Home Drama Korea Kdrama News Sinopsis Beautiful GongShim – Eps 19

Sinopsis Beautiful GongShim – Eps 19

0

” Ahn Soo Young,  mengapa kau tak mendengarkanku?  Seharusnya kau mendengarkanku sewaktu kita bertemu di Arboretum waktu itu… Lihatlah dirimu sekarang… ” kata Yeom Tae Cheol sambil menatap ke arah Ahn Soo Young palsu.

1

Perlahan TaeCheol mulai melepas alat bantu pernapasan Ahn Soo Young.  Joonsoo dan DanTae terlihat sangat tegang.  Saking tegangnya,  Joonsoo sampai memegang tangan DanTae.

TaeCheol kemudian menelpon adiknya TaeHee.  Dia menanyakan soal uang yang TaeCheol minta.  Setelahnya,  TaeCheol berniat untuk bertemu dengan TaeHee.  Joonsoo dan DanTae yang mendengarkan percakapan tsb secara sembunyipun memutuskan untuk mengikuti Yeom TaeCheol.

Setelah melepas alat bantu tsb,  Yeom TaeCheol segera berlari keluar rumah sakit.  Dia memberhentikan sebuah taksi kemudian meluncur meninggalkan rumah sakit.  DanTae dan Joonsoo segera menyusul bersama dengan Ho Joong.  Mereka mengikuti kemana Yeom TaeCheol pergi. Ho Joong mengatakan bahwa sebenarnya DanTae bisa saja menangkap Yeom TaeChe disaat dia melakukan tindakannya di rumah sakit.  Tapi DanTae malah tidak melakukannya.  Alasan DanTae adalah mereka belum mempunyai bukti yang cukup kuat untuk menuduh Yeom TaeCheol.  Satu – satunya cara adalah seperti yang sedang mereka lakukan saat ini,  sampai mereka bisa menemukan bukti yang solid.

Yeom TaeHee sedang gelisah menunggu kakaknya yang tak kunjung datang.  Dia telah menyiapkan uang untuk diberikan kepada kakaknya. Begitu Yeom TaeCheol datang,  TaeCheol langsung masuk ke mobil TaeHee.  Dia memastikan bahwa uang yang dibawa TaeHee berjumlah 1 juta dollar.  ” Jika aku tahu bahwa akan sejauh ini,  aku seharusnya tidak lari ketika aku melihatmu membawa JunPyo.  Aku seharusnya menghentikanmu! ” kata TaeHee.  TaeCheol mengatakan bahwa apa yang dikatakan TaeHee adalah hal yang tidak masuk akal.  TaeHee memastikan bahwa uang tsb diberikan oleh Ahn SooYoung.  Setelahnya Ahn Soo Young tak akan kembali ke Korea lagi.  ” Ya.. Aku akan langsung memberikan uang ini kepadanya ketika aku bertemu dengannya.  ” kata TaeCheol.  TaeHee sama sekali tak mengetahui apa yang sudah diperbuat oleh kakaknya.  Dia tak tahu bahwa kakaknya telah melakukan percobaan pembunuhan kepada Ahn Soo Young.  TaeCheol segera berpamitan.  Sementara Joonsoo,  DanTae dan Ho Joong mengamati mereka dari jauh. Joonsol mengatakan bahwa dia akan mengecek blackbox mobil milik ibunya nanti.  Untuk mengetahui apa yang mereka bicarakan di mobil.  Ketika mereka melihat TaeChe keluar dari mobil,  merela tahu bahwa TaeCheol membawa tas yang berisi uang. ” Dia mungkin akan kembali ke kantor dan akan mengambil uang yang ua simpan.  Setelah itu dia baru akan pergi ke luar negeri.  ” kata DanTae.  Joonsoo juga mengetahui perihal uang yang ditimbun oleh Yeom TaeCheol.  Sedangkan DanTae juga mengetahui jadwal keberangkatan pesawat Yeom TaeCheol.  Mereka pun kembali mengikuti mobil Yeom TaeCheol.

Benar saja,  Yeom TaeCheol kembali ke kantornya untuk mengambil semua uangnya yang ia simpan di dalam brankas.  Uang itu dia masukkan semua ke dalam koper.  Yeom TaeCheol juga mengambil paspo beserta tiket keberangkatannya.  Dia berniat untuk pergi ke luar negeri dengan membawa uang simpanan dan uang yang sudah TaeHee berikan padanya.

Sampai di tempat parkir,  Yeom TaeCheol memasukkan semuanya ke dalam mobilnya.  Tiba – tiba DanTae datang dan memukulnya dari belakang.  ” Kau pikir kau akan pergi ke mana setelah kau membunuh ayahku?!! ” tanya DanTae sambil menarik kerah TaeCheol.  TaeCheol terlihat ketakutan.  DanTae tak melepaskan genggamannya pada TaeCheol. Dari arah belakang terdengar sirine mobil polisi.  Tiba – tiba dari belakang,  Joonsoo datang dan langsung memukul DanTae.  DanTae terjatuh,  kemudian dia segera menarik lengan Yeom TaeCheol untuk masuk ke dalam mobilnya.  Yeom TaeCheol menurut dengan Joonsoo.  Dia mendengar suara mobil polisi makin mendekat.

Dantae bangun saat Joonsoo dan TaeCheol sudah pergi dengan mobilnya.  Tak lama mobil Ho Joong datang.  Ternyata suara sirine tadi bukanlah sirine dari mobil polisi.  Melainkan dari mobil Ho Joong.  DanTae mengucapkan terima Kasih pada Ho Joong karena telah membantunya hari itu.

