan bibi Jiwoon datang ke restoran yang dulu sering mereka kunjungi. Ayah Dan Tae juga sering berkunjung ke sana. Kemudian bibi pemilik restoran memberikan sesuatu kepada Dan Tae. Bibi itu mengatakan bahwa ayah Dan Tae meninggalkannya di restoran. Setelah di cek ternyata itu paspor ayah Dan Tae. Bibi Jiwon terlihat sangat gugup. Dan Tae masih mengira bahwa mungkin ayahnya sudah memperbaharui paspor dan meninggalkan paspor lamanya di sana. Sedangkan bibi Jiwon berpikiran lain. Kakak iparnya masih ada di Korea. Surat kecil yang dia tinggalkan sewaktu dia meninggalkan rumah sakit, yang mengatakan bahwa dia ke Filipina adalah bohong.

Di kantornya, Dan Tae terus memandangi paspor ayahnya. Terlihat bahwa dia sedang memikirkan sesuatu. Dia pun memasukkan paspor itu ke  dalam laci mejanya dan menguncinya.

Joonsoo kembali datang ke toko dimana Gongshim bekerja. Kali ini dia menunggu hingga Gongshim selesai dalam pekerjaannya. Gongshim kemudian memesan daging galbi untuknya dan Joonsoo. Gongshim berusaha terlihat ceria. Dia mengoceh ke sana kemari. Mulai dari daging galbi, sampai pekerjaan paruh waktunya. Joonsoo hanya tersenyum dan mendengarkan. Sampai akhirnya dia mengatakan itu, Gongshim…bolehkah aku memiliki perasaan untukmu? Aku menyukaimu…Gongshim…”

Gongshim teringat kembali saat dulu pertama kali bertemu dengan Joonsoo. Dia sangat baik. Dia mengatakan bahwa Gongshim sangat lucu di saat semua pria menjauhinya. Dia menolong Gongshim memperbaiki kursi kesayangannya. Gongshim terdiam. Melamun. Sampai akhirnya Dan Tae datang dang membuyarkan lamunannya.

Dan Tae bertanya pada Gongshim apakah Gongshim sedang memikirkan sesuatu. ” Ya…aku sedang memikirkan sesuatu. ” katanya. Namun dia tak mau bercerita tentang apa yang dipikirkannya. Dan Tae tak mau memaksanya. Dia pun melangkah menuju pintu rumahnya. Namun dia kembali lagi ke Gongshim dan mengatakan bahwa rumahnya banjir lagi. Pipa air kembali rusak.

Tak ada pilihan lain untuk Dan Tae selain menginap di rumah Gongshim. Ibu Gongshim pun meminta Gongshim untuk memanggil tukang pipa dan memperbaikinya besok. Gongshim mengambilkan selimut untuk Dan Tae. ” Kau mungkin akan sedikit merasa tidak nyaman..tapi kau harus tidur disini malam ini..” kata Gongshim. Dalam hati Dan Tae sangat senang karena dia bisa tinggal serumah dengan Gongshim. Dia tak peduli di kamar lotengnya banjir lagi atau tidak. Ibu dan ayah Gongshim mengucapkan selamat malam. Gongshim juga berjalan menuju kamarnya. ” Gongshim…” panggil Dan Tae. Gongshim menoleh pada Dan Tae. Dan Tae mngedipkan sebelah matanya dan mengucapkan selamat malam sambil tersenyum. Gongshim bergidik ngeri sambil mengatakan, ” Apakah matamu sakit?” lalu diapun terus berjalan masuk ke kamarnya.

Gongshim terus gelisah. Tak bisa tidur malam itu. Dua kemudian keluar untuk mengambil aegelas air. Dia melihat Dan Tae yang tertidur di sofa. Selimutnya terbuka. Perlahan, Gongshim mendekatinya dan memperbaiki letak selimut Dan Tae. ” Huaaaaaa!!!!!” Dan Tae tiba – tiba membuka matanya dan mengagetkan Gongshim. Gongshim terjerembab ke belakang karena kaget. Dia marah pada Dan Tae mengapa berpura – pura menutup matanya. ” Aku tidak berpura – pura. Aku mencoba tidur dengan menutup mataku. Apakah kau tak akan menyangka bahwa aku akan membuka mataku?” tanya Dan Tae usil. ” Aku menutupimu dengan selimut karena selimutmu kemana – mana..” kata Gongshim. Kemudian dengan sengaja dia mengacak – acak selimutnya kemudian meminta Gongshim untuk menutupinya dengan selimut. Tapi yang terjadi adalah, Gongshim melempar selimut tsb ke muka Dan Tae.