TaeCheol mengucapkan terima Kasih kepada Joonsoo karena sudah menyelamatkannya.  Joonsoo melarang TaeCheol untuk menghubungi siapapun dengan ponselnya.  Tiket dan uang TaeCheol tertinggal di mobil.  Joonsoo mengingatkan bahwa bisa saja DanTae melacaknya jika TaeCheol menghidupkan ponselnya.  TaeCheol pun membenarkan kata – kata Joonsoo.  Kemudian dia mematikan ponselnya.  ” Kau juga tidak bisa pergi ke bandara sekarang.  Mungkin saja DanTae sudah menelpon polisi dan menunggumu di sana.  ” kata Joonsoo.  Joonsoo juga berkata bahwa dia akan membawakan uang pamannya nanti jika suasananya sudah tenang.  TaeCheol benar – benar terlihat sangat kesal pada DanTae.  ” Lalu dimana aku harus bersembunyi? ” tanya TaeCheol.  Joonsoo mengatakan bahwa dia tahu tempat yang Bagus untuk bersembunyi.  Joonsoo pun membawa TaeCheol kesana.

Tempat persembunyian itu adalah sebuah kontainer bekas yang disulap menjadi sebuah kamar.  Kamar tsb terletak di tengah – tengah ladang.  Joonsoo mengambil kunci kamar tsb dari bawah pot.  Joonsoo mengajak TaeCheol untuk masuk ke dalam ruangan tsb.  Joonsoo mengatakan bahwa dia mengetahui ruangan tsb dari temannya.  ” Ya.. Aku rasa tidak akan ada yang tahu tempat ini.. ” kata TaeCheol.  ” Paman.. Aku pikir kau tidak akan bisa pergi dengan pesawat.  Aku akan membantumu untuk bisa pergi dengan menggunakan kapal.  ” kata Joonsoo.  TaeCheol sangat mendukung ide Joonsoo.  Joonsoo berjanji akan secepatnya memberitahu pamannya jika dia sudah bisa mendapatkan jadwal.  Joonsoo berpesan agar pamannya tidak keluar dari kamar tsb dan jangan mengaktifkan ponselnya.  TaeCheol menuruti apa kata Joonsoo.  Setelah mengunci kamar kontainer tsb,  Joonsoo menghubungi DanTae.  Joonsoo mengatakan bahwa pamannya sudah masuk ke dalam kontainer yang disebutkan oleh DanTae.  ” Aku akan mengambil black box di mobil ibuku dan akan menyerahkan kepadamu.  ” kata Joonsoo.  ” Baiklah.. Aku akan menunggumu disini.. ” kata DanTae.

TaeHee sedang melamun ketika Joonsoo masuk rumah.  Lamunannya buyar ketika Joonsoo memanggilnya.  TaeHee sedikit terkejut melihat Joonsoo datang.  ” Ibu.. Apakah kau akan pergi ke suatu tempat?  ” tanya Joonsoo.  ” Owh…. Ya.. Aku harus pergi ke suatu tempat. Lalu bagaimana denganmu? ” tanya Ibunya.  Joonsoo menjawab bahwa ada sesuatu yang perlu ia ambil dari kamarnya.  Ibunya akan membuatkan minuman organik untuk Joonsoo.  TaeHee melihat wajah anak laki – lakinya sangat kelelahan.  Joonsoo pun tak mengatakan apapun.

Joonsoo mengambil kunci mobil ibunya yang tergeletak di meja.  Kemudian dia menuju ke bagasi dan masuk ke dalam mobil ibunya.  Dia mengambil rekaman blackbox ya g terdapat di mobil ibunya.

Dia memberikan rekaman percakapan tsb kepada DanTae.  Joonsoo mengatakan pada DanTae agar memberitahunya jika DanTae sudah selesai mendengarkan percakapan tsb.  ” Baiklah. ” kata DanTae.  Joonsoo pun menunggu di luar.  DanTae mulai membuka rekaman percakapan tsb dan mendengarnya.

DanTae menghampiri Joonsoo yang sedang menunggu di luar.  ” Apakah kau sudah memeriksanya?  Apakah kau menemukan percakapan yang bisa kau gunakan untuk bukti? ” tanya Joonsoo.  ” Joonsoo.. Ada yang lebih penting dari itu.  Sepertinya kau salah tentang ibumu.  Tetapi sebaiknya kau masuk dan dengarkan sendiri.  ” kata DanTae.  Joonsoo pun menurut.  Dia masuk dan mendengarkan percakapan rekaman tsb.  Dari rekaman tsb Joonsoo mengetahui bahwa ibunya tidak terlibat penculikan JunPyo.  Ibunya hanya menyaksikan kejadian tsb namun memilih untuk tak berbicara.  Ibu Joonsoo juga tidak berniat untuk membunuh ayah DanTae.  Dia hanya ingin membuat ayah DanTae diam dengan sejumlah uang.  Joonsoo tahu apa yang sebenarnya terjadi sekarang.  DanTae dan Joonsoo sudah mengetahui kebenarannya sekarang.  DanTae meminta Joonsoo untuk pulang.  Karena kemungkinan Kim Gol Bong sudah datang ke rumah Joonsoo untuk menemui Yeom Tae Hee.

Kim Gil Bong datang dan menemui TaeHee.  Awalnya TaeHee tidak mengenali Kim Gil Bong.  Sampai akhirnya dia ingat bahwa Kim Gil Bong adalah orang yang memberinya notes kecil sewaktu di Arboretum.  ” Bagaimana bisa kau menemukan tempat ini? ” tanya TaeHee.  Kim Gil Bong memberitahu Tae Hee tentang orang yang memintanya untuk menyampaikan notes tsb.  Dia menunjukkan foto Joonsoo.  Tentu saja TaeHee shock bukan main.  Kim Gil Bong kemudian pergi tanpa mengatakan apapun.  TaeHee berusaha memanggilnya tapi diabaikan oleh Kim Gil Bong.  ” Bagaimana ini?  Joonsoo sudah mengetahui semuanya?  ” kata TaeHee panik.  Ternyata DanTae meminta bantuan Kim Gil Bong untuk menyampaikan perihal tsb kepada TaeHee.  Entah apa maksudnya.  DanTae berterimakasih atas bantuan Kim Gil Bong.  ” Tak apa…. Aku berharap Ahn Soo Young segera sembuh.. ” kata Kim Gil Bong.

Ibu Joonsoo menangis di hadapan Joonsoo.  Taehee benar – benar merasa bersalah.  Dia malu kepada anaknya sendiri sampai tidak mampu menatap mata anaknya.  Joonsoo tak tahan melihat ibunya yang terus menangis.  Dia tak kuasa menahan air matanya juga.  Joonsoo berusaha menenangkan ibunya.  Joonsoo mengatakan bahwa ibunya tak perlu merasa bersalah.  Ibunya hanya memilih untuk diam ketika dia melihat pamannya,  TaeCheol menculik JunPyo.  Ibunya tak merencanakan semua dari awal.  ” Seharusnya aku mengatakan yang sebenarnya… Seharusnya aku mengatakan pada semua apa yang terjadi.  ” kata TaeHee.  Joonsoo terus menenangkan ibunya.  Mengatakan bahwa ibunya tak pernah merencanakan pembunuhan ayah DanTae dari awal.  TaeHee tak bisa menjawab.  Dia hanya bisa menangis sambil memegang tangan anaknya erat – erat.  ” Jangan memaafkan ku Joonsoo… Aku minta maaf… Salahkan aku atas semua yang terjadi.  Kau.. Jangan sampai terluka.. ” kata TaeHee.  Joonsoo memeluk ibunya.  ” Aku adalah anak laki – lakumu.  Anak macam apa yang membenci ibunya sendiri?  Aku tidak membencimu ibu.. ” kata Joonsoo.  TaeHee berkata bahwa dia akan membayar semua yang sudah dia perbuat. Dia hanya meminta agar Joonsoo jangan sampai terluka gara – gara hal ini.  TaeHee terus menangis dalam pelukan Joonsoo.

DanTae teringat kata – kata yang pernah diucapkan GongShim padanya.  Gongshim pernah mengatakan bahwa dia akan lebih menghargai DanTae jika DanTae bisa terbuka tentang semua masalah yang dihadapinya.  DanTae terus memandangi ponselnya.  Nampaknya dia ingin menelpon Gongshim.

Sementara Gongshim bertekad untuk menyelesaikan pekerjaannya di kantor.  Cukup banyak sehingga dia akan lembur.  Beberapa rekannya mengatakan bahwa Gongshim tak perlu melakukan hal tsb.  Namun Gongshim menyanggupi bahwa dia akan menyelesaikan semua hari itu juga.  Tiba – tiba ponselnya berdering.  Dari DanTae.  Gongshim menjawab teleponnya setengah berbisik.  Karena ada rekan kerja lain di sampingnya.  DanTae hanya mengatakan bahwa Gongshim tak perlu mengatakan apapun dan cukup hanya mendengarkan.  ” Aku juga tidak tahu bagaimana duniaku berubah setelah ini.  Aku juga sedikit terkejut.  Tapi… Bagimu… Untukmu… Aku akan tetap menjadi Ahn DanTae. ” kata DanTae.  DanTae akan tetap menjadi DanTae yang suka mengambil makanan di tanah setelah 3 detik.  Tetap menjadi DanTae yang mengedipkan sebelah matanya pada Gongshim.  Gongshim tersenyum.  Tak peduli jika semuanya harus berubah,  DanTae akan selalu menjadi Ahn DanTae yang sama seperti dulu.  Dia juga tidak akan merubah perasaannya pada Gongshim.  ” Aku.  Akan selalu menyukaimu,  Gongshim.. ” kata DanTae.  Gongshim memegang pipinya.  Dia merasakan pipinya memerah.  DanTae terus menekankan bahwa perasaannya tak pernah berubah pada Gongshim.  Cintanya akan tetap sama.  ” Apa kau sudah selesai berbicara? ” tanya Gongshim.  ” Belum… ” jawab DanTae.  DanTae mengatakan bahwa dia sangat merindukan Gongshim.  Gongshim dan DanTaepun berjanji bertemu di tempat mereka biasa bertemu malam itu dengan perasaan bahagia.