Dan Tae usil lagi. Kali ini berharap Gongshim datang untuk memperbaiki selimutnya. Ada seseorang yang datang dan memperbaiki selimutnya. Dan Tae mengagetkannya lagi, dan PLAAAAKKKKKK…sebuah tamparan mendarat di pipinya. Dan Tae meringis  kesakitan. Dia adalah ayah Gongshim. Sama dengan Gongshim, ayah Gongahim juga kaget. ” Kenapa kau melakukan itu? Aku kaget setengah mati. Dasar orang aneh..” katanya sambil meninggalkan Dan Tae yang masih kesakitan memegangi pipinya.

Keesokan harinya, mesin cuci Dan Tae juga tak berfungsi. Ayah GongMi meminta GongMi untuk membantu Dan Tae memasukkan pakaian ke mesin cuci. Setelah peristiwa yang terjadi kemarin, hubungan mereka agak canggung. Dan Tae sepertinya agak sedikit takut dengan GongMi yang galak. GongMi,  melihat keakraban yang terjadi kemarin antara Joonsoo dan Dan Tae, dia agak sedikit melunak sifatnya kepada Dan Tae. GongMi bahkan meminta maaf atas apa yang sudah ia lakukan kemarin pada Dan Tae. ” Ah…tak apa..aku yang ceroboh..” kata Dan Tae. ” Karena kita bertetangga, mari kita memiliki hubungan yang lebih baik ke depannya..” kata GongMi.

Dan Tae sarapan bersama keluarga Gongshim. Dan Tae terus berterriak memanggil nama Gongshim untuk diajak sarapan. Sementara Gongshim sedang merapikan wignya di kamar. ” Dia merasa seperti rumah ini miliknya saja..” kata Gongshim. Gongshim terkejut begitu melihat Dan Tae sedang memilah – milah ikan dengan tangannya. Ayah,  Ibu serta GongMi terlihat jijik . Dan Tae mengatakan bahwa dia sudah mencuci tangannya jadi mereka semua tak perlu khawatir. Dan Tae kemudian menjilat – jilat sisa ikan  di tangannya semakin membuat keluarga Gongshim geli melihat cara makannya.

Tak lupa dia memberikan mata ikan kepada Gongshim. Gongshim tak tahu harus berbicara apalagi untuk menghadapi Dan Tae. Dan yang membuat heran Dan Tae serta Gongshim adalah, GongMi yang berbaik hati mengambilkan Dan Tae tissue untuk mengelap tangannya. Setahu mereka, GongMi paling tidak suka dengan Dan Tae.

Dan Tae senang saat melihat bibit bunga mataharinya sudah mulai tumbuh. Ketika Gongshim datang, dengan semangat dia memberitahu bahwa bibit bunga matahari audah tumbuh. Tapi tanggapan Dan Tae tak sesuai dengan harapannya. Gongshim terlihat tidak senang. Setahunya, Gongashim yang paling mengharapkan bibitnya tumbuh. Gongshim mengatakan ada sesuatu yang harus dikatakan pada Dan Tae. ” Aku sudah tahu dari semalam bahwa ada yang kau pikirkan. Apa itu? Katakan padaku…” kata Dan Tae. ” Aku akan pergi ke Jeju….” kata Gongshim. Ekspressi wajah Dan Tae langsung berubah. Gongshim diterima di perusahaan hortikultur di Jeju. Dan Gongshim ahli dalam bidang itu dia merasa ini kesempatan yang Bagus. Mungkin dia akan tinggal di sana selama 2 tahun. Setelahnya Gongshim bisa diberi kesempatan untuk dipindah ke Seoul. Dan Tae Shock. Dia memegang kepalanya. Tak tahu apa yang haris dikatakan dengan rencana kepergian Gongshim yang tiba – tiba ini.

Joonsoo tak bisa konsentrasi penuh pada pekerjaannya. Dia terus menatap boneka anjing yang diberikan Gongshim padanya. Teringat jawaban Gongshim atas pengakuan cintanya kemarin. Gongshim mengatakan bahwa saat ini dia butuh waktu untuk lebih mencintai dirinya sendiri. Kalaupun ada seseorang yang mengatakan Cinta padanya, dia akan berfikir bahwa orang itu merasa kasihan padanya. Dia merasa bahwa dia adalah orang yang penuh dengan kesalahan. Joonsoo sudah meyakinkan Gongshim bahwa dia bukan orang seperti itu. Apa yang ia rasakan adalah benar Cinta. ” Aku sangat senang saat pertama kali kau mengatakan bahwa kita adalah teman. Dan perasaanku tak berubah semenjak itu. Gongshim hanya meminta dukungan pada Joonsoo sampai dia mendapatkan kepercayaan diri untuk dirinya sekarang. Dukungan yang selalu Joonsoo berikan kepada Gongshim selama ini.