DanTae dan Gongshim berjalan dengan perasaan senang ke tempat dimana mereka berdua akan bertemu.  Dalam perjalanannya,  Gongshim melihat DanTae yang sedang berjalan di seberang.  Gongshim berusaha memanggil DanTae,  namun DanTae tak mendengarnya.  Gongshim juga berusaha melambaikan tangannya.  DanTae masih tak melihatnya.  ” Ahn DanTae…!! ” kali ini Gongshim mencoba memanggil lebih keras.  DanTae menoleh dan membalas lambaian tangan Gongshim.  Gongshim,  tanpa melihat kanan dan kirinya,  langsung saja berlari menghampiri DanTae.  DanTae,  dengan kemampuan yang dimilikinya,  dia melihat sebuah truk berjalan perlahan ke arah Gongshim.  Gongshim tak menyadarinya.  Secepat mungkin DanTae berlari ke arah Gongshim.  Dia meraih tubuh Gongshim dan mendekapnya dari belakang.  Truk mengerem tepat di depan keduanya.  Hampir saja truk itu menabrak mereka berdua.  Gongshim memejamkan matanya.  Dia shock.  Sementara DanTae terus memeluknya dari belakang.  Untuk beberapa saat Gongshim terdiam dalam dekapan DanTae.  Sementara DanTae,  sepertinya dia ingat akan sesuatu.  Dia ingat hari itu,  hari disaat ibunya tertabrak mobil tepat di depannya.  Saat itu dia sedang bersama Yeom TaeCheol.  Ibunya mengejarnya agar dia tak ikut bersama Yeom TaeCheol.  Namun naas,  dari arah yang berlawanan sebuah truk dengan laju kencang menghantam tubuh ibunya sehingga ibunya terlempar dan jatuh tak berdaya.  Saat itu adalah saat terakhir JunPyo melihat ibunya.  Gongshim membuka matanya.  Sudah sedikit pulih dari Shock.  Dia berbalik ke belakang dan memandang DanTae.  DanTae memandang Gongshim dengan mata berkaca – kaca.  Membuat Gongshim panik.  Dia bertanya apa yang salah pada DanTae.  ” Aku mengingatnya.. ” kata DanTae pelan.  ” Apa yang kau ingat? ” tanya Gongshim cemas.  ” Aku mengingat semuanya… Semua yang terjadi kepadaku di masa lalu… ” kata DanTae menahan tangisnya.  Gongshim meraih tangan DanTae.  Menggenggam tangan DanTae erat – erat.

Gongshim masih menggenggam tangan DanTae saat DanTae tertidur.  Gongshim menemani DanTae malam itu.Gongshim hendak pulang ketika dia merasa bahwa DanTae sudah terlelap.  Namun ternyata DanTae belum tidur.  Dia bahkan mengajak Gongshim untuk tidur di pelukannya.  ” Jika kau melakukan menyebrang jalan seperti tadi lagi,  aku akan memarahimu.. ” kata DanTae.  ” Kau seorang yang suka mengomel.  ” balas Gongshim.  DanTae meminta agar Gongshim menemaninya sebagai balasan karena Gongshim sudah membuatnya hampir terkena serangan jantung.  ” Baiklah…. ” Kata Gongshim menurut.  Gongshim terbangun ketika DanTae sudah pulas tertidur.  Perlahan Gongshim melepaskan genggaman tangan DanTae yang memegang erat tangannya.  ” Aku berharap kau mengalami tidur yg Indah.  Selamat malam.. ” bisik Gongshim sambil menatap ke arah DanTae yang tertidur pulas.  Gongshim pun berhati – hati keluar kamar DanTae agar tak menimbulkan suara.

Gongshim datang ke supermarket.  Dia bertemu dengan ayahnya yang sedang berbelanja.  Setelah selesai membayar belanjaannya,  ayah Gongshim bertanya darimana Gongshim,  karena ayah Gongshim tak melihat Gongshim berada di kamarnya.  ” Tidak.. Aku baru saja dari kamarku… ” kata Gongshim.  Ayah Gongshim pun mengangguk mengerti.  Ayah Gongshim mengambil belanjaannya dan hendak pulang.  Kemudian dia berbisik ke Gongshim,  ” Gongshim… Aku baru saja melihatmu turun dari atap…. Kena kau… ” kata ayah Gongshim sambil tersenyum.  Gongshim pun terlihat sangat kesal.

 DanTae mendapat kiriman barang – barang ayahnya dari Filipina.  DanTae membuka paket tsb.  Berisi foto – foto dirinya,  ayah dan ibunya sewaktu dia kecil.  DanTae membuka 1 kotak kecil yang berisi lencana dan sebuah cincin. Cincinnya sama persis dengan cincin yang ia temukan di kotak simpanan ayahnya yang berisi baju JunPyo sewaktu kecil.  DanTae kemudian mengambil cincin yang satu lagi.  Dia membandingkan keduanya.  Terdapat perbedaan divisi.  Kemudian dia mengingatnya.  TaeCheol saat itu ingin meminjam kalung JunPyo.  Kalung pemberian nenek dengan nama JunPyo.  Namun JunPyo tidak mau memberikannya.  Neneknya pernah mengatakan bahwa kalung tsb bisa membawa JunPyo kembali ke rumah.  Namun,  TaeCheol mengatakan pada JunPYo bawha JunPyo bisa bermain dengan cincin miliknya.  Cincin TaeCheol memiliki Batu di tengahnya,  JunPyo kecil mengira bahwa cincin tsb bisa mengeluarkan laser.  ” Ini cincin milik Yeom TaeCheol… ” kata DanTae.

Yeom TaeCheol sedang makan ramen sambil kepanasan hari itu.  Dia bertanya – tanya dimana Joonsoo.  Mengapa Joonsoo begitu lama menjemputnya.  Dia mendengar ada suara orang masuk.  TaeCheol mengira itu Joonsoo.  Betapa terkejutnya dia ketika dia mengetahui bahwa yang masuk adalah Ahn DanTae.  ” Direktur Yeom TaeCheol… Mari kita hentikan semua ini.. ” kata DanTae.  TaeCheol tentu saja sangat shock.  Dia tak menyangka bahwa DanTae tahu akan keberadaannya.  DanTae mengatakan bahwa dia sudah mengetahui fakta bahwa Yeom TaeCheol menculik JunPyo 20 tahun lalu.  DanTae meminta agar TaeCheol menyerahkan diri ke kantor polisi.  Karena hanya itu hal terakhir yang bisa dilakukan TaeCheol sebagai manusia.  Tentu saja TaeCheol menolak hal tsb.  Dia mengatakan bahwa DanTae sedang mengatakan hal yang tak masuk akal.  TaeCheol meraih pisau yang ada di dekatnya.  ” Apakah kau ingat ini? ” DanTae menunjukkan cincin milik TaeCheol.  Cincin itu adalah cincin yang diterima Yeom TaeCheol saat dia berada di militer.  Mengapa DanTae memiliki cincin tsb?  Tentu sajaTaeCheol sudah tahu jawabannya.  ” Kau memilikinya?  Bagaimana kau tahu bahwa Cincin itu adalah milikku?  Jika kau tidak punya bukti sebaiknya kau pergi!! ” bentak TaeCheol.  ” Aku adalah buktinya… Aku adalah Seok JunPyo.  Anak yang kau culik 20 tahun lalu… ” kata DanTae.  TaeCheol shock sekali lagi.  DanTae menceritakan semua apa yang dia ingat.  Ingatannya sudah kembali di saat TaeCheol menculiknya.  TaeCheol mengambil kalung JunPyo karena di kalung tsb ada nomor telepon rumah JunPyo.  TaeCheol kemudian menelpon rumah JunPyo untuk meminta uang.  Sementara JunPyo bermain – main dengan cincin TaeCheol dan mengatakan bahwa cincin tsb bisa mengeluarkan laser.  ” Jika aku bukan JunPyo?  Bagaimana bisa aku mengingat itu semua secara detail?  Bukti apa lagi yang kau perlukan? !” kali Ini DanTae yang berteriak.  ” Pergi!!! ” TaeCheol mengacungkan pisau yang dibawanya.  DanTae bergerak mundur.  Dia harus berhati – hati jika tak ingin pisau tsb menyentuh tubuhnya. DanTae dan TaeCheol sempat bertengkar.  Pisau terlepas dari tangan TaeCheol.  Pipi TaeCheol juga sempat terkena pukulan DanTae.  TaeCheol kemudian pergi hendak melarikan diri.

Naas baginya,  begitu keluar dari kontainer tsb,  polisi sudah menunggunya di luar.  Di sana berdiri juga Joonsoo dengan neneknya.  ” Joonsoo… Beraninya kau… ” kata TaeCheol kesal.  Joonsoo sudah mengkhianatinya.  Nenek DanTae pun menampar TaeCheol.  ” Kau keterlaluan… Kau lebih jahat daripada binatang.. ” kata nenek.  Akhirnya polisi menahan TaeCheol dengan tuduhan percobaan pembunuhan pada ayah DanTae.  Polisi membawa Yeom TaeCheol yang terus meronta ingin dilepaskan.

 Nenek terlihat sangat lemas.  Mungkin dia merasa shock dengan apa yang sudah terjadi. ” Semua sudah berakhir JunPyo… ” kata nenek pada DanTae. DanTae mengangguk.  Kemudian dia memapah nenek untuk masuk mobil.  ” Kita sebaiknya pulang.  Kita bicarakan semua di rumah.. ” kata DanTae pada Joonsoo.  Joonsoo hanya bisa terdiam.  Ternyata dugaannya benar selama ini.  DanTae adalah JunPyo.  Tapi,  disaat dia sudah yakin bahwa DanTae bukanlah JunPyo karena tes DNA yang tak cocok,  Joonsoo malah mendapatkan kenyataan bahwa DanTae adalah JunPyo.  Tentu saja kenyataan ini membuatnya sangat terkejut.  Joonsoo masih saja terdiam di tempatnya ketika mobil yang membawa DanTae dan nenek meninggalkan tempat tsb.

Sesampainya di rumah,  ayah dan Ibu Joonsoo berlutut pada nenek untuk memohon ampun.  Ibu Joonsoo,  Yeom Tae Hee menangis,  memohon ampun.  Begitu juga dengan ayah Joonsoo,  Seok Dae Hwang.  Dia memohon agar istrinya dimaafkan.  Joonsoo,  yang melihat kedua orang tuanya memohon pengampunan nenek,  dia memutuskan untuk ikut berlutut bersama mereka.  TaeHee meminta agar hanya dirinya yang dihukum.  Jangan suami dan anaknya,  karena mereka tak tahu apa – apa akan hal itu.  ” Kau.. Adalah orang yang mengetahui penculikan itu.  Bagaimana bisa kau mengatakan kau tak tahu apa – apa saat aku berusaha mencari cucuku selama ini?  Bagaimana bisa kau memintaku berhenti untuk mencari cucuku sendiri?” kata nenek sedih.  DanTae menemani nenek di sampingnya.  ” Aku minta maaf ibu… Aku akan menerima semua hukuman… ” kata TaeHee masih terus menangis.  ” Apakah selama ini kau pernah memikirkan bagaimana JunPyo hidup jauh dari keluarganya selama ini? ” tanya nenek lagi.  TaeHee tak menjawab.  Dia juga tak berani mendongakan kepalanya.  DanTae tak mengatakan sepatah kata apapun.  Lalu nenek mengenalkan bahwa JunPyo itu tepat berada di sebelahnya.  Selama ini dia sangat dekat dengan cucu yang ia cari.  Tentu saja fakta itu membuat ayah,  ibu dan nenek Joonsoo terkejut.