DanTae masuh shock. Dia tak ingin Gongshim pergi. Dia berusaha melarang Gongshim pergi. Gongshim mengatakan bahwa dia sudah membayar tiket untuk penerbangannya ke Jeju lusa. ” Mengapa kau melakukan ini? Kau tak bisa melakukan ini. Tak bisakah kau pergi ke Jeju hanya 3 hari?” kata Dan Tae. Gongshim merasa dirinya sangat menyedihkan dan memalukan. Dan Dan Tae tahu akan hal itu. Dia akan melakukan yang terbaik untuk dirinya sendiri. Dan Tae bahkan masih terus membujuk Gongshim. Berharap Gongshim dapat merubah pikirannya. Namun tampaknya tidak. Gongshim kemudian pamit bahwa dia harus mengepak barang dan pamitan juga kepada kedua orang tuanya. Sementara DanTae benar – benar panik dan bingung.

DanTae terbangun dari tidurnya. Masih memikirkan kepergian Gongshim. Tak ada cara lain. Dia harus mengatakan bahwa dia tak ingin Gongshim pergi. Dia pun memanggil Gongshim ke atap. ” Aku mengerti bahwa kau harus pergi ke Jeju. Tapi kali ini aku akan egois. Aku berbicara ini untuk diriku sendiri. Aku tak ingin kau pergi. “kata DanTae. Dia senang bisa melihat Gongshim setiap kali dia membuka pintu. Melihat Gongshim saat akan berangkat kerja. Bahkan moment dia menginap di rumah Gongshim adalah moment paling beruntung baginya. Jika Gongshim pergi ke Jeju, itu berarti dia tak bisa melihat Gongshim lagi. ” Jika kau pergi…aku tak tahu bagaimana aku mengatasi diriku sendiri. ” kata Dan Tae. Keduanya saling menatap. Gongshim mulai bimbang. Dia melihat kesungguhan di mata Dan Tae yang tak menginginkan dirinya pergi.

Keesokan harinya, Dan Tae kembali menyelidiki pria yang menghubungi nenek. Dia mengecek Cctv dan melihat sosok ayahnya melintas disana. Dia pun memeriksa paspor ayahnya. Sebelumnya dia sudah membuat perkiraan bahwa orang yang menghubungi nenek adalah orang yang melakukan perjalanan dari Philipina ke Korea antara tanggal 18 April dan 26 April. Pada saat dia melihat paspor ayahnya, ayahnya melakukan perjalanan dari  Philipina ke Korea pada tanggal 23 April. Dia menyambungkannya dengan sosok yang pernah dia lihat di Yang Pyeong disaat dia mengunjungi pohon itu. Ternyata pria yang kabur itu benar ayahnya.

Bibi Jiwoon mengirim pesan teks pada ayah Dan Tae agar mengurus segala sesuatunya sebelum pohon iti dipindahkan besok. Bibi Jiwoon juga memberitahu Dan Tae bahwa tak perlu mengkhawatirkan pohon itu. Mereka sudah mengurusnya. DanTae pun mengatakan bahwa itu Bagus.

Dan Tae terus berpikir. Ayahnya sangat menyayangi pohon itu. Apa yang ayahnya sembunyikan di bawah pohon itu?

Keesokan harinya dia memutuskan untuk mengunjungi pohon itu. Dan benar saja dia melihat ayahnya sedang menggali di bawah pohon itu. Dan Tae shock. Semua yang ada dipikirannya kini mendekati kenyataan. Hari itu adalah hari kepergian Gongshim ke Jeju. Dan Tae mulai menitikkan air mata. Terkejut sekaligus tak percaya. Dan Tae tak bisa menahan perasaannya. Dia pergi meninggalkan pohon itu dan ayahnya dengan perasaan kacau.

Sementara Gongshim, tersenyum melihat bibit bunga mataharinya mulai tumbuh. Dia juga menunggu Dan Tae. Tapi dia tak melihat ada tanda – tanda kehadiran Dan Tae di sekitarnya. Tiba – tiba pandangannya tertuju pada sesuatu…..

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Exit mobile version