DanTae meminta maaf pada Joonsoo karena dia tak bisa menceritakan hal sebenarnya.  Dia menceritakan kapan pastinya dia tahu bahwa dia adalah JunPyo.  Dan alasannya mengapa dia tak bisa menceritakan kejadian sebenarnya pada Joonsoo.  ” Aku yang seharusnya meminta maaf.. ” kata Joonsoo.  Joonsoo mengatakan bahwa dia tak akan memaksa DanTae untuk memaafkan ibunya.  DanTae berkata bukan haknya untuk memberi keputusan tsb.  Jika memang ibunya merasa menyesal dan tak melakukan hal itu lagi,  tentu saja ibunya sudah dimaafkan.  Joonsoo dan keluarganya berencana untuk pergi dari rumah tsb dan menyesali perbuatan mereka.  DanTae melarang Joonsoo untuk pergi.  Dia ingin hubungannya dan Joonsoo kembali seperti dulu lagi.  ” Aku akan merasa berdosa jika aku melakukan hal itu.  ” kata Joonsoo sambil menundukkan kepalanya.  ” Tapi.. Tetap saja kau harus berusaha.. ” kata DanTae sambil memegang lengan Joonsoo.  Joonsoo hanya bisa menatap DanTae dengan mata berkaca – kaca.

 Bibi Jiwoon mengharapkan agar Ahn Soo Young segera bangun.  DanTae kini telah menemukan keluarganya.  Hal itu adalah hal yang paling ingin dilakukan oleh Ahn Soo Young sejak dulu.  ” Oleh karena itu kau harus cepat bangun.  Bangun dan katakan pada DanTae bahwa dia telah melakukan semuanya dengan baik.  Meskipun dia selama ini berjuang sendiri.  ” kata bibi Jiwoon.  Bibi Jiwoon juga mengatakan bahwa mereka harus pergi menemui nenek DanTae dan meminta maaf.  DanTae masih tak mengatakan apapun.  Dia hanya berdiam diri di samping bibinha sambil menatap ayahnya yang masih terbaring koma.

Malamnya,  DanTae mencoba menghubungi Gongshim untuk menceritakan keadaan yang dia alami.  Namun tidak aktif.  DanTae baru ingat,  Gongshim kehilangan ponselnya saat dia hampir saja mengalami kecelakaan.  Kemudian nenek datang menghampiri DanTae.  Neneknya baru saja bangun dari tidurnya.  Neneknya merasa bahwa semuanya jauh lebih baik sekarang karena DanTae atau JunPyo,  cucu satu – satunya telah ada bersamanya sekarang.  DanTae juga berencana ingin bepergian dengan neneknya.  ” Kau harus segera mengemasi barang – barangmu dari rumah atap dan kembali ke rumah.  Apakah kau tidak tahu lamanya aku menunggu untuk tinggal denganmu? ” kata nenek penuh harap.  ” Baiklah nek,  aku akan segera pindah.. ” jawab DanTae patuh.  Mereka berdua berpegangan tangan.  Terlihat kebahagiaan memancar dari wajah mereka.

Keesokan harinya,  fakta bahwa DanTae adalah Seok Jun Pyo tersebar luas. Banyak wartawan yang mengunjungi rumah atap DanTae.  Ayah,  ibu serta GongMi yang menyaksikan berita tsb tentu saja terkejut bukan main.  Mereka tak percaya dengan apa yang mereka saksikan.  Bahkan ayah DanTae sampai terbengong – bengong mengetahui rumah atap mereka masuk ke dalam berita.  Gongshim yang baru saja bangun tidur juga terkejut dengan pemberitaan tsb.  GongMi berdiri dari kursinya,  ” Gongshim… Apakah kau tahu akan hal ini?  Apakah kau tahu bahwa DanTae adalah cucu dari pemilik Star Group? ” tanya GongMi shock.  Gongshim tak menjawab.  Dia berkata bahwa dia akan pergi ke atap untuk melihat keadaan.  Begitu Gongshim keluar dari rumahnya,  para wartawan langsung menyerbunya dengan berbagai pertanyaan tentang Ahn DanTae.  Tentu saja hal ini membuat Gongshim bingung.  Gongshim kemudian memutuskan untuk masuk ke dalam rumah dengan wajah kebingungan dan ketakutan.  Sementara itu di depan supermarket,  Goo Nam sibuk menjawab pertanyaan seputar DanTae.

DanTae mengatakan pada nenek bahwa dia tak bisa memenjarakan TaeCheol atas tuduhan penculikan yang pernah ia lakukan 10 tahun lalu.  Masa kasus itu sudah berlalu,  jadi kasusnya sudah ditutup.  Untuk ibu Joonsoo,  dia juga tak bisa melakukan apapun untuk mempidanakannya.  Nenek sempat merasa kecewa karena dia berharap kedua kakak adik itu mendapat hukuman yang setimpal.  ” Aku harap mereka hidup dengan penyesalan seumur hidupnya.. ” kata nenek.  DanTae hanya bisa mempidanakan TaeCheol atas tuduhan percobaan pembunuhan ayahnya setelah melewati investigasi.  Pembantu rumah mereka mengatakan bahwa keluarga Joonsoo bersiap untuk pergi.  Namun nenek tak ingin menemui mereka.  Bahkan DanTae yang ingin menemui mereka pun dilarang keras oleh nenek.  Sepertinya keluarga Joonsoo tahu bahwa nenek tak ingin menemui mereka.  ” Kami pamit untuk pergi ibu…. ” kata Seok DaHwang.  Yeom Tae Hee masih saja menangis.

” Jaga dirimu ibu… ” kata Joonsoo sambil memegang tangan ibunya di bandara.  ” Kau juga harus menjaga dirimu dengan baik.. ” kata TaeHee.  Nenek Joonsoo berharap bahwa Joonsoo bisa ikut pergi dengan mereka ke Sydney.  Tetapi tidak bisa karena Joonsoo memiliki pekerjaan.  Joonsoo melepas kepergian orang tua dan neneknya dengan senyum.  Meskipun sebenarnya hatinya merasa sedih.

 

GongMi mondar – mandir di kamarnya.  Kenyataan bahwa Ahn DanTae adalah cucu pemilik Star Group membuatnya sangat terkejut.  Dia mengkhawatirkan keadaan Joonsoo.  Apakah dia baik – baik saja setelah mendengar berita tsb.  GongMi berusaha menghubungi Joonsoo,  namun ponsel Joonsoo tak bisa dihubungi.  ” Aku harap dia baik – baik saja.. ” kata GongMi.

DanTae jiga menyaksikan pemberitaan tentang dirinya.  Bahkan depan rumahnya saat ini juga banyak sekali wartawan yang meliput kepergian Seok Joonsoo dan keluarganya.  DanTae mengkhawatirkan keadaan Gongshim. Gongshim pasti merasa sangat cemas.

Gongshim sendiri mencemaskan keadaan DanTae.  Dia berharap bahwa DanTae akan baik – baik saja.  Seandainya DanTae ada di atap,  tentu saja dia akan bertanya langsung tentang apa yang sedang terjadi.  Tiba – tiba seorang pengantar makanan menyeruak diantara kerumunan wartawan yang berkumpul di depan minimarket.  Semua wartawan memandang ke arah pengantar makana tsb. Pengantar makanan tsb turun dari motornya tanpa melepas helm yang dikenakannya.  Para wartawan memandang pria tsb.  Mereka merasa curiga,  namun tidak bisa berbuat apa – apa selain menatap pria tsb yang menuju ke rumah Gongshim.  Kurir tsb mengetuk pintu rumah Gongshim.  Ayah Gongshim berteriak dari dalam bahwa mereka tidak memesan makanan.  Namun kurir tsb terus mengetuk pintu dan memaksa untuk masuk.  Sampai akhirnya ayah Gongshim membukakan pintu untuknya.  Ayah dan Ibu Gongshim terkejut melihat pria tsb.  Namun mereka lebih terkejut lagi karena melihat yang datang adalah Ahn DanTae.  DanTae minta maaf karena sudah membuat keluarga Gongshim menjadi repot.  Begitu banyak wartawan di rumahnya dan mungkin membuat keluarga Gongshim menjadi tidak nyaman.  Ibu Gongshim pun memanggil Gongshim.  Gongshim juga terkejut ketika Ahn DanTae datang ke rumahnya.  ” Dia bukan Ahn DanTae.. Tetapi Seok Jun Pyo… ” kata ibu Gongshim sambil tersenyum pada DanTae.

GongShim membawa DanTae ke dalam kamarnya.  DanTaepun langsung memeluk Gongshim.  Untuk beberapa saat keduanya terdiam dalam dekapan masing – masing.  Gongshim bertanya apakah keadaan DanTae baik – baik saja.  Dia sangat mengkhawatirkan keadaan DanTae.  ” Gongshim,  apakah kau tak merindukanku?  Aku sangat merindukanmu.. ” kata DanTae.  ” Tentu saja aku merindukanmu… ” kata Gongshim.  DanTae meminta maaf pada Gongshim,  karena kasusnya dia dan keluarganya mendapatkan perhatian dari media massa.  Pasti sangat tidak nyaman.  DanTae juga tidak mengira bahwa kondisinya akan seperti ini.  ” Apakah kita akan bertemu secara rahasia mulai dari saat ini? ” tanya Gongshim khawatir.  Sangat sulit untuk mendengar suara DanTae saat ini.  Begitu juga dengan DanTae.  Kemudian DanTae memberikan sebuah ponsel untuk Gongshim.  Gongshim merasa senang dan mengucapkan terima Kasih pada DanTae.  Kali ini mereka akan bisa mendengarkan suara mereka satu sama lain.  Gongshim bertanya apakah sekarang dia akan pindah ke rumah neneknya.  DanTae harus pindah,  karena sekarang nenek tinggal sendirian.  Gongshim pun mengerti keadaan DanTae.  ” Jika semuanya sudah selesai,  mari kita mengunjungi nenek bersama – sama.  ” kata DanTae.  Gongshim setuju.  ” DanTae.

Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu.  Tutup matamu… ” kata Gongshim.  DanTae senyum – senyum.  Gongshim membelakangi DanTae.  DanTae sudah mengira bahwa Gongshim akan menciumnya.  Gongshim meminta DanTae untuk membuka matanya.  Gongshim sudah membuka wignya.  Terlihat lebih cantik.  DanTae agak kecewa karena ternyata Gongshim tidak menciumnya.  Gongshim kemudian menunjukkan bahwa lubang di kepalanya yang sengaja dia tutupi rambut,  sudah ditumbuhi oleh rambut.  DanTae pun merasa senang.  Gongshim sudah bisa melepas wignya mulai dari saat ini.  DanTae memberikan selamat pada Gongshim.  Gongshim sadar bahwa DanTae harus segera keluar.  Dia menyamar sebagai pengantar makanan.  Para wartawan pasti curiga jika pengantar makanan berdiam diri dengan lama di dalam rumah Gongshim.  DanTae pun segera berpamitan. Namun DanTae kembali lagi untuk memeluk Gongshim.  Gongshim meminta agar DanTae segera pergi.  Dia mengkhawatirkan keadaan DanTae jika terlalu lama berada di dalam rumah Gongshim.  DanTae berjanji akan menghubungi Gongshim nantinya.  Kemudian DanTae kembali lagi untuk mencium Gongshim.  Disaat DanTae ingin mencium Gongshim untuk yang kedua kalinya,  dengan cepat Gongshim menghalanginya.  Gongshim mengatakan bahwa itu akan memerlukan waktu sehari jika DanTae terus melakukan hal itu.

 

Berita kedekatan Gongshim dan DanTae pun tersebar melalui surat kabar . Yeom TaeCheol yang mendekap di penjara juga mengetahui akan hal itu.  ” Ahn DanTae,  apakah kau pikir aku akan diam saja dan melihat?  Aku tak akan menyentuhmu.  Kau akan melihat,  bagaimana rasa sakit yang sebenarnya.  ” kata Yeom TaeCheol.  Sepertinya Yeom TaeCheol berencana untuk mencelakai Gongshim.

Paginya,  Gongshim melihat para pengangkut barang mulai bergerak memindahkan barang DanTae.  Gongshim pun pergi ke atap untuk melihat apa yang terjadi.  Benar saja,  beberapa orang terlihat mengangkut barang – barang DanTae.  Gongshim merasa sedih karena DanTae tak memberitahunya akan hal ini.  Tak lama DanTae menelpon Gongshim,  menanyakan apakah para pekerja sudah memindahkan barangnya.  DanTae menjelaskan bahwa nenek yang menyewa mereka tanpa memberitahunya terlebih dahulu.  Oleh karena itu dia tidak bisa memberitahu Gongshim tentang kepindahannya.  Gongshim mencoba untuk mengerti.  Tanpa sengaja,  para pembawa barang menyenggol bunga matahari pemberian DanTae.  Pot bunga tsb jatuh dan pecah berserakan di lantai.  Gongshim terlihat sangat sedih.

Berita kedekatan DanTae dan Gongshim juga sudah tersebar di internet.  Ayah dan ibu Gongshim juga melihat berita tsb.  Ibu Gongshim senang,  karena anaknya dekat dengan DanTae yang ternyata adalah pewaris perusahaan besar.

Benar saja,  Yeom TaeCheol tak tinggal diam.  Dia tak rela DanTae memasukkan ke dalam penjara seperti ini.  Kemudian dia meminta anak buahnya untuk mencelakai Gongshim.  TaeCheol memberitahu wajah Gongshim di surat kabar.  Dan meminta anak buahnya untuk melakukan apa yang seharusnya dia lakukan.  Anak buah TaeCheol mengangguk patuh.

Nenek memperkenalkan DanTae ke hadapan dewan komisaris sebagai cucunya,  Seok JunPyo.  Namun nenek menjelaskan bahwa dia tak akan memberikan DanTae jabatan yang tinggi hanya karena dia adalah cucu nenek.  Nenek akan mengirim DanTae ke Amerika untuk belajar management bisnis.

Ternyata nenek belum mendiskusikan hal tsb pada DanTae.  Nenek mengatakan bahwa dia hanya memiliki DanTae sebagai pewaris perusahaannya.  Dia tak ingin perusahaan yang sudah ia bangun dengan suaminya hancur begitu saja.  ” Kau bisa pergi dengan Gongshim.  Kau bisa belajar management bisnis,  sementara dia belajar seni.  ” kata nenek.  ” Baiklah nek,  aku akan mendiskusikan ini dengan Gongshim.  Nenek pun tersenyum.

DanTae membeli cincin untuk ia berikan pada Gongshim.  Bahkan dia memesan kursi di restoran untuk dirinya dan Gongshim malam itu.  Dia ingin melamar Gongshim sambil membicarakan kepergiannya ke Amerika dan dia berniat untuk membawa Gongshim bersamanya. DanTae dan Gongshim sudah berjanji akan bertemu setelah Gongshim pulang kantor.

Orang tua Joonsoo sudah tiba di Sydney dengan selamat.  Joonsoo berpesan pada ayahnya agar ayahnya menjaga ibunya dengan baik.

Gongshim berniat untuk menunggu DanTae.  Dia menunggu di pinggir jalan.  Sementara orang suruhan TaeCheol mengamati Gongshim dari jauh.  DanTae berjalan dan hendak menuju kantor Gongshim.  Dia kembali menatap cincin yang akan dia berikan kepada Gongshim.

Pesuruh Yeom TaeCheol mulai menjalankan mobilnya.  Sementara Gongshim masih terus berdiri disana.  Dia melihat mobil tsb melaju kencang ke arahnya.  Dekat… Dekat… Dan semakin mendekat.

Exit mobile version